webnovel

Mama, Aku Minta Maaf.

編輯: Atlas Studios

Duduk di dalam taksi, Pei Ge mengaktifkan ponselnya yang tadi ia matikan.

Begitu ponselnya hidup kembali, pesan-pesan baru mengalir masuk.

Layar ponsel menampilkan ada lima panggilan tak terjawab dan tujuh pesan baru.

Pei Ge sedikit terkejut dengan hal ini.

Dari lima panggilan tak terjawab itu, empat di antaranya adalah dari ibunya, dan dari tujuh pesan teks baru, lima adalah pesan yang dikirim oleh ibunya.

Melihat hal ini, Pei Ge semakin merasa bersalah. Dia benar-benar terlalu keras kepala hari ini. Mematikan ponselnya dalam situasi yang seperti ini, pasti telah membuat ibunya sangat takut.

Ketika membuka satu dari pesan-pesan yang dikirim ibunya, Pei Ge terisak lagi.

Setiap baris dari pesan-pesan itu penuh dengan cinta dan mengungkapkan kepedulian Zhang Manhua untuknya.

[… Ge Ge, mama sudah salah. Mama terlalu gegabah dan tidak memikirkan perasaanmu…]

"Huuuu…" Pei Ge akhirnya tidak bisa menahan air matanya dan mulai menangis dengan pelan.

Ibunya meminta maaf kepadanya? Sebetulnya, dia yang seharusnya meminta maaf.

Setelah membaca semua pesan dari ibunya, Pei Ge kemudian membuka pesan yang dikirimkan Tang Xiaoyu.

Dibandingkan dengan pesan-pesan dari ibunya, pesan Tang Xiaoyu begitu menyedihkan pendeknya.

Namun, begitu dia melihat pesan kedua Tang Xiaoyu, dia segera tertawa lepas.

[Pei Ge, kamu benar-benar tidak pulang sepanjang malam! Berani sekali kamu! Aku akan menraktirmu nasi kacang merah ketika aku kembali!]

"Hah!" perasaan sedih Pei Ge segera terhapus sambil ia bergumam dalam hatinya, Tang Xiaoyu benar-benar seorang gadis yang gila.

"Nona muda, apakah Anda baik-baik saja?" sopir taksi bertanya dengan khawatir ketika ia mendengar keributan di kursi belakang.

Mendengar pertanyaan sopir, Pei Ge tahu bahwa suara tangisan dan tawanya yang berturut-turut telah menakuti si sopir. Karena itu, sambil tersenyum, dia berkata, "Tuan, aku baik-baik saja. Aku hanya sedang membaca sebuah novel."

"…" Sopir itu terdiam. Anak-anak muda sekarang ini semakin sulit untuk dipahami.

Segera, taksi mencapai daerah di mana rumah Pei Ge berada. Setelah membayar ongkos taksi, Pei Ge melangkah dengan cepat kembali ke rumahnya.

Berdiri di depan rumahnya, Pei Ge meletakkan kotak yang dia pegang. Kemudian dia mulai menggeledah tas tangannya mencari kunci rumah, ingin membuka pegangan pintu secepat mungkin.

Tepat ketika dia baru saja mengeluarkan kuncinya, pegangan pintu, yang saat itu tertutup rapat, tiba-tiba dibuka dari dalam.

Seperti itu saja, wajah Zhang Manhua, dipenuhi air mata, muncul di depan mata Pei Ge.

"Mama…," Pei Ge yang penuh penyesalan melihat mata ibunya yang memerah, hatinya hancur.

Dia sudah berusia 26 tahun, tetapi ia masih saja membantah ibunya.

"Ma--" Sebelum kata-kata permohonan maaf bisa terucap, Pei Ge tiba-tiba terbenam di dalam pelukan ibunya.

"Kamu seperti anak kecil. Tidak peduli seberapa marahnya kamu, seharusnya kamu tidak mematikan ponselmu. Apakah kamu tahu betapa takutnya aku?" Zhang Manhua memeluk Pei Ge dengan erat.

Tindakan ini mengingatkan Pei Ge pada sepasang ibu dan anak perempuannya tadi.

Pei Ge mengerutkan bibirnya, mengetahui bahwa ibunya pasti telah memikirkan peristiwa kecelakaan pada tahun itu.

Sambil meletakkan tangannya melingkari ibunya, dengan lembut dia berkata," Mama, aku berjanji tidak akan mematikan teleponku lain kali."

Setelah berdiri di pintu masuk untuk beberapa saat, mereka segera masuk ke apartemen.

"Ge Ge, aku terlalu resah kali ini. Mama meminta maaf padamu." Zhang Manhua duduk di sofa, menggenggam erat tangan Pei Ge, seolah-olah dia takut Pei Ge akan melarikan diri sekali lagi.

Namun, Pei Ge hanya menggelengkan kepalanya dan dengan lembut menjawab, "Mam, akulah yang seharusnya meminta maaf. Seharusnya aku tidak membantahmu dan berhenti dari pekerjaanku tanpa berdiskusi denganmu."

"Anakku yang baik …" Mendengar kata-kata Pei Ge, mata Zhang Manhua dengan cepat dipenuhi dengan air mata. "Mama telah mengecewakanmu. Jika bukan karena aku yang tidak berguna, kamu tidak akan hanya menjadi asisten rendahan …"

Mendengar Zhang Manhua mengkritik dirinya sendiri, Pei Ge dengan lembut berkata, "Mama, apa yang mama bicarakan? Hal-hal tentang menjadi tidak berguna atau tidak, aku tidak suka mendengarnya."

