Pagi hari dengan irama nyanyian sang burung kenari. Anisha meringkuk memeluk bantal beserta mengurung dirinya di dalam selimut. Ia merasakan sesuatu yang aneh di tubuhnya, dingin yang tak biasa. Anisha lantas menyentuh kulit tanpa lapisan kain. Ia sejenak sempat mengerutkan dahi.
Mana bajuku? batinnya sembari menyentuh sekitar tubuhnya yang nyatanya telanjang tanpa sehelai benang.
Anisha masih malas membuka mata dan memilih melanjutkan tidurnya. Tapi entah mengapa seperti ada saja gangguan di pikirannya. Akhirnya kedua mata tersebut terbuka menjelajahi seisi ruangan. Paras cantik Anisha terpapar sinar mentari pagi yang kebetulan menembus jendela kamar yang tak tertutup.
Saat duduk selimut yang menutup tubuh Anisha merosot jatuh dan Anisha sadar bahwa benar ia tidur tanpa sehelai baju pun. Anisha bergerak menjatuhkan pandangannya ke lantai, di sana terlihat baju Anisha berserakan seolah semalaman ia berperang dengan dirinya sendiri.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者