webnovel

Ungkapan

Xiao membawa Hao Nan kembali ke ruangannya. Disana Hao Nan masih menunggu Xiao mengulang perkataannya yang baru saja dia katakan.

Hao Nan yang sedang duduk di atas kursi roda  tersanjung melihat Xiao merendahkan tubuhnya dan mencium tangan Hao Nan dengan lembut.

"Berapapun kamu meminta penjelasan dariku, aku akan tetap mengatakannya. Kamu adalah orang penting bagiku entah dimasa kini atau mendatang".

Wajah Hao Nan berseri-seri, ingin sekali dia melihat Xiao seperti ini. Mengatakan perasaannya tanpa mengingat masa lalu nya.

"Aku senang mendengar perkataan jujur dari hatimu. Aku akan tetap berada disisimu untuk selalu menjaga hatimu". Balas Hao Nan.

Tanpa Hao Nan sadari, Xiao jauh-jauh hari sebenarnya sudah menyiapkan cincin untuk di berikan pada Hao Nan. Xiao mengeluarkan cincin permata dengan inisial mereka didalamnya.

"Hao Nan.. Aku mencintaimu itu bukanlah sebuah kebohongan. Aku tahu dan sadar.. Aku bukanlah pria sempurna dan terbaik untukmu. Tapi.. Izinkan aku memulai semuanya dari awal bersamamu. WILL YOU MARRY ME Yun Hao Nan?". Ungkap Xiao, semua orang yang melihat mereka dari luar ruangan mulai bersorak.

"Terima.. Terima.. Ayo Nona, terima..,". Kata salah satu pasien yang sedang di luar ruangannya.

Kejadian yang tiba-tiba ini seketika menjadi pemandangan tersendiri bagi para pasien lain dan orang yang melihatnya. Antara terharu dan senang menyelimuti hati Hao Nan. Dia tidak  bisa berkata-kata melihat pernyataan yang begitu mendadak.

Hao Nan hanya bisa mengangguk dengan perasaan malu.  "Aku akan menjadi pengantinmu". Jawab Hao Nan lirih.

Seluruh orang yang berada di luar ruangan bersorak. "Wah… selamat, akhirnya diterima". Kata orang-orang yang berada diluar.

Xiao dengan bangga memakaikan cincin di jari manis Hao Nan dan diakhiri dengan menciumnya.

Tergambar jelas raut kebahagiaan di wajah Hao Nan, dia tidak percaya akan secepat ini menerima Xiao. Hao Nan bahkan tidak sadar kapan dia mulai jatuh cinta pada Xiao.

'Aku akan menjaga kebahagiaan ini, agar tidak ada lagi yang terluka'. Batin Hao Nan.

"Sejak kapan kamu menyiapkan semua ini?". Tanya Hao Nan. Dia tidak habis fikir seorang yang mempunyai hidup datar tanpa perasaan sepertinya bisa melakukan hal seromantis ini.

"Sejak awal disaat aku melihatmu di depan Lift dan disaat kamu tertidur didepan ruangan ku, aku memang sudah jatuh hati padamu". Kata Xiao.

Hao Nan mengingat kembali hal memalukan yang dia perbuat, membuat wajahnya memerah. "Jangan mengingatkanku dengan hal yang memalukan". Bisik nya.

"Sayang.. Ternyata kamu bisa malu juga ya? ". Ledek Xiao.

"Apa-apaan pernyataan mulai barusan. Aku cabut lagi perkataanku kalau mau hidup denganmu".  Hao Nan merajuk memalingkan wajahnya dari pandangan Xiao.  

Xiao beranjak dan mengambil Bingkisan yang berisi Dress malam untuk Hao Nan. "Aku ingin mengajakmu Dinner malam ini. Pakailah Dress ini untukmu". Kata Xiao, dia memberikan bingkisan dengan senyum menggoda nya.

"Dinner?   Tapi aku..?".

"Tidak ada alasan untuk menolakku. Ingat..! Kamu sudah janji akan mengabulkan apapun permintaanku". Katanya jahil.

"Baiklah.. Aku melakukan ini demi janjiku, bukan demi kamu". Kata Hao Nan lirih dengan memalingkan wajahnya.

Xiao membelai rambut Hao lembut "Dasar wanita keras kepala, jelas-jelas kamu senang mendengarnya masih saja mengelak". Gumam Xiao dengan senyuman.

