Arani melihat ke arah Maya yang sedang duduk sambil senyum - senyum. Bagaimana Ia tidak ingin tertawa melihat Alena dan Putri Rheina melarikan diri sebelum latihan karatenya di mulai. Entah kenapa Arani jadi panas hati. Karena Ia tahu kalau dari tadi Maya pasti menonton Ia melatih para putri itu dan sekarang Arani melihat betapa berseri - serinya Maya melihat para putri melarikan diri dari Arani dengan nafas yang masih ngos - ngosan.
Padahal seharusnya kalaupun mereka hendak pergi, minimal mereka harus melakukan pendinginan dulu agar nafas mereka kembali normal. Tapi Alena tampak tidak tahan ketika Ia di minta melakukan push up. Karena alih - alih Ia push up, Alena malah lari meninggalkan Arani. Dan Putri Rheina begitu melihat Alena lari tanpa berpikir panjang, Ia ikut melarikan diri sambil berteriak meminta Alena untuk menunggunya. Sungguh adegan yang mengundang tawa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者