Terik bersinar. Cahaya agung sang surya menyeruak dari atas langit. Gumpalan awan putih menggantung di atas cakrawala, menyambut hari yang cerah, tanpa ada mendung yang menghalau datang.
Nata duduk di kantin sekolah, menunggu Dila yang katanya membeli sebotol air putih untuk membasahi tenggorokannya. Nata mengiyakannya. Duduk menunggu, seorang diri. Rama sibuk menyelesaikan lukisannya di ruang seni. Nata tak mau datang ke sana, sebab itu akan membosankan. Dia lebih memilih berkeliling sekolah bersama Dila. Melihat semua persiapan pameran untuk besok pagi. Semua orang sibuk dengan urusannya, tetapi untuk orang yang tidak punya wewenang seperti Nata, hanya bisa diam dan melihat saja.
Dari kejauhan, dia melihat Alby berjalan seorang diri. Membawa tumpukan buku tulis hingga menjulang setara dengan bahunya. Nata bangkit dari tempat duduknya, ingin membantu. Akan tetapi, dia harus menunggu Dila untuk datang kembali padanya.
"Kamu beneran gak mau—"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者