webnovel

Yuana, Stay With Me

Tác giả: Ayunina_Sharlyn
Thành phố
Hoàn thành · 37.2K Lượt xem
  • 140 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Hidup dalam keluarga yang tidak harmonis membuat Yuana tidak betah di rumah. Dua sahabatnya, Bobby dan Manfred, yang mengisi hari-harinya menjadi manis. Kebersamaan membuat Yuana dan Bobby saling jatuh hati dan menjalin hubungan kekasih. Sayangnya, Bobby terpaksa meninggalkan Yuana karena telah dijodohkan dengan Lisa sejak masa kanak-kanak dan harus menikahi Lisa sebelum ibu Lisa meninggal karena kanker yang dideritanya. Yuana patah hati dan terluka. Manfred yang ternyata menyimpan cinta buat Yuana mendekat. Perlahan, ketulusan Manfred membuat hati Yuana luluh. Mulai tumbuh cinta pada Manfred, memicu rasa cemburu Yuana pada para fans Manfred yang mulai naik daun sebagai vokalis band. Di situasi itu, orang tua Yuana bercerai. Merasa semua tidak peduli dengannya, Yuana memilih pergi jauh dari semua orang. Kepergian Yuana tiba-tiba membuat Manfred kalang kabut. Berusaha mencari gadis tercinta namun tidak juga mendapatkan titik terang. Sementara Yuana, merubah diri menjadi Flora dan menemukan hidup yang baru. Satu tragedi memaksa Yuana kembali membongkar jati dirinya, hingga dia menyadari tidak mungkin terus lari dari kehidupannya. Hidup memuntun Yuana kembali bertemu Manfred. Manfred memutuskan menikahi Yuana dan memulai hidup bersama. Masa lalu Yuana dan Manfred mengejar. Orang tua Yuana, orang tua kandung Manfred dari Australia, semua membawa babak baru, yang tak pernah dipikirkan sebelumnya. Sayang, kecelakaan terjadi saat Yuana mengandung, membuat dia koma. Perjuangan Manfred membahagiakan Yuana kembali tertunda. Mungkinkah Yuana kembali? Kembali pada kehidupan dan cintanya? Seruan Manfred, Yuana, Stay with me … akankah Yuana dengar?

Chapter 1Hanya Aku dan Kamu

Gadis kecil itu menatap anak-anak yang berlarian gembira di tepi pantai. Sesekali tawa mereka meledak, ketika ombak dengan buih putih menerpa tubuh mereka. Senyum gadis itu bergulir di bibirnya yang mungil.

Ingin sekali dia ikut berlarian dan berkejaran dengan ombak bersama teman-temannya. Bagaimana tidak? Ini hari istimewa kelasnya. Berwisata untuk perpisahan setelah tiga tahun berjuang dengan segala tugas sekolah, sebelum mereka akan melanjutkan studi ke jenjang lebih lanjut, SMA, memasuki dunia remaja dan masa dewasa. Tetapi ada yang memaksa dia memilih tetap duduk manis di bawah pohon rindang di tepi pantai itu.

"Kamu tidak ikut main dengan mereka, Yuana?" Terdengar suara seorang di belakang gadis kecil itu. Yuana menoleh.

"Nggak. Lagi malas. Lebih asyik duduk di bawah pohon. Sejuk rasanya. Di pantai panas, menyengat kulit. Ga seru kalau pulang kulitku belang," jawabnya sambil tersenyum lebar.

Itu hanya alasannya. Sedih juga kehilangan momen manis bersama teman-temannya. Apalagi bermain dengan Manfred, terlebih lagi Bobby, kedua sahabatnya. Tapi karena Niar, dia lebih baik di sini. Niar tidak suka padanya. Selalu saja memusuhinya. Yuana enggan berada di sekitar gadis itu. Dia tidak mau hari terakhir bersama teman-teman akan jadi kenangan yang tidak menyenangkan.

"Atau karena Niar?" Yani, gadis itu duduk di sebelah Yuana.

"Niar?" Pelan Yuana berucap.

"Ya, sudah rahasia umum kamu dan Niar sering tidak akur." Yani memandang Yuana.

"Aku ga pintar cari asalan, ya?" kata Yuana.

"Itu karena kamu selalu mengalah soal Niar." Yani menyenggol lengan Yuana. "Kamu terlalu baik."

Yuana tersenyum lagi.

Seorang anak laki-laki yang mulai tumbuh tinggi dengan wajah tampan berlari-lari kecil mendekati Yuana dan Yani yang asyik meneruskan obrolannya.

"Hai! Yuan! Ayo ikut!" ujarnya dengan nafas masih terengah-engah. Rambut, wajah dan tubuhnya basah karena air laut. "Rugi ga ikut, seru banget, kali!"

"Aku ingin sekali, Bob. Tapi kamu tahu Niar, kan?" Yuana hanya mengangkat bahu.

