Kebangkitan (5)

Awan gelap menutupi langit. Hujan yang deras kembali mengguyur.

Sesosok manusia berdiri dengan tenang di semak-semak. Dia menatap gua gelap yang ada di depannya dengan seksama.

"Tidak ada tanda-tanda keberadaan prajurit bayaran di tempat ini."

Dia berbicara. Kemudian pria yang lain tiba-tiba melompat ke bawah dari cabang pohon. Walaupun hujan deras sedang turun saat ini, kedua pria tersebut tidak menggunakan pakaian sama sekali. Janggut dan rambut mereka yang lebat menutupi wajah mereka.

"Dilihat dari keadaan sekitar sini, mereka sepertinya tidak berlama-lama di tempat ini. Mereka mungkin langsung memasuki reruntuhan bersejarah itu. Prajurit-prajurit bayaran yang sangat pemberani."