webnovel

Young Mama vs Little Daddy

Tác giả: Lefkiilavanta
Thành thị
Đang thực hiện · 10.2K Lượt xem
  • 15 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Abrisam Lakysa Maheswara adalah seorang pemimpi. Mimpinya menjadi perwira berpangkat tinggi, dihormati banyak manusia yang ada di bumi. Lyne Wasundari, balerina dengan keindahan tersendiri di setiap ayunan langkah kakinya. Pesonanya melampaui keelokan fisik seorang bidadari. Di Zaman sinting ini mereka dipertemukan dalam sebuah kisah cinta penuh tragedi. Pernikahan di usia muda sebab sebuah kehamilan dari Lyne mengubur dalam-dalam mimpi mereka menjadi perwira dan tokoh utama dalam setiap pementasan balet di tengah kota. Pada kenyataannya pernikahan tidak pernah menghantarkan hidup mereka dalam sebuah kebahagian. Keputusan sepakat untuk melangkah ke sana, membuat mereka menemui banyak sekali jebakan yang siap memusnahkan semua perasaan. inilah kisah Lyne dan Isam : sekolah untuk menjadi orang tua itu tidak pernah ada. Status ayah dan status ibu bukan sesuatu yang pantas dijadikan lelucon. Dalam tragedi ini ... mereka mulai memahami konsep bahwa "menjadi orang tua itu tidak mudah."

Chapter 11. Mimpi Buruk Abrisam

Halaman pertama, Buku Harian Balerina.

Aku masih muda dan muda itu membuatku belajar akan satu hal yang begitu penting : bahwa mimpi akan tetap jadi mimpi, kalau kita tidak melakukannya. Itu yang diajarkan oleh orang dewasa, kata-kata motivasi paling bijak, pembangunan kehidupan dan masa depan.

Namun, tidak pernah sekali saja aku dengar kalimat begini : bagaimana cara untuk 'melakukan' mimpi dan mewujudkannya?

Saat ini, kita masih muda. Rawan kesalahan dan kebodohan. Membohongi diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Kecerobohan adalah cara 'orang muda' belajar banyak hal.

--dan aku ... belajar dari itu.

Jakarta, Desember 2021

....

Sekolah menengah Atas, Jati Hanca, Jakarta.

-Tragedi yang menyertakan kami di mulai di tempat ini-

"Mau jadi apa kamu?" Dia menatapnya, gusar. Derai air mata turun membasahi pipinya. Representasi hatinya yang begitu sedih. "Ibu tanya, Sam! Mau jada apa kamu?" pekiknya, nada bicaranya semakin tinggi.

"Ibu ini hanya wanita tua! Paruh baya! Usia 50 tahun!" Dia menepuk-nepuk dadanya, bunyi dentuman itu menyakiti hati Isam pada akhirnya. Dia tidak bisa menahan derai air matanya juga. Lambat laun hatinya sebagai seorang laki-laki pun mulai bergetar mendengar suara sang ibunda yang gemetar hebat.

"Isam! Mau jadi apa kamu, Le?" Dia memohon, setelah memukul-mukul dadanya sendiri, kini kedua kakinya lemas. Jatuh bersimpuh di hadapan putra semata wayangnya.

"Perwira!" katanya dengan lantang, menegakkan badannya. Membusungkan dada penuh kemantapan. "Aku mau jadi perwira!" Dia menegaskan seraya menggigit bibir bawahnya. Deru di dalam hatinya terasa begitu nyata, tubuhnya merinding kalau sudah menyebutkan kata itu.

Isam adalah pemimpi. Mimpinya menjadi seorang perwira. Tentara dengan pangkat tinggi, berjalan gagah menerjang bayu di jalanan kota. Dia suka corak seragamnya, dia suka dipandang gagah dan perkasa.

"Kalau mau jadi perwira .... kenapa malah begini?" Dia berbicara di tengah isak tangisnya. Masih belum kuat dengan kabar yang baru saja dia dapatkan. "Kamu mau jadi perwira, bukan jadi ayah di usia muda!" katanya menyeru, seraya menarik ujung celana abu yang dikenakan oleh putranya.

Isam mengerti seperti apa luka yang dia bawa pulang ke rumah sore ini.

"Aku itu hanya buruh cuci! Serabutan ke sana dan kemari setelah bapakmu mati." Wanita paruh baya itu mendongakkan kepalanya. Wajahnya nanar, membuka luka baru di hati Isam. Dia sangat menyayangi ibunya.

"Bagaimana bisa ...." Wanita itu tak punya tenaga lagi, lemah sudah. Dimakan usia dan keadaan. "Kamu malah menghamili anak orang? Huh?" tanyanya, sembari menangis tersedu-sedu. Tidak menyangka kalau mimpinya juga ikut hancur.