"Kamu ngalah terus sama dia." Bobby sambil maju tiga langkah lebih mendekat.

"Dia suka kamu, Bob." Yuana tersenyum tipis.

" Aku suka kamu, bukan Niar." Cepat Bobby menyahut.

"Dia ga peduli itu ..."

"Kita sudah lulus, Yu. Niar ga mungkin diterima di SMA yang kita daftar. Nilainya payah dia," ujar Bobby. "Aku, kamu, Manfred, pasti lolos."

Yani sepakat dengan Bobby, dia acungkan kedua jempolnya.

"Ini hari terakhir Niar bareng kita. Setelah itu tidak ada Niar. Kita akan sama-sama terus, hanya aku dan kamu." Bobby memandang Yuana.

"Aihh, ini sudah adegan khusus, aku melipir saja." Yani berdiri, berlari menuju pantai bergabung dengan teman-temannya.

"Kita buat momen hari ini, Yu, ga bakal terulang." Bobby masih membujuk agar Yuana bersedia ikut dengannya.

Saat itu gadis tinggi dengan rambut kecoklatan sepunggung berjalan cepat-cepat mendekati Bobby dan Yuana.

"Bob, renang lagi, yuk! Makin seru, nih!" Dengan manja Niar menarik lengan Bobby.

"Aku capek, Niar," tolak Bobby. Dia ingin tetap bersama Yuana.

"Ah, ayo! Manfred juga nunggu di sana." Niar menarik Bobby lebih keras. Terpaksa cowok berambut lurus itu mengikuti Niar.

"Aku ke Manfred dulu, Yu!" Bobby melambai pada Yuana.

"Niar, aku merasa kamu ga akan berhenti. Kamu akan terus ada di antara kami," batin Yuana.

Sedih juga memikirkan itu. Tapi itu sangat mungkin buat Yuana.

*****

Yuana masuk ke ruang makan. Suaranya tak bersemangat. Papanya sedang ada di sana, duduk sendirian. "Sore, Pa."

"Baru datang?" ucap Prastama Hardani. Pria itu menoleh sekilas lalu kembali memperhatikan buku di tangannya.

"Ya. Mama mana?" Yuana mengambil air dingin di kulkas.

"Belum pulang," jawab Prastama datar.

"Kak Yo?" Yuana menanyakan kakaknya.

"Barusan keluar." Lagi jawaban datar yang terdengar.

"Papa sudah makan?" tanya Yuana. Prastama masih sibuk dengan bukunya.

"Lagi malas. Aku cuma ambil minum." Prastama kembali menjawab tanpa memandang putrinya.

"Aku temani, Pa ..."

"Kamu makan saja." Prastama meninggalkan ruang makan. Yuana menatapnya. Papanya pria yang gagah dan cukup tampan. Umurnya memang mendekati setengah baya, tapi masih terlihat keren.

Beginilah rumahnya. Selalu sepi, dingin, tak ada keceriaan. Semua penghuni rumah ini saling cuek. Seperti orang tinggal di hotel yang tidak saling kenal. Papa mama sibuk urus bisnis masing-masing. Bersaing dalam pekerjaan mereka. Tak jarang mereka ribut di rumah, bertengkar soal urusan kantor. Prastma ingin meunjukkan dia lebih berkuasa sebagai suami. Evaline tidak mau kalah, meski perempuan tidak ingin diremehkan.

Waktu kecil Yuana tidak paham apa yang terjadi. Yang dia tahu papa mama pasti sayang padanya. Dia tidak pernah kekurangan apa-apa. Semua yang dia perlukan dia dapat dengan mudah. Makin dia remaja Yuana mulai sadar apa yang terjadi antara papa mamanya.

Yuana makin tidak kerasan di rumah. Selama ini dia pendam semua rasa sedih, kecewa, dan marah karena situasi itu. Yoel Malvian, kakaknya juga tak mau peduli padanya. Lambat laun dia benci keluarga ini.

Yang makin membuat dia marah, Yoel selalu melarang dia pergi kalau malam hari, apalagi malam minggu. Jika Yoel marah, dia sangat kasar. Kadang Yuana takut pada Yoel.

Yoel pernah menampar Yuana sampai pipinya memar gara-gara Yuana ikut nonton Bobby dan Manfred, pulang di atas jam tujuh malam. Yuana hanya bisa menangis meratapi kepedihannya. Dia tuangkan dalam diary dan doa.

"Non, ga makan?" Mbak Ira, pembantu keluarganya mendekati Yuana.

Yuana menoleh. "Nggak pingin makan. Malas."

"Dikit aja, Non, ntar sakit perut lagi," bujuk Ira. Dia menelusuri rambut Yuana yang panjang dan halus dengan jari-jarinya.

"Baiklah, tapi temani aku, ya?" kata Yuana.