"Apa kamu bilang, aku wanita keras kepala?". Teriak Hao Nan "Apa kamu ingin aku hajar?". Hao Nan menjewer telinga Xiao dengan tertawa riang.

"Ampun.. Ampun.. Nona Hao Nan, aku mengaku salah". Kata Xiao dengan marah seolah bersalah.

'Tawamu adalah obat hati paling mujarab untukku, hanya dengan melihat Tawamu sudah cukup mengobati setiap luka di hatiku'.

"Tetaplah seperti ini Sayang". Kata Xiao sambil membelai wajah lembut Hao Nan.

"Aku akan selalu ceria untukmu". Balas Hao Nan, dia memegang tangan Xiao yang sedang membelai wajahnya.

Keduanya saling membagi perasaan dan hati. Baru pertama kalinya bagi Hao Nan merasakan apa itu cinta dan di cintai seperti ini. Dia memang pernah menjalin hubungan dengan Chen Guang, tapi hubungan mereka kandas karena kesetiaannya di khianati. Hao Nan berharap semoga Xiao adalah orang yang tepat untuknya. Dan mampu mencintai dengan sebenar-benarnya cinta, entah itu sekarang masa depan. Karena bagi Hao sudah cukup dia mengalami sakit hati untuk yang pertama dan terakhir.

Disaat keduanya saling pandang dengan angan mereka, seseorang datang membangunkan mereka dari mimpi sementara. "Maaf mengganggu Tuan Muda Xiao. Tuan Besar Zeming, Ayah Tuan tiba-tiba jatuh sakit dan tengah berada di ruang ICU". Katanya.

Seketika Xiao berdiri, dia sedikit terkejut melihat Ayahnya yang selalu sehat tiba-tiba berada dirumah sakit.

"Lu bagaimana kondisi Ayah saat ini?". Walau Xiao selalu acuh pada Ayahnya. Tapi hubungan darah mereka tidak bisa menyangkal kalau Xiao merasa khawatir pada Ayahnya.

Hao Nan memegang tangan Xiao untuk menenangkan nya. "Tenanglah, kita akan menjenguk beliau bersama". Kata Hao dengan senyuman.

Hao dibantu Xiao keluar dari ruang rawat menuju ruang ICU untuk melihat keadaan Tuan Zeming. Sesampainya di depan ruang ICU, disana sudah ada Lie Ying Mei Lin dan wanita yang pernah Zeming kenalkan sebagai calon Xiao.

"Kakak.. Bagaimana dengan keadaan Ayah?". Tanya Xiao, dia terlihat khawatir.

"Aku tidak tahu, Dokter belum keluar sejak tadi. Ini semua gara-gara kamu..! Kalau saja kamu tidak merusak acara dan membawa wanita lain di acara Party Ayah pasti tidak akan syok dan seperti ini". Kata Lie Ying menunjuk Xiao dengan tuduhan.

Xiao mendekati Lie Ying "Jangan bicara sembarangan Kak, aku terima jika Kakak menuduh ku yang membuat Ayah terluka. Tapi tidak jika kamu membawa Hao Nan dalam masalah ini. Ingat!  Aku sudah berbaik hati melepas Zhe Quan untukmu. Jangan berani-berani untuk menguji kesabaran ku dengan alasan apapun untuk mendekati Hao Nan. Aku tahu kamu pria seperti apa Kakak Lie Ying". Bisik Xiao dengan kata-kata penuh penekanan.

"Kurang ajar.. Kita lihat, seberapa lama Hao Nan akan tahan denganmu. Adik.. Kamu pasti akan menyesal karena telah melakukan ini". Balas Lie Ying

"Jangan khawatirkan aku, khawatirkan dirimu sendiri. Jika masa itu telah tiba, dan Zhe Quan menyadari siapa dirimu sebenarnya. Aku yakin kamu akan ditinggalkannya". Bisik Xiao dengan senyum licik.

Lie Ying mengepalkan tangan menahan amarah, ingin sekali dia memukul adiknya itu, tapi dia urungkan.

Siang Kak..

Maaf ya baru up..

Akhirnya Xiao berhasil melamar Hao Nan dalam depan pasien lain. Hadeh... Romantic pisan. Yang nulis jg pengen heheh...

Tapi apa yang akan terjadi dengan Ayah Xiao? Lalu bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka?

Ditunggu Komentar dan krisannya

Jangan Lupa Vote Dan rate full nya

HAPPY READING...

Embun_nadacreators' thoughts
下一章