Membuat Kekacauan

"Hmph!"

Raut wajah Rhode seketika berubah saat mendengar laporan prajurit bayaran itu. Dia segera berdiri dan meminta maaf pada Lilia dan utusan lainnya.

"Mohon maaf, Nona Lilia. Kita sepertinya harus melanjutkan diskusi ini di lain kali."

Rhode meninggalkan ruang tamu dengan wajah muram. Setelah dia berbelok di sudut, Lilia dan utusan lainnya saling memandang dengan bingung sebelum bergegas mengikuti Rhode.

"Dimana pemimpin kalian yang pengecut itu? Panggil dia ke sini!"

Saat Rhode melangkah keluar dari pintu depan, dia bisa mendengar jeritan dari taman markas. Rhode mengerutkan alisnya. Setelah keluar dari gedung markas, dia melihat beberapa prajurit bayaran yang mengerang kesakitan di atas tanah. Pintu masuk taman telah didobrak secara paksa dan terjatuh dalam keadaan membengkok di taman. Di pintu masuk taman, ada tiga orang pria yang memperlihatkan raut wajah yang galak.