Lauriel tampak sangat elegan. Walaupun pakaiannya sederhana, ia terlihat seperti seorang bangsawan. Rambut pirangnya yang panjang dibiarkan acak-acakan, tidak seperti Nicolae yang berpakaian cuek tetapi selalu mengikat rambutnya dengan rapi, namun demikian secara keseluruhan, Lauriel tampak demikian mengesankan.
"Selamat siang, Paman.. aku senang bertemu denganmu," kata Marie kemudian, ketika ia akhirnya menemukan suaranya. Walaupun di Paris sudah pukul 10 malam, tetapi ia melihat suasana di tempat Lauriel masih siang.
"Panggil saja aku Ayah," kata Lauriel dengan ramah. Pandangannya kemudian beralih pada Summer yang berdiri menatapnya dengan ekspresi penuh pertanyaan. Lauriel lalu bangkit dan menghampiri Summer. Wajahnya seketika berubah menjadi seperti malaikat. "Nikita Summer Sorin Medici... Kakek sangat merindukanmu."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者