Ekspresi letnan dua itu berubah dan tatapan ganas muncul di matanya. "Ya, cambuknya masih di sini, jadi itu artinya ia belum memiliki pemilik. Apa yang salah dengan aku yang mencoba membelinya?"
"Ditambah lagi, senjata ini adalah senjata yang layak untuk pergi ke medan perang, bukan mainan untuk seorang wanita. Terlebih lagi, kau membelinya, itu memalukan untuk senjata itu sendiri." Letnan kedua itu memandang ketiga wanita itu dengan jijik.
Tatapan Nona Mei berubah dingin.
Ada hening sesaat. Kemudian, mereka berdua menyerang secara bersamaan.
Bum! Sesosok terbang mundur. Nona Mei menekan tombol beli dengan tegas.
Letnan kedua itu memandang Nona Mei dengan ekspresi tercengang. Dia tidak menduga untuk kalah dari seorang wanita.
Cahaya pelindung di sekitar cambuk itu menghilang. Nona Mei mengambil cambuk itu dan berkata dengan dingin, "Terima kasih."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com