Setelah mengatakan itu, Lion langsung menutup telpon nya.
"Dari siapa? dan apa ada yang menyenangkan sehingga kamu terus senyum begitu?" tanya Nana dengan heran karena sedari tadi dia melihat Lion senyum-senyum sendiri.
Mendengar pertanyaan Nana, Lion langsung menoleh seraya berkata, "Hanya rekan bisnis, apa kamu mulai curiga lagi? apakah kamu segitu takutnya aku direbut orang? "
"Aissss ... Kamu kenapa kepedean banget sih? bukannya kebalik ya?, kalau kamu yang takut kehilangan aku. Lagi pula tampangmu itu standar lah ya, jadi jangan sok tebar pesona." sahut Nana seraya menyeringai kearah Lion.
Sudah tentu Lion tau betul kalau Nana akan mengatakan itu, jadi dia tidak akan pernah marah. Bukannya menimpali perkataan Nana, Lion malah tersenyum menatap Nayla yang geleng-geleng kepala sambil tersenyum aneh mendengar Nana mengatakan kalau tampang Lion itu standar. Apa mata Nana mulai rusak?.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者