Melihat Pak Karman dan istrinya merasa bersalah, Ian jadi tak enak hati, dia meyakinkan bahwa semuanya tampak teratur, dan dia juga telah di sediakan makanan oleh Tuti, jadi dia tidak kelaparan.
Tapi Pak Karman bingung, makanan apa yang diberikan putrinya, rasanya makanan itu tak layak untuk tuan mudanya tersebut.
"Maaf Tuan Muda, eh Nak Ian" Kata Pak Karman gugup, karna dia baru ingat Ian tidak suka di panggil tuan muda. " Memang tadi Nak Iyan makan apa? " tanya nya takut.
" Yang ada di meja makan Pak Karman. Ikan asin, goreng terong, parkedel kentang, sama sayur kangkung terasi, tapi... Tuti menyembunyikan jengki gorengnya ke dalam lemari" Katanya sewot, karna nggak di kasih jengki goreng.
"Jengki...?" Tanya Pak Karman sambil mengernyitkan keningnya.
" Hehe jengkol goreng, Pak Karman... " Jawabnya nyengir sambil menggaruk belakang telinga yang tak gatal.
" Waduh... Bapak benar benar minta maaf, Nak.. karna hanya itu.. "Perkatan Pak Karman terputus karna Ian memotong pembicaraannya.
" Ya ampun Pak Karman.. Enak banget, serius, selera makanku jadi timbul. " Katanya serius.
Mendengar itu, wajah Pak Karman menjadi lega.
karna sudah senja, Ian membawa Said ke dalam Villanya, Said memilih kamar yang paling dekat dengan kamar Ian, mungkin dia ingin lebih bisa memantau pria ini..
Tapi Ian malah senang, karna punya teman di sini.
setelah makan malam, mereka bermain Vidio Game, Ian mengajarkan Said memainkannya, 'mudah mudahan saja anak itu tidak kecanduan', batin Ian.
"Hoam... Aku ngantuk " Kata Ian sambil menggeliat. "Kamu udah mau tidur? "
Said melihat jam dinding, baru pukul tujuh malam., "Belum Mas," Jawabnya,
"Kalau gitu, kamu nonton aja dulu, gak papa ku tinggal sendirian di sini? " Tanya Ian lagi.
"Gak papa, " Jawab Said. yang sadar kalau Ian capek karna perjalanannya yang cukup jauh, bahkan mungkin kemarin malam dia tidak tidur, karna dia sampai ke desa ini pagi hari.
Ian masuk ke kamar, bukannya langsung tidur, tapi malah mengutak atik Hp nya dan mengirim pesan pada seseorang.
" Bu Dokter... aku pengen melihat wajahmu, "
Tak berapa lama kemudian dia sudah mengetahui Chat nya di whatsapp telah di baca Claudy,
....
Claudy terdiam menatap pesan itu, dia tak menyangka Ian sudah memasukkan nomornya ke kontaknya. Belum sempat dia melakukan apa apa sebuah Video call, nongol. dengan ragu dia menerima panggilan tersebut.
Sebuah wajah dengan senyum manis menghiasi ponsel nya, tapi laki-laki itu hanya tersenyum tampa mengatakan apapun.
Claudy memandangnya heran, karna tidak mengerti dengan maksud pria ini.
" Kamu kenapa?" Tanya Claudia agak risih.
" Nggak kenapa napa, aku hanya ingin memandangmu. " Jawab Ian masih dengan senyuman nya, Claudia tersenyum mendengar perkataan pria ini, kemudia Ian berkata lagi.
" selamat malam Bu Dokter... semoga kau hadir di mimpiku.. ".."klik" Panggilan berakhir.
Claudia tersenyum geli melihat ulah cowok yang satu ini.
.....
Ian kembali keluar, melihat itu Said heran.
"Nggak jadi tidur Mas? "
"Ngantukku dah hilang, jawabnya sambil duduk di samping Said, dan ikut nonton.
mendengar itu Said hanya garuk-garuk kepala.
....
Di tempat Claudy Bayu baru saja datang, cowok yang satu ini hampir tiap malam setor wajah pada Claudy, awalnya hanya lima menit, tak berapa lama kemudian tiga puluh menit, dan beberapa hari ini dia bertamu hampir satu jam.
Claudy sudah terbiasa dengan kehadirannya, bahkan ada perasaan rindu jika cowok ini telat datang.
Begitu juga dengan Bayu, sepertinya sudah terbiasa bertamu setiap hari, meski mereka hanya duduk di klinik itu.
" Jadi... sekarang datangnya lebih awal nih Mas? " Tanya Claudy
" Iya biar bisa bertamu dua jam" Jawab Bayu singkat.
" Dua jam? biasanya kan cuma satu jam!" Kata Claudia,
" awalnya lima menit, lalu tiga puluh menit, satu jam, dua jam, trus... akhirnya sampai 24 jam" jawab Bayu.
"Hah? " Tanya Claudy tidak paham.
" Kalau jadi suamimu, aku kan bisa 24 jam disini, "
" Ya nggak bisa juga lah Mas... emang kamu nggak kerja apa? "
" Oh iya...lupa, soalnya aku ingin selalu ada di samping mu😅"
" Bluss.. " mendengar kata-kata itu tubuh Claudy lemas, seperti balon yang kempes.. Dia tidak menyangka, orang ini bisa gombal juga.
.....
Di kediaman orang tua Claudy
Pa... minggu besok kita ke tempat Claudy lagi ya" ajak mamanya.
" Waduh ma... kan belum nyampe satu bulan ke sana, apa nggak capek di jalan? lagian mamakan tiga kali sehari VC an sama Claudy, udah kayak minum obat aja. " Jawab Papanya.
"Rumah ini nggak ada Claudy sepi, Pa.. " Jawab mamanya sedih.
"Gini aja, gimana kalau kita buatin adik aja buat Claudy, biar mama nggak kesepi.. an.. " kata Papanya sambil nyengir yang di jawab dengan pelototan mata sang mama dan membuat cengiran sang papa memudar.
" Kalau gini.. kayaknya harus bikin hellypad di sana nih, biar nggak repot. " Gumam papanya,
" Beneran Pa? " Tanya mamanya semangat, Papanya kaget, dia tidak menyangka ternyata suara infra sonic nya terdengar oleh mama Claudia.