"Saat kamu bilang sama ibu, kalau kamu mau jadi perwira ...." Dia menarik ujung kemeja sang putra. "Aku ... aku yang hanya wanita tidak punya pengalaman ini mencoba untuk ikut mengejar mimpi kamu, nak! Ibu bangga kalau kamu tidak putus sekolah setelah keluarga kita habis-habisan sepeninggalnya bapak kamu," ujarnya. Terus menepuk-nepuk dadanya. Sampai benar-benar tidak terasa apapun.

"Katakan, katakan padaku ... pada ibumu ini, hiks!" Dia mengusap wajah putranya, membawa pandangan mata penuh dengan kekhwatiran dan penyesalan itu datang padanya.

"Sekarang kamu mau jadi apa?" tanyanya, lirih. Namun, air mata itu tidak mau lirih. "Kamu mau jadi apa, Isam?" Dia kembali meninggikan nada bicaranya.

--yang diajak berbicara hanya bisu, tak berani lama-lama menatap ibunya.

"Perwira itu pekerja yang mulia! Tentara, polisi adalah orang-orang hebat yang punya seragam khusus! Mereka punya kepribadian yang bagus, dari anak-anak yang pandai. Kamu bermimpi bisa setara dengan mereka setelah kamu menghamili anak orang?"

"Isam!" Ibunya berteriak. "Jawab ibu, sekarang!"

"Aku ...." Isam mulai membuka mulutnya. Tentu saja nada bicaranya gemetar hebat, dia berusaha semaksimal mungkin untuk memendam semua keresahan dan kesedihan di dalam hatinya.

Dia melakukan kesalahan yang besar, itulah kenyataannya. Namun, ayahnya mengajarinya untuk bertanggung jawab dan bersikap layaknya seperti seorang lelaki. Laki-laki tidak mengeluarkan air mata dipenyesalannya, tetapi mengeluarkan aksi untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan.

"Aku akan bertanggung jawab, sesuai dengan apa yang aku lakukan, Ibu." Setelah menyelesaikan kalimatnya, dia berusaha memberanikan diri untuk menatap wajah sang ibunda. Sekuat tenaga untuk tidak menangis.

Wanita tua yang tadinya menatapnya dalam diam, tiba-tiba saja mengeluarkan gelak tawa di tengah isak tangisnya.

Isam heran, padahal dia tidak sedang melucu sekarang.

"Dari mana kamu mempelajari kalimat itu?" tanyanya. Menatap Isam. "Dari mana kamu bisa berbicara semantap itu setelah apa yang kamu lakukan?" tanyanya lagi. "Bagaimana kalau tiba-tiba orang tua gadis itu datang ke sini dan membawa polisi?"

Isam diam lagi

"Kamu bukannya jadi polisi tapi malah kamu ditangkap polisi!" Perempuan itu kembali berteriak, kesetanan. "Harapan ibu itu cuma kamu, Isam!" katanya. "Kamu itu penerus bapak kamu. Bapak kamu sudah mati karena dia sakit dan meninggalkan kita semua di rumah tua ini. Kalau kalau ada badai, mungkin ini yang hancur duluan."

"Ibu, jangan berlebihan."

"Bagaimana aku bisa tidak berlebihan setelah kamu pulang membawa kabar seperti itu?" Dia memukul pundak putranya. "Bagaimana bisa kamu melakukan kesalahan sebesar itu?" tanyanya, terus menerus.

"Aku akan bertanggung jawab. Aku akan datang ke rumahnya dan aku akan menikahinya, Bu."

"Mau menikah pakai uangnya siapa?" pekiknya. "Mau bertanggung jawab bagaimana caranya?" Dia terus saja mendesak putranya untuk berpikir jernih.

"Dari tadi kamu cuma bilang mau bertanggung jawab, mau bertanggung jawab, padahal kamu sendiri saja tidak tahu apa definisi bertanggung jawab di dalam masalah ini?" Dia berdiri tegak tepat di depan putranya, mengabaikan kedua lututnya yang gemetar hebat sedari tadi.

"Jadi orang tua itu nggak mudah, Sam." Dia menekankan. "Kamu tidak perlu mencari contoh di luar sana, tapi kamu lihatlah wanita tua yang berdirir di depan kamu sekarang!" Dia menunjuk dirinya sendiri. "Beruntung kamu punya orang tua seperti aku?"

Isam menatap ibunya. "Sangat beruntung."

"Kalau begitu kenapa kamu mengecewakanku!" katanya, semakin jelas.

Isam diam lagi.

