Setelah menyisir rambutnya, pria itu berbalik badan, dan sambil menyengir lebar, dia bertanya, "Bagaimana penampilanku?" Mata pria itu gelap dan kosong, saat cahaya bulan menerangi wajahnya dengan lapisan putih yang tipis. Pria itu terlihat tampan seperti biasanya dengan matanya yang panjang dan sipit dan hidungnya yang mancung, beserta wajahnya yang bagaikan porselen. Dia memancarkan aura bangsawan, namun secercah kematian menyebar dari tengah matanya, dan warna kulitnya menjadi pucat tidak alami, bagaikan giok putih yang tertutup debu.
Chu Qiao memaksakan diri untuk tersenyum. "Kamu sangat tampan."
Li Ce mengerutkan keningnya dan bertanya, "Apakah kamu sedang memujiku?"
Melihat Chu Qiao mengangguk, pria itu lalu tersenyum bahagia, seperti saat dia pertama kali bertemu gadis itu.
"Li Ce," Chu Qiao berusaha menekan rasa sedih di dalam hatinya sambil bertanya dengan lembut, "apakah kamu memiliki harapan di dalam hatimu?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者