Semangatnya membuktikan sebenarnya dia berada dalam suasana hati yang baik.
Namun, apa yang Hao Ren khawatirkan saat itu adalah seseorang mungkin menghubunginya. Dia tidak terlalu tertarik camilan tengah malam, sehingga dia menolak dengan sopan, "Perkuliahan hari ini fantastis. Ketua Kelas, aku menghargai tiket yang kau berikan padaku. Mengenai camilan tengah malam…. tidak masalah."
"Bagus, sekarang kau mengakui ceramah itu bagus sekali! Bagaimana kalau kau saja yang mentraktirku camilan tengah malam!"
Wajahnya masih merah muda, dia masih terbenam dalam kegembiraan.
.
"Emm…" Hao Ren ragu-ragu.
"Apa, kau tidak mau? Aku menunjukkan padamu keajaiban sains, tetapi kau bahkan tidak mau berterima kasih padaku?" Xie Yujia menyipitkan matanya.
"Bukan seperti itu. Aku khawatir jika kita tidak kembali sekarang, gerbang asrama akan dikunci," Hao Ren menjelaskan.
"Universitas tahu banyak mahasiswa yang pergi ke perkuliahan itu jadi gerbang asrama baru akan ditutup jam sebelas tepat malam ini." Xie Yujia berkata.
Melihat Xie Yujia begitu ingin makan, Hao Ren terpaksa setuju, "Baiklah, aku akan membelikanmu camilan tengah malam. Mari pergi ke Kompleks Hongji."
Apa lagi, Xie Yujia telah mentraktirnya sebanyak dua kali. Hao Ren memutuskan untuk mentraktirnya malam ini sehingga dia dapat membalas budi.
"Baik!" Xie Yujia mengambil sepedanya, dan Hao Ren mengayuh sepeda itu dan membawanya ke Kompleks Hongji yang berada di luar gerbang barat universitas.
Di malam yang hangat ini, Hao Ren mengayuh dengan lancar di jalan yang sepi di kampus dengan Xie Yujia di kursi belakang. Angin malam berhembus dengan lembut melalui dedaunan, dan semuanya begitu sunyi dan damai.
Hal ini mengingatkan Hao Ren pada terakhir kali di berjalan berdampingan dengan Xie Yujia untuk camilan tengah malam di luar universitas.
"Kehidupan universitas bisa menjadi suatu kegagalan jika kamu tidak berkencan selama empat tahun itu…" dengan Xie Yujia di kursi belakang, kutipan yang telah direnungkan oleh banyak mahasiswa senior tiba-tiba melintasi pikiran Hao Ren.
Dia melihat kembali ke aula bundar di Gedung Akademik E yang masih terang benderang. Pada saat ini juga, dia memperhatikan Xie Yujia, yang duduk di belakang sambil menatap diam-diam danau buatan di depan mereka dengan senyuman puas di wajahnya.
Bulu mata yang panjang, mata yang berbinar-binar seperti bintang, raut wajah yang cantik, rambut yang terurai, dan tubuh yang ramping…
Ketua Kelas seorang gadis yang cantik," pikiran itu melintas di pikirannya.
Dia berpura-pura tidak sengaja melihat ke arah Gedung Akademik E, kemudian dia melihat kembali ke depan dan terus berjalan.
Kompleks Hongji sibuk seperti biasanya saat mereka tiba. Asrama baru akan di kunci jam sebelas maka, sehingga mahasiswa yang masih bersemangat tidak rela kembali seawal itu.
"Apa kau lapar, Ketua Kelas? Aku akan membelikanmu ayam szechuan," kata Hao Ren pada Xie Yujia sambil memarkirkan sepeda.
Meskipun Hao Ren tidak sering mengundang gadis-gadis untuk makan di luar, dia masih tahu kalau dia tidak bisa hanya membelikan Xie Yujia semangkok panas saus pedas yang murah.
"Tentu, Restoran Dexin," Xie Yujia mengusap perutnya dan menjawab, menunjukkan dia memang lapar.
Hao Ren tersenyum dan berjalan menyeberangi komplek itu menuju Restoran Dexin dengan Xie Yujia
"Ren!!" tiba-tiba, sebuah suara yang akrab terdengar dari ujung belakang di belakangnya.
