webnovel

Terjerat Gairah Daddy Mafia

Bagaimana rasanya jika kalian melihat daddy-mu dijebloskan ke penjara dan Perusahaannya harus mengalami kebangkrutan sedangkan dirinya tak salah? Alexa Anderson seorang gadis berusia 21 tahun yang harus merasakan penderitaan hidup terlunta-lunta di jalan. Bukan hanya harta kekayaan daddy-nya saja yang di kuasai, Alexa juga harus kehilangan kedua orang tuanya. Sang daddy di bunuh secara tragis saat berada di penjara, untuk menutupi kasus tersebut. Saat mendengar berita kematian sang suami di penjara, Mami Leticia terkena serangan jantung hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Alexa menaruh curiga kepada Leonard saudara tiri daddy-nya. Leonard telah melakukan kecurangan untuk menghancurkan Jason dengan memberikan laporan palsu. Alexa berniat melakukan balas dendam kepada saudara tiri daddy-nya, pelaku kejahatan yang membuat dirinya kehilangan segalanya. Hingga suatu hari takdir mempertemukan dirinya dengan seorang Mafia sekaligus seorang dokter bedah yang bernama Alexander Dimitri. Alexa menganggap Alexander sebagai pengganti daddy-nya, karena perbedaan usia yang cukup jauh. Dengan bantuannya, Alexa berhasil membalaskan dendamnya. Namun, tak di sangka Alexa justru terjerat gairah daddy mafia yang menolong. Apa yang dilakukan Alexa untuk membalaskan dendamnya? Mampukah dia mengungkap bukti kejahatan yang di lakukan saudara tiri daddy-nya? Bagaimana perjalanan cinta Alexa bersama daddy mafianya?

Lovely_86 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
1 Chs

Tuduhan Palsu

"Lepaskan saya, saya mohon! Saya tidak bersalah. Saya tidak pernah melakukan hal itu," ucap Jason memohon dengan wajah mengiba.

"Anda harus ikut kami ke kantor polisi sekarang juga! Silahkan anda jelaskan di sana," ujar sang petugas kepolisian.

Leticia berteriak histeris, dia sangat yakin kalau suaminya tak bersalah. Entahlah siapa yang memberikan laporan palsu, hingga membuat sang suami harus dibawa paksa oleh pihak kepolisian. Suara gaduh membangunkan wanita cantik berusia 21 tahun, dia adalah Alexa Anderson, putri semata wayang dari Jason Anderson.

Dengan wajah yang masih mengantuk dirinya menuruni anak tangga untuk menghampiri sang mami untuk menanyakan atas apa yang menyebabkan terjadinya keributan di rumah. Saat itu Alexa menemukan sang mami yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Ada apa, Mi? Mengapa Mami menangis dan berteriak histeris seperti ini," tanya Alexa sambil mengelus punggung maminya dengan lembut, berniat menenangkan hati wanita yang sangat dia cintai.

"Daddy-mu! Hiks ... hiks ...hiks ..." Leticia tak mampu melanjutkan ucapannya. Bibirnya terasa kelu tak sanggup lagi berkata-kata.

"Ada apa dengan Daddy?" tanya Alexa, bola matanya menandakan penuh tanya. Alexa menatap lekat wajah maminya yang dibasahi air mata.

"Daddy-mu dibawa oleh polisi."

Jeder!

Seperti suara petir yang menggelegar dikala siang bolong, dunia seakan runtuh sesaat. Belum hilang kesedihannya menghadapi perusahaan daddy-nya yang mengalami kebangkrutan, sekarang dirinya harus menerima kenyataan sang daddy dituduh mengalami kecurangan hingga harus berhadapan dengan pihak kepolisian.

"Apa? Itu tak mungkin. Daddy tak mungkin melakukan hal itu. Daddy seorang pengusaha yang jujur dan bertanggung jawab," ujar Alexa dengan penuh emosi.

"Mami juga berpikir seperti itu. Daddy seorang pengusaha yang jujur, tak mungkin melakukan tindak kejahatan yang merugikan Perusahaan lain. Mami yakin semua ini ulah saudara tirinya yang tak suka padanya," cerocos Mami Leticia.

Alexa mencoba menyimak ucapan Maminya. Alexa sempat menaruh curiga kepada saudara tiri daddy-nya. Terlebih Perusahaan milik daddy-nya saat ini justru dikuasai oleh Leonard saudara tiri sang daddy. Seperti diketahui, daddy Jason selalu unggul dalam segalanya dan mengapa saat ini justru Perusahaan Leonard 'lah yang sedang berada diposisi teratas mengungguli Perusahaan daddy-nya.

"Ku mohon Mami tenang dulu! Terus berdoa, agar Daddy segera dibebaskan. Aku tak peduli jika rumah ini harus disita dan kita jatuh miskin. Yang terpenting bagiku, aku bisa hidup bahagia bersama kalian," ucap Alexa lirih. Alexa berusaha menahan perasaan sedihnya, agar sang mami tak lagi sedih.

Leticia sudah terlihat lebih tenang, Alexa membantu sang mami untuk masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Besok mereka akan berusaha untuk mendatangi sang daddy ke kantor polisi.

"Beristirahatlah dulu Mi malam ini! Besok pagi kita baru temui Daddy di kantor polisi," ucap Alexa dan Mami Leticia menganggukkan kepalanya.

