Nizam menghapus keringatnya yang berleleran di keningnya tetapi Ia masih belum mau berhenti dan Alena sudah merasakan tubuhnya seperti habis kerja rodi. Ia sudah tidak bisa menggerakan tangannya. Dengan tubuh gemetar Ia berkata kepada Nizam,
"Mau sampai kapan? Aku sudah lelah" Kata Alena dengan wajah memelas. Tapi Nizam malah semakin mempercepat gerakannya. Alena mengerang perlahan, Ia mencoba menggerakan kakinya yang terasa mati rasa.
"Sampai amarahku hilang" Kata Nizam sambil mencium Alena. Alena hanya bisa memejamkan mata sambi mengelus kepala suaminya dengan lembut. Air matanya meleleh karena merasa iba kepada Nizam. Dan ketika erangan Nizam terdengar kembali bersamaan dengan tubuhnya yang terhempas ke sisi Alena. Alena menghela nafas lega.
Nizam benar - benar gila. Ia terus melampiaskan emosinya kepada Alena. Dari sofa sampai ke tempat tidur. Alena merasakan tubuhnya hampir remuk karena terus menerus harus bergerak melayani amarah Nizam.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者