webnovel

Ultra Mega Dragon Divine Obliterating Sect

Tác giả: Ultimatedaywriter
Eastern Fantasy
Đang thực hiện · 23.3K Lượt xem
  • 17 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ

What is Ultra Mega Dragon Divine Obliterating Sect

Đọc tiểu thuyết Ultra Mega Dragon Divine Obliterating Sect của tác giả Ultimatedaywriter được xuất bản trên WebNovel.Rip and tear until it is done. Red wants to get into the prestigious Ultra Skyward Dragon Peak sect, but he isn’t rich or powerful enough to get in. So, his only choice is the only dungeon in town. Un...

Tóm tắt

Rip and tear until it is done. Red wants to get into the prestigious Ultra Skyward Dragon Peak sect, but he isn’t rich or powerful enough to get in. So, his only choice is the only dungeon in town. Unfortunately, the Blood River dungeon is known to eat through hundreds of adventurers per day and drop the best prizes for the lucky few survivors. So, if he wants to enter the best sect, he needs to enter the toughest dungeon and come out on top. Unfortunately, the desk clerk in charge of recording entries into the dungeon won’t let him in because of morals. So, what if Red is lvl1? He’ll rip the A rank dungeon apart and leave the party he’s stuck with behind. Who would want to adventure with a psychic paraplegic, a battle-crazy cultivator addicted to monster implants, a psychotic woman too close to her familiars, and a stoic from a demonic sect? At least they seem strong and more than willing to let him lead the charge.

Thẻ
10 thẻ
Bạn cũng có thể thích

Hati Yang Kedua

Hati Yang Kedu Berkisah tiga sahabat, Risma, Rido dan Ogi. Ketiganya memulai persahabatan sejak masuk Sekolah Menengah Pertama. Mereka memilih sekolah yang sama saat SMA. Namun ketika di SMA itu Risma malah menyukai Rido. Sedangkan Rido tengah berpacaran dengan Hana. Risma berusaha mengubur perasaannya pada Rido, meski sulit. Rido biasanya tak pernah lama kalau menjalin hubungan. Tapi tidak sekarang, hubungan Rido dan Hana berlanjut hingga mereka selesai SMA. Bahkan Hana dan Rido masuk di universitas yang sama dan jurusan yang sama yaitu ekonomi, begitu juga Ogi ikut masuk di universitas yang sama namun mengambil jurusan hukum. Risma yang hanya tunggal bersama ibunya terpaksa tidak bisa melanjutkan ke jenjang kuliah. Dengan alasan terbentur biaya, Rido menawarkan bantuana agar bisa kuliah, namun Risma menolak, karena saran ibunya juga. Hubungan persahabatn ketiganya berjalan baik meski jarang bertemu, terutama Rido dan Risma, Ogi masih bertemu Risma karena memang temoat tingggal keduanya yang saling berdekatan. Akhirnya Risma memutuskan bekerja, atas bantuan bapaknya Ogi, Risma di terima di sebuah perusahaan kontruksi, sebagai tenaga administrasi. Di tempat kerja itu Risma mengenal Wisnu, rekan kerjanya. Wisnu ternyata menyukai Risma, namun tidak dengan Risma, Risma masih belum bisa Move On dari Rido. Risma hanya bercerita pada Ogi tentang Wisnu. Atas saran Ogi Risma menjauhi Wisnu, namun Wisnu tetap berusaha mengejarnya. Ogi kaget kalau Risma ternyata mencintai Rido sejak SMA. Mak Lis ibunya Risma yang bercerita pada Ogi,Mak Lis meminta Ogi agar menjauhkan Rido dari Risma, karena Mak Lis tahu jika putrinya masih mencintai Rido. Ogi selalu berusaha untuk mencegah pertemuan sahabatnya itu, sampai akhirnya Risma kecelakaan, Rido yang datang bersama Hana ke Rumah sakit untuk menjenguk. Namun kedatangannya di hadang Ogi, Rido tak mengerir sikap Ogi. Ogi menjelaskan perasaan Risma pada Rido, Hana tampak tak menerima jika ternyata Risma mencintai kekasihnya itu. Rido tak peduli tentang perasaan Risma, dia hanya ingin menjenguk, namun Ogi tetap melarang. Hingga perdebatan yang berujung perkelahian keduanya terjadi di halaman parkir Rumah Sakit. Persahabatan ketiganya diambang kehancuran, Rido menyakahkan dirinya, bahkan Hana. Tanpa sepengetahuan Ogi, Rido mendatangi Risma di rumah. Namun tetap saja karena Risma tetanggaan sama Ogi, Ogi tahu ada Rido di rumah Risma. Pertemuan ketiga sahabat yang sudah lama tidak terjadi akhirnya terjadi. Fakta mengejutkan terungkap, Rido yang tengah bimbang dengan Hana menyatakan cinta pada Risma. Tentu ini kebahagiaan bagi Risma. Namun diluar dugaan semuanya, Ogi menentang hubungan keduanya, karena ternyata sejak kecil Ogi telah mencintai Risma. Ogi mampu menyimpan rapat perasaan itu, namun Ogi tak bisa membuktikan cintanya, karena dia hanya menuliskan perasaan itu di sebuah buku kecil yang dimilikinya sejak SMP. Namun buku itu hilang bersama motornya, saat motornya hilang di parkiran pasar, buku itu berada di dalam bagasi motor. Ogi selalu menyembunyikan buku itu di bagasi motor. Namun Risma menolak tetangganya itu, Risma memilih Rido, yang memang telah lama di cintainya. Og seperti menghilang meski temoat tinggak mereka saling berdekatan. Ogi seperti pergi dari kehidupan kedua sahabatnya, dia membenamkan dirinya dalam luka dalam. Dia terjebak menjadi hati yang kedu.

