Satu manusia dan satu belalang sembah berdiri di tengah barisan mayat yang bergelimpangan di tanah dengan darah yang mengalir dan mewarnai seluruh tanah dengan warna merah.
Setelah beberapa lama waktu berlalu, muncul angin yang bertiup lembut dan aroma darah menyerang hidung semua orang, membuat mereka merasa mual. Namun, hal yang membuat mereka lebih mual lagi bukanlah aroma darah yang kental ini.
Ini semua karena pemandangan yang benar-benar mengerikan yang ada di depan mereka. Tiga orang Heavenly King dan ratusan kultivator ahli langsung terbunuh dalam sekejap mata. Pemandangan menakutkan ini membuat perut mereka seakan bergolak dan menjadi ingin muntah. Rasa takut muncul dari lubuk hati mereka yang terdalam. Tidak ada yang tahu apakah rasa takut ini karena merasa ngeri terhadap Li Qiye ataukah belalang sembah yang ada di depannya atau bahkan keduanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者