"Daripada harus melihat mimpi putraku, melihat harapan satu-satunya untukku sudah tidak ada lagi, lebih baik aku yang mati ...." Dia melirih kemudian. Mencengkram kerah baju putranya. "Aku gagal menjadi ibu untuk kamu dan jika .... jika bapak kamu masih hidup, dia pasti juga akan mengatakan hal yang sama, Sam. Kami gagal jadi orang tua untuk mendidik kamu."

Isam menggelengkan kepalanya. "Aku yang salah, Bu. Ibu tidak salah ...."

"Benar! Kamu yang salah dan kesalahan itu berasal dari didikanku. Aku tidak bisa melihat masa depan putraku aku hancur, aku akan mati saja!"

Dia pergi dari hadapan sang putra dan berlari menuju dapur. Isam lantas langsung mengejarnya, dia tidak mau hal buruk terjadi pada ibunya. Hanya ibunya yang dia punya setelah sepeninggal ayahnya.

"Ibu!" Isam berteriak kalau melihat pergelangan tangan ibunya meneteskan darah dari pisau yang dia pegang. "Ibu!" Dia berlari mendekatinya.

"Ibu!" ---Dia bangun secara paksa, keringat menetes di kedua sisi pelipisnya.

"Ck, sialan ...." Pemuda itu berdecak kesal sembari mengusap lehernya yang dipenuhi dengan keringat. Cuacanya benar-benar sialan pagi ini. "Aku mimpi buruk lagi?" Isam mendegus. Melirik jam. Sekarang, yang lebih sialan dari itu adalah dia terlambat masuk sekolah.

... Bersambung ...

Bạn cũng có thể thích

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · Thành thị
4.9
360 Chs

Setelah Semua Dirampas, Dia Kembali Sebagai Dewa

[Manis, Memuaskan, dan Penuh Gairah; Manja Berkelompok; Siksa Para Playboy] Si Fuqing membuka matanya untuk menemukan bahwa keberuntungannya telah dicuri. Semua orang juga ingin dia keluar dari industri hiburan. Setelah mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup, kali ini dia hanya ingin berdiam diri. Namun, beberapa orang yang tidak tahu diri terus mencoba memanfaatkan ketenarannya tanpa memiliki bakat yang sebenarnya. Ini tidak bisa dibiarkan. Dia harus melakukan sesuatu tentang mereka. Si Fuqing mencubit pergelangan tangannya dan mengambil tindakan. Setelah itu, internet mengecamnya karena cukup tak tahu malu untuk mendekati Yu Yao, dan bahwa kehidupan pribadinya tidak pantas, tapi… Seorang penyanyi internasional: Saya bisa berdiri di sini hari ini semua karena Qingqing. Seorang selebriti pria papan atas: Jauhi adik saya #YuYao Sebuah saluran olahraga internasional resmi: Selamat kepada Si Fuqing karena mengamankan medali emas pribadi ke-13. Semula, Yu Yao tidak memperhatikan Si Fuqing. Tapi ketika dia kemudian mengetahui kebenaran dan menyesal, bahkan berlutut agar Si Fuqing meliriknya lagi, dia hanya bisa memposting status di media sosial dengan mengatakan, [#SiFuqing, Halo, Bibi Kesembilan]. Hari itu, internet lumpuh. Dalam catatan sejarah, Kaisar Yin terkenal di usia muda. Dia sempurna, kuat, dan penyayang. Namun, dia meninggal pada usia 27 tahun karena penyakit, hanya menjalani kehidupan singkat tanpa istri atau anak. Bagi banyak orang, dia adalah Adonis yang tak terjangkau. Tidak ada yang tahu bahwa ketika dia membuka matanya sekali lagi, dia terbangun di masa depan di mana 1500 tahun telah berlalu. Kali ini, dia melihat gedung-gedung tinggi yang pernah dia bayangkan sebelumnya. Segera setelah itu, identitas Kaisar Yin terungkap. Ketika Si Fuqing mengetahui bahwa idolanya berada dalam jangkauan, dia sangat terkesan sehingga dia ingin... Si Fuqing: Saya akan bekerja keras! Kaisar Yin: Balas aku dengan tubuhmu. Si Fuqing: ??? 'Di sini saya mencoba bekerja keras, tapi Anda malah menginginkan saya?' Seorang dewi serba bisa dan cantik x Seorang kaisar yang tegas dan mulia Dari dicibir di internet, menjadi nomor satu saat dia melawan Adonisnya satu lawan satu.

Qing Qian · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
Ôi! Bạn sẽ là người đánh giá đầu tiên nếu bạn để lại đánh giá của bạn ngay bây giờ!

HỖ TRỢ