webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
618 Chs

Ayo buat bayi!

Relais & Chateaux Heritage Madrid Hotel.

Selama Gina memangku dan memeluk Giovana di sofa Massimo tidak membuka mulutnya sama sekali, Massimo berubah menjadi orang yang pendiam ketika melihat tangan kecil Giovana ditusuk jarum infus oleh dokter yang dipanggil Lucas yang panik saat merasakan panas tubuh Giovana terus naik.

"Sshhh….ok ok it's ok, good girl. Ana good girl," bisik Gina lirih pada Giovana yang kembali merintih dalam tidurnya.

Mendengar itu Giovana pun kembali tenang, obat yang disuntikkan padanya belum sepenuhnya bekerja karena itu Giovana masih merengek seperti tiga puluh menit yang lalu ketika Gina dan Massimo tiba.

"Gunakan ini untuk menyeka keringatnya," ucap Massimo pelan pada Gina sembari menyerahkan sapu tangan miliknya.

Gina tersenyum. "Terima kasih."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com