3 Kehangatan Seorang Ayah

Keadaan dua korban yang ditabrak oleh Jagad masih tergeletak di atas permukaan aspal jalan raya ini, para warga di sekitar tidak berani menyentuh atau memindahkan kedua korban yang bersimbah darah karena takut memperburuk keadaan mereka.

Untuk sementara jalanan baik dari arah barat dan arah timur ditutup oleh para warga sampai mobil ambulan dan mobil polisi tiba.

Saat ini Jagad masih dikepung oleh para warga yang marah, dia hanya bisa terdiam karena dirinya terlalu shock dan sangat ketakutan kalau korban yang dia tabrak mengalami luka yang parah.

Jagad mulai melihat ke arah dua korban dari balik sela-sela para warga yang mengerumuninya, matanya membulat dan langsung dia palingkan ke arah lain karena luka-luka dari kedua korban begitu parah dan cairan darah membanjiri sekitar area dua tubuh korban yang masih tergeletak.

Respon Jagad yang hanya terdiam membuat para warga marah karena mereka mengira Jagad tidak merasa bersalah sebab tidak ada kata penyesalan dan yang lainnya.

Jagad hampir saja digebuki oleh masa yang marah karena kebisuan Jagad, untung saja muncul Ayah Tirta yang kebetulan akan melintas di area itu dan tertahan karena jalan ditutup setelah peristiwa kecelakaan maut itu terjadi.

Ayah Tirta yang memiliki sifat peduli ke sekitarnya memutuskan untuk keluar dari dalam mobilnya dan memeriksa sebenarnya ada masalah apa sehingga membuat jalanan ditutup.

Ayah Tirta mengenali mobil Jagad dan otaknya langsung berpikir secara cepat dan bisa menyimpulkan bahwa kecelakaan kali ini adalah ulah dari anaknya.

Ayah Tirta berjalan menerobos kerumunan masa yang sedang melihat dan mengamankan tempat kejadian perkara agar tidak ada kendaraan yang berani menerobos melintasi jalan ini.

"Permisi!" ucap Ayah Tirta berkali-kali saat dia berusaha mendekat ke arah Jagad yang sedang diberondong teguran

Untunglah Ayah Tirta sampai tepat waktu, Jagad yang hampir digebuki masa terselamatkan oleh kedatangan dirinya.

Para warga langsung mengenali Ayah Tirta seorang politikus yang terkenal akan kedermawanannya di kabupaten ini, sehingga membuat mereka terhenti karena Ayah Tirta meminta mereka semua untuk tidak memukuli Jagad.

"Ayah!" panggil Jagad dengan suara gemetaran ketakutan

Ayah Tirta langsung mendekat ke arah Jagad dan memeluk anaknya yang saat ini sedang ketakutan.

Mobil ambulan dan mobil polisi datang secara bersamaan, para petugas medis langsung memberikan pertolongan pertama kepada para korban dan mengangkut mereka ke dalam mobil ambulan, sedangkan para petugas polisi menandai tempat kejadian perkara dan menanyai para saksi yang ada di sekitar tempat itu yang melihat kejadian kecelakaan maut ini, kendaraan yang dipakai oleh Jagad pun disita oleh para petugas polisi dan dibawa ke kantor mereka, sedangkan Jagad dibiarkan bebas untuk sementara karena ada jaminan dari Ayah Tirta orang yang sangat berpengaruh di daerah ini, selain itu para petugas polisi percaya bahwa Ayah Tirta tidak akan membiarkan anaknya lepas dari jerat hukum.

Mobil ambulan sudah lebih dulu berangkat menuju rumah sakit Citra Medika, Ayah Tirta dan Jagad menyusul mobil ambulan itu dari belakang dengan kecepatan sedang agar tidak terjadi kejadian yang serupa seperti tadi.

Jagad hanya duduk terdiam dengan raut wajah yang khawatir bercampur takut kalau-kalau orang yang dia tabrak ada yang meninggal dunia.

Tangan Jagad masih gemetaran dan Ayah Tirta yang sedang mengemudi mobil melihat hal itu, tangan kiri Ayah Tirta meraih tangan Jagad dan menggenggamnya hangat.

"Tenanglah, Nak!" ucap Ayah Tirta sambil tersenyum hangat

***

Jangan lupa rate, komen dan share ya😊

Terimakasih sebelumnya...

avataravatar
Chương tiếp theo