Kelima Penegak Hukum bergegas turun ke Altar Dewa Darah. Mereka sama-sama mengamati ruangan bawah tanah.
Meski Supreme Saint Xuefu hanya mengirimkan avatarnya, namun avatarnya juga tidak lemah. Tak disangka, ternyata dia turun ke sana hanya demi mendapatkan pukulan.
Karena Supreme Saint Xuefu baru saja diserang, maka Penegak Hukum lainnya pun merasa penasaran. Akan tetapi, mereka tidak berani masuk dengan tergesa-gesa.
Supreme Saint Xuefu bangkit berdiri. Wajahnya terlihat pucat. Tatapan matanya tampak ketakutan. Tak disangka, meski Dewa Darah sudah mati sejak dulu, tapi kehendak dewanya masih sangat mengerikan.
Sayangnya, dia hanya mengirimkan avatar darahnya. Maka dari itu, dia gagal bertahan dari serangan kehendak dewa tersebut.
Kaisar Wen sedang mengamati situasi di sekitarnya, lantas melirik Supreme Saint Xuefu dan berkata. "Ternyata kau sangat berani menyentuh mayat dewa, bahkan sampai mengaktifkan kehendak dewanya."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者