Hao Ren berbalik dan melihat Zhou Liren yang sedang duduk di kios panggangan di luar ruangan, dan telapak tangan Zhao Jiayi telah menutupi mulutnya.
"Kalian makan di sini juga?" melihat ketiga pria dari asrama Hao Ren, Xie Yujia cukup terkejut.
Karena mereka bertemu, Hao Ren tidak punya pilihan untuk berjalan menuju ke sana dengan Xie Yujia.
"Kenapa kalian ke sini?" Hao Ren bertanya kepada mereka.
"Kita bosan di asrama, jadi kita keluar untuk makan, " Zhao Jiayi menjawab sementara menggaruk kepalanya. Zhou Liren terus mengalihkan matanya, dia mungkin bertanya-tanya kenapa Zhao Jiayi tidak mengijinkannya berteriak sekarang.
"Ok, jadi kita akan makan bersama," Xie Yujia berkata terus terang. Dia berbalik pada Hao Ren dan menyarankan,"Jadi, kita jangan pergi Restoran Dexin. Sebagai gantinya, kita bisa makan daging panggang."
Hao Ren tidak tahu bagaimana menjawabnya, tetapi Zhao Jiayi tiba-tiba berdiri, meninggalkan selusin tusuk daging panggang di piringnya. "Jangan! Jangan! Kalian teruskan saja! Kita sudah selesai sekarang dan siap untuk kembali!"
"Ah, benarkah?" sambil menatap ke arah tusuk sate yang tersisa di piring, Xie Yujia berkata ragu.
"Benar! Benar! Kami berencana membawa sisanya ke asrama!" meraih dengan cepat tusuk sate yang ada di piring dengan satu tangan, Zhao Jiayi memutar telinga Zhou Liren dengan tangannya yang lain, dan berkata, "Mari pergi sekarang!"
"Auwwww!" Zhou Liren berteriak dan mencuri-curi tatapan ke arah Hao Ren. Membutuhkan waktu yang cukup lama baginya untuk menyadari mengapa dia seharusnya tidak memanggil nama Hao Ren.
Cao Ronghua mengikuti dan mengambil botol bir yang belum habis setengahnya.
"Kau tidak bisa minum bir di asrama!" Xie Yujia mengingatkannya.
Cao Ronghua meletakkan bir itu dengan enggan, mengelap tangannya dan mengambil tagihannya dari sang pemilik. Setelah itu ketiganya pergi seperti pencuri.
Haahh.." melihat ke arah punggung mereka, Xie Yujia mendesah pasrah.
"Jadi… Ayo pergi ke Dexin Restoran?" menatap Xie Yujia, Hao Ren bertanya dengan nada bertanya.
Dia kepergok sedang bersama Xie Yujia oleh Zhao Jiayi dan teman lainnya. Dia tidak tahu apa yang mereka akan pikirkan mengenai hal itu dan bagaimana Zhou Liren, si mulut besar, akan menyebarkannya saat dia kembali.
"Baik, mari pergi!" Xie Yujia mengangguk tanpa menghindari apa pun.
Restoran Dexin cukup sibuk saat mereka masuk. Mereka duduk di sebuah meja dekat tembok, dan Hao Ren memesan setengah piring Ayam Szechuan, dua mangkok sup darah ayam dan bebek, dua mangkuk bubur ayam, dan sepiring kecil ampela bebek. Itu semua camilan tengah malam pada umumnya.
.
"Sudahkah Zhao Jiayi sembuh dari cederanya?" Xie Yujia bertanya setelah duduk.
Ya, dia baik-baik saja sekarang. Dia berkulit tebal, jadi dia cepat sembuh." Baru saja dia bertindak bersemangat, " Hao Ren berkata sambil tersenyum
"Hukuman dari universitas aneh. Aku pikir paling sedikit Zhao Jiayi mendapat peringatan lisan," kata Xie Yujia.
"Zhao Jiayi juga berpikir yang sama. Oleh karena itu, dia merasa sangat bersemangat saat mengetahui hasilnya. Dia sekarang dalam kondisi yang lebih baik daripada sebelum pertikaian itu, " Hao Ren berkata dalam pikirannya.