"Iya, Mbak temani." Ira tersenyum.

Akhirnya mereka makan malam bersama. Ira dekat dengan Yuana. Sering Yuana cerita tentang sekolahnya, teman-temannya. Dengan sabar Ira mendengar Yuana bercerita.

Ira baru dua puluh lima tahun, tapi dia sangat dewasa. Dia sayang sama Yuana. Sejak kerja empat tahun lalu di rumah ini, Ira jatuh hati dengan Yuana. Karena mengingatkan dia pada adiknya di kampung. Selain itu Pak Hardani membayar Ira dengan lumayan tinggi. Tidak gampang dia cari kerja dengan bayaran seperti di rumah ini. Apalagi pendidikannya tidak tinggi. Misal bisa kuliah, Ira pasti bisa kerja lebih baik.

Setelah makan, membantu Ira membereskan meja makan, Yuana naik ke lantai dua ke kamarnya. Dia membuka jendela dan melihat keluar. Jalan perumahan depan rumah sudah sepi. Di langit bulan hanya separuh dan bintang-bintang gemerlap indah. Yuana memandang ke langit.

"Ya Tuhan, langitmu begitu bagus. Cantik. Andai begitu juga hidupku," bisik Yuana.

"Kenyataannya di rumah ini ga ada kasih buat aku. Ga ada yang mau perduli. Aku rasanya ga tahan. Kalau bisa aku mau pergi dari semua ini. Apa seperti ini yang namanya keluarga?" Yuana mendesah. Hatinya gundah.

Terdengar suara motor mendekat. Yoel! Yuana menutup jendela lalu duduk di tempat tidur.

"Peduli amat. Yang penting aku ga nyusahin siapapun. Aku, akan lakukan apa yang aku mau. Jika mereka ga peduli, apa untungnya aku sedih karena mereka?" ucap Yuana dengan marah. Hatinya sudah panas seperti bara yang siap menyala dan membakar sekitarnya.

Bạn cũng có thể thích

Tuan CEO, Istri Anda adalah BOSS Tersembunyi!

Lima tahun lalu, Qiao Nian dikhianati oleh kakaknya, Qiao Xin. Setelah menghabiskan satu malam dengan seorang pria asing, Qiao Nian hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak tersebut, dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang lahir mati. Di bawah tipu daya ibu dan kakaknya, Qiao Nian kehilangan sahamnya di Grup Qiao dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adiknya, Qiao Xin, akan menikah dengan Putra Muda Kedua dari Keluarga Gu. Dia dikabarkan sangat buruk rupa. Pada hari ia lahir, dokter meramalkan bahwa ia tidak akan hidup lewat usia dua puluh tahun. Ibunya tidak tega melihat Qiao Xin menikah dengan orang seperti itu dan teringat pada Qiao Nian yang masih terkunci di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Qiao Nian dikeluarkan dari rumah sakit untuk menggantikan Qiao Xin dalam pernikahannya dengan Keluarga Gu. Ibunya berkata, "Baguslah jika Qiao Nian, yang tidak berguna ini, bisa menggantikan Xin'er untuk menjadi janda hidup di Keluarga Gu. Jika Xin'er yang menikah ke keluarga itu, aku akan patah hati." Qiao Xin berkata, "Ibu, jangan berkata begitu tentang Kakak. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya khawatir kalau Kakak tidak akan setuju." Ayahnya berkata, "Xin'er, kamu terlalu baik hati. Sudah lupa kah bagaimana Qiao Nian menfitnahmu lima tahun yang lalu? Dia tidak tahu mengendalikan diri. Dia hamil sebelum menikah dan bahkan melahirkan anak yang masih mati. Sudah cukup baik kita membiarkannya menikah dengan seseorang dari Keluarga Gu yang terpandang! Hak apa yang dia miliki untuk memilih?" Qiao Nian mengejek. Saat itu, konspirasi terhadapnya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, membuatnya menderita. Dia akan membalas semuanya! Semua orang berpikir bahwa tindakannya berasal dari kombinasi mentalitas orang kalah dan penyakit jiwa, namun sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi union yang kuat seimpak Mars menabrak Bumi! Dengan mengambil keuntungan dari keterampilannya yang brilian di bidang kedokteran, Qiao Nian membuat berbagai orang sampah dan penjahat menelan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, berbagai identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing terungkap. Ternyata dia kaya raya sampai bisa menyaingi sebuah negara! Kemudian, Tuan Muda Kedua Gu meletakkan sepasang klon mini Qiao Nian di depannya. Dihadapkan dengan dua anak yang menyerupai dirinya dan Gu Zhou, Qiao Nian berkedip dengan terkejut. "Kapan aku melahirkan anak-anakmu?"

JQK · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
652 Chs

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
545 Chs
Mục lục
Âm lượng 1

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