webnovel

Enam

rasa emosiku memuncak ketika pria gendut kulit hitam itu masuk keruangan arin.

urusan apa dia dengan bu arin...atau dia adalah salah satu partner kerja dalam peluncuran produk terbaru yang akan dirilis bulan depan?? rahangku mengeras...kukepalkan tanganku...

satu jam sudah pria gendut itu berada diruangan bu arin...hatiku masih saja gelisah...ingin kupatahkan saja lehernya ....

aah...itu dia keluar...bu arin tertawa manis dihadapan pria gendut. tiba tiba wajahku terasa panas...ada rasa cemburu melihat mereka nampak mesra.

aku pura pura melihat contoh produk pada komputer... langkah kaki mereka semakin mendekati meja kerjaku...hatiku semakin tak karuan...

nanti arin gimana dong...rengek arin...

hatiku tambah kacau, rahangku mulai membatu...tak ayal kutinju meja kerjaku tentu saja aku meninjunya dengan pelan... aku tak ingin mereka tau kalau aku cemburu.

Aku memuju kamar, seketika kulihat papa nonton tv di ruang tengah. dari mana yo...udah larut malam baru pulang.

dari rumah teman pa...langkahku terhenti sejenak.

papa kog belum tidur??

papa sengaja menunggu kamu...ada yg ingin papa bicarakan.

aku membalikkan tubuhku dan menghdap papa.

ada apa pa..!

duduklah...kata papa sambil menuangkan air kedalam gelas besar.

Nak...papa bangga padamu...papa mulai membuka pembicaraan.

papa melihat...kau berubah 180 derajat.

Papa tau...sebenarnya kau tak mampu melakukannya...tapi kepergian mama menghadap Allah telah banyak mengubah seluruh pikiran dan sikap kamu.

aku memperbaiki kemejaku yang sebenarnya masih rapi.

Yo...sebenarnya papamu ini tidak sebaik dari apa kau lihat....bahkan papa ini sangat jahat nak....

aku terperanjat... apaaa...??

tentu papa adalah orang yang sangat baik....kataku sedikit berteriak.

tidak nak...kau salah....

kulihat papa menghela nafas panjang....

Besok kita kerumah om john yaa...papa ingin meminta maaf padanya.

Tidak....aryo tidak mau....!!

kenapa papa merendahkan diri dihadapan penghianat itu....!!

Yo...semua ini sudah sepantasmya papa terima nak....

pemikiran papa tidak keliru nak... kata papa lembut.

pahamilah nak...ada hal hal yang tak kan pernah kau mengerti karena kau bukan berada diposisi itu.

Ini hanyalah sebuah kesalahpahaman yang belum diklarifikasi...sehingga jika dibiarkan...masing masing akan terbiasa dengan pemikiran itu sendiri. yang mungkin saja apa yang kami pikirkan adalah salah.

kejahatan tak perlu dibalaa dengan kejahatan...karena itu hanya akan menghasilkan kejahatan ganda dan tak kan berkesudahan.

Manusia diberikan Cinta...agar mampu menghapus kebencian. dan papa ingin mengklarifikasi kesalahpahaman ini.

papa ini tak muda lagi...papa tidak ingin kembali dalam keadaan dibenci yo...

kulihat papa menatapku...matanya sayu...

kupeluk erat lelaki tua itu...tubuhnya semakin kurus...

kupapah dia menuju kamar...

tidur yang nyenyak ya pa...nanti besok aryo akan menemani papa. kataku sambil menyelimuti tubuhnya.

Dalam perjalanan tidak ada satu pun dari kami yang berbicara. aku sibuk mengemudikan motor dan papa...entah apa yang ada dalam pikirannya.

papa mampir diwarung untuk membeli air, dia kehausan katanya. sementara papa membeli air, tiba tiba aku melihat mobil bu arin terparkir diseberang jalan...dan uuppss....jantungku berdegup sangat kencang ketika melihat wanita pujaanku menggandeng pria gendut yang tak lain adalah om john. merwka keluar dari swalayan....

setelah papa duduk manis diboncenganku...segera kupacu motorku dan membututi mobil mercy milik bu arin.

kita mau kemana yo...kog berbalik arah...?? papa bingung sambil menatapku dari kaca spion.

Om John bersama bu arin pa...Bos aku di kantor.

jadi...percuma kita kerumahnya, karena dia ga ada disana. Aku terus memacu motor hingga bisa memantau dari dekat apa yang merwka lakukan didalam mobil, tapi sayang...kaca mobil itu terlalu gelap...sehingga aku kesulitan mengamati gerakan mereka.

Aku hampir putus asa, setelah hampir satu jam memacu motor hanya untuk membututi mereka...tapi penasaran dwngan hubungan merekalah sehingga semangatku tak pernah pudar.

Mobil bu arin berbelok menuju sebuah hotel...

gleek...Hotel...??

sedikit tak percaya dan berbagai pikiran negatif menyelinap diotakku.

apakah mungkin bu arin.....

aah..tidak mungkin...

mungkin saja...

tapi gayanya yang anggun....

perang batin dimulai...

dadaku bergemuruh...rahangku mulai mengeras bersamaan dengan telapak tangan yang mulai mengepal.

Yo....

sentuhan tangan papa di bahuku sedikit membuatku kaget dan tersadar.

iya pa...aku menghapus butiran bening yang tergenang disudut mataku.

Jadilah lelaki tangguh Aryo...batinku menguatkanku.

下一章