webnovel

Buku

Seruan gelak tawa bergema di ruang makan panti asuhan, walau di luar hujan tapi rasa hangat terasa di dalam panti asuhan tersebut.

Perempuan dengan rambut abu-abu dengan sebuh kuali besar di depannya sedang menyuruh anak-anak panti asuahan agar mengantri dengan rapih.

Perempuan tersebut bernama Nia saat ini umurnya tepat 17 tahun dan besok adalah hari ulang tahunnya.

" Hei.. Hanz?" bisik perempuan dengan kedua tangan membawa piring berisi makanan duduk di depannya.

"hm.. kenapa lina ?" jawab laki-laki bernama hanzz tersebut sambil menghentikan makanannya.

"kamu tahu kan besok ulang tahun kak Nia ?" bisiknya sambil melirik kak lina yg sedang membagikan makanan.

"tau emang kenapa?"

"kamu sudah menentukan hadiah yg cocok hanz," tanya nia "awalnya aku ingin memberikan bunga kertas tapi kertas origami ku habis dan kita tidak boleh keluar dari wilayah panti asuhankan." Tambahnya.

"aku akan keluar," gumam hanz membuat mulut lina terbuka lebar.

"kamu bercanda kan hanz," bisik nia sambil menatap hanz.

" Sebaiknya kamu memikirkan konsekuensinya hanz," gumam lina sambil menyuap makanannya.

"tenang saja"

Beberapa saat setelah makan pagi Hanz kabur dari panti asuhan menuju ke kota yg tidak terlalu jauh dari panti asuhan.

Dengan uang hasil tabungannya dari lama hanz berniat membelikan buku harian untuk kakaknya. Tiba-tiba dari belakang ada yg menepuk pundah hanz

Meraka adalah lina dan Kak Nolan.

"aku pikir Hanz adik yg baik," ucap Nolan

"jangan pernah menilai orang sesuka hati mu," jawab hanz.

"lHanz itu anak baik kok,lagiin kalau kamu sendiri yg keluar itu sangat bahaya jadi aq ajak kak Nolan." Ucap nia

"Akan lebh baik jika kalian menitipkan barang yg kalian inginkan ke pada ku," saran Nolan

" Tidak, aku akan membeli sendiri kado untuk kakak ku," jawab hanz.

Mendengar kalimat itu Nolan dan nio meninggalkan hanz dan memberika sedikit pesan

"jangan pikir bisa terhindar dari hukuman saat Kembali ke panti asuhan,

Mendengar peingatan tersebut tidak membuat hanz takut ia tetap melanjutkan perjalan ke arah kota.

Saat sampai di di kota dia melihat suasana yg berbeda dari beberpa tahun sebelumnya. Terdapat bayak warga yg pergi dari kota bahkan ada tenda rumah sakit di sekitar jalan sesekali tank dan mobil berisi tantara.

Hanz berjalan dengan buru-buru mencari toko yg ia cari, Beberapa saat kemudian Hanz sudah berada di depan toko buku ,tapi terdapat kertas pemberitahuan kalau toko Ter tersebut di di tutup.

Melihat hal tersebut membuat Hanz sangat kecewa dia melanjutkan pencarian toko buku yg buka, tapi di sepanjang jalanan semua toko tutup bahkan ada yg rusak makin dalam Hanz berjalan di kota semakin banyak bangunan rusak, membuat nyali Hanz ciut dan berakhir Hanz berjalan kembali ke pantai asuhan.

Tapi baru beberapa langkah tangan di tarik oleh seorang tentara dan mengarahkan pelatuk pistolnya ke leher Hanz

Orang itu berteriak dan seketika 1 kota terdiam sesaat dan menjadi ricuh serta Suara tembakan di mana mana.

Kaki Hanz di tendang sangat keras sampai menimbulkan suara.membuat tubuhnya terjatuh di tanah matanya sesaat melihat kekacauan yg terjadi di kita

Di lain sisi Nolan dan lina sedang memasak untuk makan malem, dan muncul bibi liah masuk ke dapur dengan wajah pucat

Dengan cepat Nolan membantu duduk bibi Niah dan lina mempersiapkan minuman.

Dengan nada takut bibi Niah menceritakan bahwa parah pasukan musuh sudah mengambil semua wilayah di kota .

Mendengar penjelasan tersebut membuat Lina sedih sedang Nolan shock karena dia tau kalau Hanz sedang pergi ke kota itu. Dan pingsan.

Dengan cepat Nolan berdiri dan berlari ke arah gudang dan mengambil sebuah senapan tua dan 3 peluru yg tersisa saat Nolan pergi dengan kencang Lina tidak sengaja melihat Nolan dan sebuah senapan di punggungnya.

Nia pun berjalan ke arah dapur ingin menanyakan ke kak Nia kenapa kak Nolan pergi membawa senapan.

Pagi pun menjadi malem Hanz dengan kaki kiri yg patah ia di bawa ke sebuah gudang besar dan banyak warga yg juga di paksa masuk di sana.

Di sana tidak ada pencahayaan sama sekali cuma suara tangis dan suara kesakitan yg bersatu membuat telinga memanas saat salah satu tantara berkata bahwa mereka akan di tembak mati.

Hanz cuma terdiam dia pasrah akan apa yg terjadi nantinya dia menyesal karna melanggar peraturan yg seharusnya di patuhi,

Matanya menggeluarkan air mata Dia sadar bahwa hari ulang tahun kakaknya adalah hari kematiaannya.

Hingga suara terdengar suara kakek tua di asmpingnya yg berkata,

" Perjalanan mu masih Panjang nak, jangan pernah menyerah akan sesuatu hal yg menurutmu mu mustahil." Ucapnya sambil memperlihatkan sebuah pistol dari kantungnya.

Dan menembakkannya ke atas, dengan cepat semua kegaduan Dimana-mana para warga merebut senjata dan peperangan mendadak pun di mulai ternyata banyak tentara ibukota yg menyamar menjadi tawanan

Hanz ingin berlari tapi kakinya yg patah menghambat gerakannya bahkan sesekali di di tabrak oleh tawanan lainnya. Semakin putus asa hidupnya dan hanz pingsan.

Matanya terbuka perlahan ia melihat Cahaya matahari pagi dan seorang laki-laki dengan rokok di mulutnya duduk di sampingnya.

"kau sudah bangun ternyata," ucapnya dan ternyata dia kak Nolan,

"Para Penjajah berakhir kabur dan kita selamat, Aku membawakan mu ke toko buku,karna rumah sakit penuh, kaki mu sudah di obati untung saja itu bukan patah tapi retak," ucap Nolan sambil menatap salah satu buku yg terpajang dan menggambilnya.

"Buku ini kan yg kamu cari," ucapnya sambil menyerahkan ke Hanz.

Nolan pun membawa Hanz ke Panti Asuhan setelah beberapa saat mulai terlihat sebuah panti asuhan yang sangat indah dan terdapat beberapa orang yang menunggu di depan

"itu kak Nolan dan Hanz!!!, teriak lina sambil berlari ke arah mereka di susul nia

"selamat ulang tahun kak nia," ucap Hanz sambil tersenyum.