"Ge Ge, rencana apa yang kamu miliki untuk masa depanmu?" Zhang Manhua menghapus air mata dari wajahnya dan dengan prihatin bertanya.

"Mama, mama tidak perlu khawatir. Aku akan mencari pekerjaan mulai besok. Kita tidak bisa selalu bergantung pada keluarga Paman Kedua untuk mencari nafkah." Pei Ge tersenyum, tampak ringan hati.

Ketika dia melihat senyum putrinya, kekhawatiran dalam hati Zhang Manhua pun hilang.

"Benar. Keluarga kita seharusnya tidak selalu bergantung pada keluarga Paman Keduamu." Saat dia mengatakan itu, Zhang Manhua menghela nafas.

Mereka telah menerima begitu banyak bantuan dari Pei Zhenghui selama ini.

Sekarang, setiap kali Zhang Manhua berjumpa dengan saudara dari keluarga Pei atau Liu, mereka akan menghina dia dan Pei Ge karena telah menumpang hidup pada keluarga Pei Zhenghui.

Ini adalah hal yang tidak pernah dia ceritakan kepada putrinya. Dia benar-benar tidak mengharapkan putrinya untuk tahu tentang hal ini.

Menyaksikan ibunya mendesah, Pei Ge meletakkan telapak tangannya yang lain di punggung tangan Zhang Manhua. "Mama, jangan terlalu khawatir. Kita hanya akan menjadi lebih baik mulai sekarang."

"Ya, kita akan menjadi lebih baik."

Sore itu, setelah makan siang yang lezat dengan ibunya, Pei Ge kembali ke kamarnya dan melakukan panggilan telepon ke luar negeri kepada Tang Xiaoyu, yang berada di bagian lain dunia.

"Hei, Ge Ge! Akhirnya kamu membalas teleponku! Apakah kamu tahu bagaimana aku harus tetap terjaga begitu lama hanya untuk menunggu teleponmu ?!" Saat panggilan tersambung, Tang Xiaoyu segera mengatakan ini.

"Hmm. Kenapa kamu bersikeras menunggu teleponku?" Pei Ge terdiam.

"Kamu berani bertanya padaku! Bagaimana bisa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu tidak pulang ke rumah tadi malam ?! Jika Bibi tidak memberitahuku, aku tidak akan pernah tahu!" Tang Xiaoyu mengeluh.

"… Bukankah ini hanya karena aku tidak kembali ke rumah untuk satu malam?" Cara berpikir teman baiknya, Tang Xiaoyu, selalu berbeda dari orang normal. Ibunya jelas meneleponnya untuk meminta bantuannya.

Sebaliknya, yang Tang Xiaoyu khawatirkan hanyalah fakta bahwa dia tidak pulang ke rumah pada malam itu.

"Heh.. Katakan padaku dengan jujur; pria mana yang bermain-main denganmu sepanjang malam saat kau tidak pulang?!" Tang Xiaoyu menyeringai sinis, suaranya penuh intimidasi.

"Bermain-main bagaimana? Aku hanya menginap di rumah teman kerjaku." Pei Ge terbatuk.

"Cck! Siapa yang akan percaya omong kosongmu? Cepat dan katakan padaku yang sebenarnya! Jika tidak, lihat bagaimana aku akan menghukummu saat aku kembali!" Tentu saja Tang Xiaoyu tidak akan percaya itu.

Mendengar ancaman Tang Xiaoyu, sebagai seseorang yang telah mendapatkan nasib buruk beberapa kali ketika menghadapi Tang Xiaoyu, Pei Ge segera menceritakan semua yang telah terjadi, tanpa menyembunyikan apa pun.

"Hehh … aku tahu sepupumu itu selalu merencanakan sesuatu! Memang, wanita jalang!" Tang Xiaoyu menyatakan pendapatnya pada kesempatan pertama yang dia dapatkan setelah mendengarkan seluruh cerita ..

Mendengar pernyataan Tang Xiaoyu, Pei Ge menolak dengan tidak setuju, "Ini tidak ada hubungannya dengan sepupuku. Dia bukan orang jahat."

"Hehh. Oh, ya. Dia orang yang baik sekali. Dia hanya jatuh cinta pada mantan pacarmu dan secara tidak sengaja mencuri milikmu." Tang Xiaoyu menyeringai dengan sikap mengejek.

"Xiaoyu, apa pun yang terjadi antara sepupuku dan Zhou Zhuoyang jelas tidak seperti yang kamu bayangkan." Pei Ge masih tidak mau berpikir terlalu buruk tentang sepupunya, yang selalu memperlakukannya dengan sangat baik.

"Wanita jalang memang cocok dengan anjing; sebuah pasangan yang serasi. Lupakan saja. Jangan bicara tentang mereka lagi." Tang Xiaoyu mengganti topik pembicaraan dan mulai bergosip. "Pria penghibur yang kamu pesan, apakah dia tampan? Berapa banyak otot perut yang dia miliki? Bagaimana dia di tempat tidur? Apakah kamu merasa puas?"

"…."

下一章