"Lisa?! Kamu dimana? Kamu baik baik ajh kan?" Hanbin terus mencari keberadaan lisa dikmar yg berantakan tak berbentuk ini.
"Pergi dokter, lebih baik anda pergi"
"Enggk lis, aku disini ada untuk kamu" hanbin mencoba mendekati lisa namun lisa malah mengempaskan kasar tangan hanbin.
Lisa terus memberontak setiap hanbin mendekatinya, lisa merasa jika hanbin itu sama saja seperti bambam yg hadir lalu mencampakkan dirinya. Lisa mendorong keras tubuh hanbin membuat pria tersebut terjatuh dengan siku nya yg terkena pecahan beling vas, darah mulai mengalir dari siku hanbin namun hanbin hanya diam saja dia menahan sakit semua ini karena ia anggap ini sebagai balasan karena melanggar janjinya yg tak ada disamping lisa saat pria masa lalunya datang.
"Dokter hanbin ! Anda harus segera diobati, mari saya bantu" suster wendy membopong hanbin pergi dan meninggalkan lisa yg masih terus menangis di kamar tersebut.
Selama diobati wendy tiada hentinya mengomeli hanbin yg terlalu yakin dengan keputusannya dengan lisa, nyatanya kan sekarang? Hanbin ajah sampe berani ia lukain apalagi nanti coba kalo lisa dibawa ke temen temen hanbin? Mungkin mereka semua tinggal nama ajh kali nanti direbus sama lisa.
"Gimana keadaan jennie?"
"Baik baik ajh"
"Elo mau ninggalin jennie?"
"Enggk"
"Lah kok?"
"Gue mau mempertanggung jawabkan semuanya sama dia, tapi wen... gue gak bisa ninggalin lisa dan biarin dia seperti ini"
"Gue yakin kok bin, suatu saat akan ada orang yg lebih tepat untuk lisa"
Entah mengapa mendengar ucapan wendy barusan membuat hanbin seperti tertusuk ribuan jarum, bahkan jantungnya saja seperti berhenti mendengar hal tersebut. Haruskah ia melepaskan lisa begitu saja? Tapi ia sudah berjanji, entah mengapa diriya merasa nyaman dengan lisa dan tak ingin dipisahkan.
"Gue gak bisa wen" ucap hanbin
"Kalo gitu tinggalin jennie !" Bentak wendy
"Gak gak akan pernah"
"Terus elo mau milikin keduanya bersamaan?"
"Mungkin keduanya cocok jika bersama dengan ku"
"Cih kewarasan elo beneran perlu dipertanyakan tau gak?" Wendy menggeleng gelengkan kepalanya lalu berjalan pergi.
********
Jennie kini sudah sadar bahkan dia sudah bisa mengobrol dengan sahabat terbaiknya jisoo, jennie senang ketika semuanya yg berada dalam mimpi kini menjadi kenyataan baginya. Berjumpa dengan sahabat dan pacar? Huft.... Jennie saat itu mencoba menahan hanbin, namun pada kenyataannya hanbin malah pergi demi orang lain.
Jennie benar benar mulai tersakiti saat mendengar jisoo mengatakan hanbin menemukan penggantin jennie pada perempuan lain yg sekarang jadi pasiennya, jennie bisa apa? Berjalan saja jennie tak mampu karena masih keram. Jennie hanya bisa menangis dan menangis dipelukan sahabatnya ini, bobby dan donghyuk yg melihat hal tersebut ikut tersentuh.
Donghyuk sempat berfikir jika hanbin laki laki paling berengsek yg pernah ia kenal, perempuan yg jelas jelas tunangannya baru juga sadar tapi dia malah pergi dan tak menemaninya. Namun donghyuk juga bisa mengerti jika hanbin tengah terjebak diantara perasaannya pada jennie maupun lisa, tapi donghyuk khawatir jika bagaimana nanti pilihannya malah membuat kekacauan?.
Donghyuk memajukan diri dan menatap jennie.
"Jen... Kalo seandainya hanbin enggk akan kembali sama elo, gimana?" Ucapn donghyuk ini benar benar membuat jisoo dan bobby terkejut.
"Gue lepasin dia kok hyuk, asala dia bahagia.. meski gue akan menderita tanpa dia..." ucap jennie dengan wajah yg penuh peluh dan tiba tiba saja ia pingsan membuat seluruhnya khawatir.
Tanpa sadar kata kata barusan membuat hanbin dia mematung, dan terjatuh. Hanbin mengangkat telfon dari donghyuk, tapi yg ia dengar malah kata kata tajam nan menyakitkan dari jennie cinta pertamanya.
"Maafin aku jen... hiks... maaf...."
TBC