Setelah melihat sang mami terlihat lebih tenang, Alexa kembali ke kamarnya untuk melanjutkan istirahatnya. Alexa berusaha untuk memejamkan matanya. Namun, sayangnya kejadian yang dialami sang daddy menari di pikirannya.

"Apa mungkin semua ini ulah Uncle Leonard? Entah mengapa aku menaruh curiga kepadanya. Aku sangat mengenal Daddy, aku yakin Daddy tak akan melakukan hal keji seperti itu," gumam Alexa yang larut dalam pemikirannya.

Perlahan Alexa pun tertidur. Namun, sayangnya dia tak bisa tertidur pulas. Dia mengalami mimpi buruk. Mimpinya seakan seperti nyata. Daddy Jason berteriak meminta bantuan kepadanya.

"Lepaskan! Daddy tak bersalah!" teriak Alexa.

Alexa terbangun dari tidurnya, ternyata yang dia alami hanya sebuah mimpi. Keringat bercucuran membasahi wajah dan tubuhnya. Dinginnya ruangan tak mampu menutupinya. Alexa mencoba mengatur napasnya yang terengah-engah.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Daddy? Mengapa Daddy berteriak memanggil-manggil aku meminta pertolongan? Apa ini sebuah pertanda. Ya Tuhan, ku mohon lindungilah Daddy! Aku sangat menyayanginya. Entah apa yang terjadi dengan hidupku selanjutnya, jika Daddy pergi meninggalkan aku," ucap Alexa lirih.

Matahari bersinar terang, menyelusup menembus gorden. Alexa terpaksa membuka matanya. Ditambah lagi pelayan yang bekerja di rumah berteriak sambil mengetuk pintu kamarnya. Dengan wajah khas bangun tidur, Alexa turun dan membuka pintu kamarnya.

"Maaf Nona, saya terpaksa mengganggu tidur Anda. Nyonya Leticia jatuh pingsan, harus segera dibawa ke rumah sakit," ucap Sisilia pelayan yang bekerja di rumahnya.

Alexa langsung bergegas menghampiri sang mami, dan berniat melihat keadaannya. Alexa berusaha untuk menyadarkan sang mami dari pingsannya, tetapi sang mami masih enggan membuka matanya. Hal itu membuat Alexa merasa khawatir dengan sang mami.

"Kasihan Mami, pasti dia merasa shock karena harus mengalami hal yang berat seperti ini," ucap Alexa lirih dalam hati.

Kini Alexa sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Alexa terus berdoa agar sang mami bisa segera sadar dari pingsannya. Hatinya merasa miris, karena dirinya harus pergi dengan menaiki taksi online. Orang jahat itu telah berhasil menjungkirbalikkan hidupnya Alexa.

"Sebaiknya Nona tunggu di luar dulu! Kami akan melakukan pemeriksaan, semoga semua baik-baik saja," ujar sang dokter yang menangani sang mami.

Alexa terlihat gelisah. Sejak tadi dirinya mondar-mandir di depan pintu ruangan pemeriksaan. Dia sangat takut, jika dirinya harus kehilangan sang mami. Sungguh tak mudah bagi Alexa harus hidup sendiri.

Menurut hasil pemeriksaan, sang mami mengalami serangan jantung hingga akhirnya jatuh pingsan. Sepertinya sang mami tak sanggup menahan beban yang berat. Baru kali ini dia merasa menderita seperti ini.

"Ya Tuhan, ku mohon sembuhkan Mami! Aku tak mau kehilangannya," ucap Alexa lirih. Air matanya tak bisa lagi dibendung. Dia menangis di sebelah sang mami.

"Ku mohon Mi, Mami segeralah sadar! Jangan buat aku sedih seperti ini," ucap Alexa yang masih diiringi isak tangis.

Doa Alexa terkabul, tak lama kemudian sang mami membuka matanya. Wajahnya masih terlihat pucat. Alexa merasa bahagia, karena sang Mami sudah sadar kembali. Hanya saja masih terlihat lemas.

"Mami tak kuat lagi untuk menahannya," ucap Leticia diiringi isak tangis.

"Please Mi, ku mohon jangan bicara seperti itu! Kita berjuang bersama! Aku yakin kalau Daddy akan segera dibebaskan. Semoga kasus ini segera diusut hingga tuntas. Mami harus berusaha sembuh, agar aku bisa menemui Daddy di kantor polisi," ungkap Alexa dan Leticia menganggukkan kepalanya.

Setelah melihat kondisi sang mami yang memungkinkan untuk ditinggal, Alexa berangkat ke kantor polisi untuk menemui sang daddy dan juga bertemu dengan polisi yang menangani kasus daddy-nya. Alexa berharap agar kasus daddy-nya cepat terselesaikan. Sang daddy bisa segera dibebaskan.

Alexa langsung memeluk tubuh daddy-nya untuk meluapkan rasa rindunya kepada sang daddy. Jason menceritakan kejadian yang menerpa dirinya. Kecurigaan Alexa semakin besar terhadap saudara tiri daddy-nya.

"Apa Daddy memiliki sebuah bukti yang bisa menjatuhkan dia?" tanya Alexa sambil menatap serius wajah daddy-nya. Alexa merasa sedih melihat kondisi daddy-nya saat ini. Baru saja semalam dirinya tertawa lepas bersama kedua orang tuanya, pagi ini mereka harus terpisah.