Bummi_Alim · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
6 Chs

Mertua rasa Pelakor move to new link

"Terima kasih banyak, Zam. Sebenarnya aku malu. Aku—" Azam menghapus rembasan air pada pipiku. "Hatiku perih kalau melihatmu menangis ...," gumamnya nyaris tak terdengar. "Kamu ngomong apa?" tanyaku. Mata kami saling mengunci hingga sekian detik. Jika saja Fito tidak bersuara, mungkin kami masih saling menatap. Aku sadar, tidak seharusnya kami seperti ini. "Tidak. Lupakan." "Azam ...," panggilku. "Ya," jawabnya. "Emm, kenapa kamu bersikap baik dengan kami?" "Jangan salah paham, ya. Aku hanya ingin menepati janjiku yang belum pernah terwujud saat kita masih bersama." "Apa?" "Membahagiakan kamu. Maaf, kalau kamu tidak menyukai caraku ini. Aku tau, tidak seharusnya aku bersikap seperti ini. Aku sudah mengikhlaskan kamu pada kakakku." "Tapi, Zam. Apa kamu gak mikirin perasaan Lisa kalau dia sampai tau?" "Maaf. Sekali lagi, jangan salah paham, ya. Ayo, sudah sampai. Apa kamu tidak mau turun?" godanya. Azam membukakan Seatbelt, wangi rambutnya pun masih sama seperti dulu. "Terima kasih, Zam." Ia tersenyum manis. Perhatian Azam membuatku salah tingkah. Azam mengantarkan kami sampai rumah, awalnya aku menolak semua pemberian dari Azam, tetapi ia memaksa terus. Aku takut jika mertuaku tahu. "Ini untuk Lisa aja, aku takut Mami marah." "Lisa sudah banyak baju-baju, aku lihat bajumu itu-itu aja. Dan sudah waktunya dibuang, udah kusam gitu, loh, warnanya. Dan ini, untuk Fito." Sambil menenteng tetek bengek itu, ia berjalan sesekali menoleh ke arahku. Ya, aku mengekornya. "Mami, kan, lagi di konter tadi?" sambungnya. ‘Azam, jangan membuatku salah menilai arti kebaikanmu ...,’ gumamku dalam hati. Kata-kata Azam di dalam mobil tadi, selalu terngiang. Setiap mengingatnya, senyumku selalu mengembang dengan sendirinya. Seperti orang yang jatuh cinta saja. "Ingat. Jangan menangis lagi. Kalau butuh apa pun, telepon aku aja," ucapnya. Tangannya mengacak-acak anak poniku. Kenangan bersamanya melintas begitu saja. "Maaf. Habisnya, tingkahmu masih sama seperti dulu, sih." Salah tingkah, ia pun memegangi rambut belakangnya sambil menahan senyum, lalu berjalan kembali ke parkiran mobil. Aku hanya tersenyum simpul, sudah lama sekali aku tidak merasakan bahagia seperti ini. Sejak aku menikah dengan Mas Bo'eng, hanya air mata yang setia menghiasi hariku.

AmoyShanghai · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
6 Chs

Transmuted : Love of an Evening

[ Lynn, Sam and Mahone ] I put my t-shirt down, my hands shaking. I try to ignore them and stare at my reflection in the mirror.     My hair color is dark brown and a vague hint of golden. My dad used to say that my eyes are ocean blue. A guy in my history class once said that I had perfect lips. Another guy said that I had a great body. They wanted to date me. And I dated few of them, too.        I brush my fingers in my forehead. Then my dark, thick eyelashes. The side of my nose. My lips. I run my hand at my neck, then across my collarbone. Am I beautiful? Honestly, I don't know. Maybe I'm not. "You were wrong, Samlin Greenham." A voice inside my head suddenly whispers. "Calm down, Sammy," another voice whispers. It's the voice I loved. His voice is fading away. My hands start shake again, my breath rapidly quickening. I am losing control. I have to do something. "Goddammit!" I punch the mirror with my fist. It shatters into thousand pieces. My reflection has shattered into thousand pieces, too. The mirror now looks to me like an art. And my bloody knuckles. "I am sorry, Lynn. I can't promise you anymore, because you left me." I bite my lip to stop myself from crying. I won't cry. What's the point of crying? My sixth sense is suddenly alert. Somebody is watching me. I spin around.     A guy is standing in front of the door, leaning against it. He wears a tight blue shirt, the sleeves folded. His black hair is ruffled and his hands are folded across his chest. The probable most amazing thing about him is his eyes. They are dark green. They are dangerous, beautiful and incredibly unreadable. And they are watching me.

Faria_Samira · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
41 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất
Loctovia
LoctoviaLv15Loctovia

I especially love how it picks up right off the bat. The author has a good way with words and is able to convey in a unique way what the story is. I really loved it. Good job author

Aplistia
AplistiaLv4Aplistia

Is it wrong for me to feel this way? That just by reading the title, I want to run away as far as possible... . .

HỖ TRỢ

Về tác phẩm

No One 17 and Under Admittedmature rating
Báo cáo