webnovel

till death do us apartments

Tác giả: Muhammad_Hamdy
Fantasy
Đang thực hiện · 299 Lượt xem
  • 2 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • N/A
    HỖ TRỢ

What is till death do us apartments

Đọc tiểu thuyết till death do us apartments của tác giả Muhammad_Hamdy được xuất bản trên WebNovel....

Tóm tắt

Bạn cũng có thể thích

MASIH

"Lagian semua orang berhak punya masa lalu kan? Berhak buat bahagia di waktu tertentu dengan orang tertentu yang menurutnya baik saat itu" Ucap Rezka. "Perihal sampai kapan mereka bahagia, itu keputusan mereka saat kenyataan mengkoyak keadaan untuk memaksa berpisah. Bisa atau engga mereka saling mempertahankan" Lanjut Rezka dengan tatap yang hanya menuju pada langit yang begitu biru, sembari duduk santai tanpa melirik sedikitpun kepada Daniel yang tepat duduk di sebelahnya. Daniel menoleh mendengar pernyataan tadi, menatap Rezka yang masih dengan tatapannya yang tertuju pada langit. Dari patah hati yang akan terjadi dalam sebuah hubungan itu adalah pasti, baik terjadi karna pertengkaran, salah paham, bahkan perselingkuhan. Selanjutnya, berpisah atau tidaak itu adalah pilihan, siapkah untuk memperbaiki yang ada atau memilih istirahat dan berpisah untuk tidak kembali terluka. Kita tidak bisa menyalahkan siapa yang membuat kesalahan, tidak bisa menyalahkan siapa yang meninggalkan, menyalahkan siapa yang memberikan luka, sebab kita tetap ada dalam posisi salah karna kita telah mengambil keputusan untuk berani memberikan perasaan, dan itu adalah keputusan sejak awal yang pasti memiliki konsekuensi. . . . "Cinta itu hidup, kaya kita ini. Dia bergerak, dia bisa egois, dia bisa jujur, dia bisa bohong, dia bisa ikhlas, dan dia bisa berjuang" "Gue mau cinta gue saat ini mulai bergerak, meski gue tau sulit banget buat lupain Rima. Tapi sekarang gue lagi ngajarin Cinta gue buat ga egois yang harus terus memiliki apa yang dia mau, gue mau ikhlas, gue mau akhirnya cinta gue bisa jujur ke Rezka, gue mau merjuangin dia" Lanjut Daniel

Hendar_Hendarsyah · Thanh xuân
5.0
7 Chs

Embers of Resilience: A Tale of Shattered Realms

In a world ravaged by unrelenting warfare, where the land itself bears the scars of a thousand battles, "Embers of Resilience: A Tale of Shattered Realms" follows the extraordinary journey of Abe Steins. On the cusp of his twenty-first birthday, Abe inherits a legacy of ancient power—a pendant capable of granting a single wish. Drawn into an alternate timeline resembling feudal Japan, he is thrust into a merciless realm where survival means embracing a life of swords and arrows, a stark contrast to the modern world he once knew. Amidst a backdrop of unforgiving landscapes and relentless conflict, Abe's wish for boundless strength, unyielding intellect, and an unbreakable will sparks a transformation that transcends the boundaries of his own existence. As he navigates this harrowing new reality, Abe's character is both tested and refined, mirroring the very world he now inhabits—a land where betrayal, loss of loved ones, and the relentless pursuit of power are woven into the fabric of existence. As Abe's journey unfolds, "Embers of Resilience" masterfully crafts vivid scenes that evoke raw emotions, captivating readers in a whirlwind of triumphs and tribulations. With each chapter, the story delves deeper into Abe's psyche, capturing the gradual descent from a compassionate soul to a cunning and ruthless figure. The narrative weaves a haunting tapestry of darkness and self-discovery, entwining Abe's fate with the fate of the realm he has come to call home. In a world where hope is fragile, alliances are fleeting, and the boundaries between light and shadow blur into shades of gray, "Embers of Resilience" beckons readers to embark on an unforgettable odyssey. Through its intricate prose, rich character development, and heart-wrenching moments, this gripping tale pulls at the heartstrings and lingers long after the final page, leaving readers both emotionally moved and utterly captivated.