"Baguslah, kali ini kau tidak terlibat," Xie Yujia melanjutkan
Hao Ren tersenyum menyeringai. Apa yang Xie Yujia tidak kira adalah Hao Ren telah berusaha keras mendapatkan hasil itu. Kalau tidak, seperti yang dia katakan, tidak masalah seberapa banyak keberpihakan yang universitas tunjukkan, sebagai pihak yang memulai perkelahian, paling sedikit Zhao Jiayi akan menerima peringatan secara lisan.
"Bicara mengenai hal itu, kau hebat dalam pertarungan," setelah berpikir sejenak, Xie Yujia berkata.
Melihat Hao Ren terus menyeringai, dia melanjutkan. "Aku tidak tahu kau bisa begitu kuat dan perkasa."
Hao Ren menebak Xie Yujia akan mengunakan kata "kasar" tapi dia malah menggantinya dengan kata positif "perkasa".
"Kau juga sama, Ketua Kelas. Kau biasanya sangat lembut dan serius tentang segala hal, tapi selama perkuliahan itu, kau sangat bersemangat seperti seorang gadis remaja," Hao Ren berkata.
"Huh, benarkah?" duduk tegak, Xie Yujia melihat Hao Ren dengan matanya yang berbinar-binar.
"Wajahmu masih merah muda," Hao Ren tersenyum dan berkata.
Xie Yujia tidak mempercayai perkataannya, jadi dia meletakkan tangannya untuk memeriksa. Setelah itu, dia benar-benar tersipu. Dia berpikir sebentar berusaha menjelaskan, tetapi hanya membuatnya lebih buruk. "Baiklah, aku membuat kehebohan hari ini! Tapi Akademisi Hao dan Akademisi Yue adalah ilmuwan yang paling aku kagumi. masuk akal kalau aku menjadi terlalu bersemangat saat aku bertemu langsung dengan mereka," dia menyimpulkan.
"Ya, masuk akal," Hao Ren mengangguk dengan pasrah.
Xie Yujia sedikit tidak senang karena ketidaktulusan Hao Ren, tetapi dia tidak mau memperdebatkan hal itu. Dia terus bertanya, "Apa kau ada masalah dengan Huang Xujie?"
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu?" Hao Ren mengangkat kepalanya.
"Emm, aku dengar perkelahian itu terjadi kali ini karena kau dan Huang Xujie tidak akur," Xie Yujia berkata dengan serius.
"Aku tidak menyukainya, dan dia tidak menyukaiku, hanya itu," mengangkat sepotong ayam szechuan dengan sumpitnya, Hao Ren berkata dengan santai.
"Emm… bagaimana aku jadi seorang penengah dan kalian dapat menyelesaikan masalahnya?" kata Xie Yujia setelah berpikir beberapa saat.
"Tidak perlu repot - repot, Ketua Kelas, kau tidak usah ikut campur dalam hal ini. Ambil ayamnya." Hao Ren mendorong piring ayam szechuan ke arah Xie Yujia..
Xie Yujia mengangguk, tetapi dia masih mengkhawatirkan Hao Ren. Namun kelihatannya Hao Ren tidak peduli tentang hal itu, jadi Xie Yujia pikir dia mungkin mempunyai orang untuk diandalkan.
Apa yang terjadi pada Huang Xujie tidak mengganggunya. Kakaknya, Kapten Tim basket, yang membuat Xie Yujia khawatir. Dia tidak yakin apakah kakaknya akan melepaskan Hao Ren karena kehilangan besar yang diderita tim basket.
Cara universitas menangani kejadian itu anehnya sangat keras pada tim basket, dan tidak ada yang terjadi pada Hao Ren dan Zhao Jiayi. Ini terlihat tidak adil bagi tim basket. Dia yakin kakaknya akan marah karena hal itu.
Sambil melanjutkan makan, mereka membicarakan semua hal yang terjadi di kelas. Topiknya kembali lagi ke perkuliahan hari ini seiring berjalannya waktu. Hao Ren merasakan kekaguman Xie Yujia yang sangat besar pada Hao Zhonghua sementara dia memikirkan tentang rahasia yang tersembunyi jauh di dalam hatinya. Keduanya bahkan tidak menyadari semakin sedikit pelanggan yang ada dalam restoran.
"Ah, sudah jam sebelas tiga puluh!" memandang ke arah jam dinding di tembok restoran, Xie Yujia tanpa disangka-sangka menjerit.