OrThOxJeff · Quân đội
Không đủ số lượng người đọc
13 Chs

20 OBSESI

"Yakin? Ini ulang tahun gue ke 20 dan akhir bagi gue. Gue muak, semuanya ninggalin gue. Gue yang salah, semuanya salah gue. Ya udah, bentar lagi juga mati. Haha." Seorang pria dengan tubuh tinggi menjulang tengah mengepalkan tangan. Laksana Gradiva namanya. Dari tatapannya, jelas bahwa kebencian begitu membara juga rasa haus akan perhatian publik yang begitu kentara. Semuanya menjadi runtuh ketika dirinya dengan sengaja bertaruh 1 juta rupiah dengan 2 orang temannya? Bagaimana mungkin seorang yang begitu keras kepala juga tanpa rasa hormat sedikit pun terhadap sesama justru mengalihkan perhatian dan tertuju pada satu mata dengan embel-embel 'perhatian yang berbeda?' Diantara kerumunan massa, seorang gadis tengah berlari dengan kencang sembari melirik ke arah alrojinya. Rambut yang tergerai pendek dengan dress berwarna hitam juga putih itu membungkukkan punggungnya. "Encok, gini amat hidup. Tapi udah lahir. Ya mau gimana lagi." Dia. Ziena Fransiska atau Ina, gadis dengan masalah tak terlihat di bahunya. Memasuki supermarket dan mengambil sebotol kopi. Manik matanya tidak sengaja tertuju ke arah seorang pria yang sedang mendekat ke arahnya. Ia menaikkan sebelah alisnya. Pria itu mengulurkan tangannya, namun dengan cepat Ina menangkupkan kedua tangannya. "Langsung to the point kak." Pria itu tersenyum kecil, "Laksana. Panggil gue Aksa. Gue follow ig lo dari lama, aslinya sopan juga ya, kayak kalimat-kalimat perjuangan cewek yang lo sering masukin snapgram. Sepenting itu sampai lo masukin snapgram?" "Penting. Buat menyuarakan hal yang gue rasain. Kalau kenal cuma buat kritik aja, mending lo jadi pemantau acc ig gue aja. Ga usah kenalan, cukup lo tau bayangan gue aja. Lagian ngerti privasi ga sih? Kritik hidup orang sesuka hati. Mulut cowok lemes juga ya." Tanpa basa-basi Ina dengan cepat pergi meninggalkan Aksa yang tengah mengernyit heran. Aksa menatap ke arah kedua temannya sembari berjalan mendekat kearah mereka. "Gila, keras kepala, berwatak keras, manis sedikit. Lawak, tapi liat aja siapa yang menang dan tunduk nanti. Ziena Fransiska atau justru cinta yang bikin lo patuh dan ninggalin semua kalimat perjuangan sampah yang lo kirim." Cinta, perjuangan perlawanan penindasan gender, dan isu kehidupan yang begitu kuat. Menurut anda, mana yang akan menang dari ketiga kalimat tersebut? Akankah ketiga kalimat tersebut dapat bersatu dengan embel-embel melengkapi satu sama lain dan membantu? Atau justru menjerumuskan satu pihak kedalam isu yang tak berujung untuk dikunjung? "Tuhan, Ina juga mau dikelilingin sama orang yang sayang sama Ina. Kapan ya dia sadar? Kalau kaya gini, Ina juga butuh didengerin. Engga cuma mau menjadi pendengar Tuhan. Ina engga cape, tapi Ina juga mau punya tempat buat istirahat selain rumah yang berbentuk manusia." -Ziena Fransiska.

tika_aspriani · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
1 Chs
Mục lục
Latest Update
Âm lượng 0 :Auxiliary Volume
Âm lượng 1

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá

HỖ TRỢ

empty img

Sắp ra mắt

Về tác phẩm

Báo cáo