webnovel

Tante Sisi (Buronan Mertua, Kesayangan Sang Mafia)

Tác giả: SangShaka
Thành phố
Đang thực hiện · 113.7K Lượt xem
  • 213 ch
    Nội dung
  • 5.0
    58 số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Dengan tegas Sisi Blue menolak pernikahan gantung yang dibuat ibunya kemudian memutuskan untuk kabur dari rumah dan menggelandang di jalanan London. Saat menggelandang wanita muda ini bertemu dengan Owen Grey, yang tak lain adalah pemimpin mafia London yang terkenal sangat kejam namun berubah jadi manis di depan Sisi. Pertemuan ini justru membuat Sisi jatuh cinta kepada Owen yang belakangan dia tau jika sang mafia adalah saingan bisnis dari pria yang dijodohkan kepadanya. Mampukah Sisi keluar dari pernikahan gantung yang dibuat keluarganya? Atau justru pertemuannya dengan Owen adalah awal dari kehancuran bisnis sang mafia. Cover By : KangMus (IG : author.kangmus) IG Author : SisiRyri

Chapter 1Kawin Gantung Sisi

"Apa? Jadi selama ini kalian telah menjodohkan aku dengan pria jahat itu!" tegas Sisi Blue, wanita 30 tahun yang baru tau tentang kawin gantungnya dengan Alan Purple mafia jahat yang dibuat oleh kedua orang tuanya.

"Sisi, dengar dulu...." Laura Blue-Mama Sisi berusaha menjelaskan, tapi belum juga kata-katanya tertata, wanita berambut coklat itu segera memotongnya.

"Cukup!" Sisi dengan wajah yang memerah berdiri dari duduknya lalu melangkah menuju kamarnya.

"Sisi, maafkan kami. Kau tau betapa berpengaruhnya keluarga itu pada bisnis papamu, kan?"

Brakkk...

Tak mau lagi berdebat Sisi membanting pintu kamarnya dan tak sanggup lagi hidup dalam keluarga yang selalu saja dalam intimidasi Keluarga Purple.

"Aku mau pergi!!" Sisi keluar dari kamar dengan sebuah tas koper berwarna pink terang miliknya serta mantel bulu berwarna hitam yang sebenarnya sudah tak menjadi model baju saat ini sehingga membuatnya terlihat sangat tua.

"Sisi, aku mohon. Jangan lakukan ini kepada kami!" Laura berlutut di hadapan putrinya sambil terus memohon tapi tatapan mata Sisi yang tajam membuatnya segera tau jika kemarahan wanita berusia 30 tahun ini sudah tak bisa dibendung.

"Kalian yang buat perjanjian aneh ini jadi kalian yang tanggung akibatnya!"

"Sisi, hentikan!" teriak Laura sambil terus memohon pada putrinya agar tak pergi di saat penikahan yang mereka rencanakan ini tinggal menghitung minggu.

"Ma, sudah. Aku mohon! Aku tak mungkin sanggup hidup dengan pria jahat itu, kau tau kan seperti apa keluarganya!" Sisi menghapus air mata yang mengalir di pipinya lalu menatap meminta iba.

"Begini saja!" Laura bangkit dari tempatnya berlutut lalu menarik tangan putrinya masuk ke dalam kamarnya.

Melihat genggaman tangan mamanya yang bergetar penuh arti, Sisi akhirnya mau mengikuti langkah kaki sang mama.

"Ini!" ujar Laura menyodorkan beberapa lembar uang yang dia simpan di dalam dompetnya, "Bawalah uang ini, aku harap ini cukup untuk pelarianmu, pergilah jauh dari London."

Sisi terdiam sesaat menatap uang yang disodorkan kepadanya, "Mama, jadi kau mengijinkanku untuk pergi?"

"Iya, Nak!"

Sisi tersenyum sesaat lalu kembali menarik senyumnya, "Bagaimana kalau sampai mereka menyakiti kalian?"

"Tidak! Itu tak akan terjadi!" Laura lalu menarik sebuah surat dari meja riasnya, "Mereka tak mungkin menyakiti kami karena jika sampai itu terjadi surat perjanjian ini tak akan berguna lagi!"

"Perjanjian?" Sisi mengerenyitkan dahinya lalu menduga-duga perjanjian apa lagi yang keluarganya buat bersama keluarga mafia jahat itu, "Apa?"

"Kau tak usah tau, ini urusanku dengan Keluarga Purple!"

Ting... tong...

Bel pintu tiba-tiba berbunyi membuat Sisi dan Laura saling pandang, "Aku rasa itu papamu, cepatlah pergi sebelum dia sadar akan rencanamu!" tegas Laura lalu mendorong putrinya hingga ke pintu belakang rumahnya.

"Mama yakin ini tak apa?" ujar Sisi lalu memasukkan uang pemberian mamanya ke dalam tas pinggang yang terpasang cantik dibagian dalam mantelnya.

"Sudah, kau tak perlu khawatirkan aku. Sekarang pergilah!"

"Baik, Ma. Jaga dirimu, aku harap masih ada kamar kosong di hotel langgananku!" ujar Sisi lalu mempercepat langkahnya keluar dari pintu belakang rumah.

"Laura, aku pulang!" Mendengar suaminya telah masuk rumah Laura buru-buru menutup pintu belakang rumah dan kembali ke pintu depan untuk menyambut suaminya.

Sisi yang sebenarnya tak tau harus pergi kemana lalu berjalan cepat menarik kopernya menuju sebuah taksi yang berhenti dekat lampu jalan.

Hari ini London hampir malam, lampu jalan telah dinyalakan membuat suasana sekitar tempatnya berjalan nampak remang.

"Selamat malam, Pak!" sapa Sisi pada supir yang duduk di dekat kemudi taksi, "Bisakah kau mengantarku menuju Hotel Orange!"

Supir itu lalu membuka kaca jendelanya dan memandang Sisi yang terlihat terburu-buru dengan kopernya.

"Kau mau kemana?" ulangnya sambil keluar dari ruang kemudinya.

"Hotel Orange!" jawab Sisi mantap sambil membuka pintu taksi berwarna kuning itu.

Supir itu belum menjawab akan membawanya atau tidak, tapi dengan yakin wanita muda itu segera duduk di jok belakang taksi dan menatap supir taksi yang nampak tersenyum senang, "Biar aku masukkan kopermu ke bagasi, duduklah!" ujarnya ramah sambil meraih tas koper yang belum sempat dia masukkan.

Brakk...

Supir menutup pintu bagasi dan kembali ke ruang kemudinya.

"Aku akan mengantarmu, kebetulan aku belum dapat penumpang hari ini!" ujar pria paruh baya itu yang mulai nampak aneh.

Sisi mulai curiga melihat gelagat pria paruh baya itu, namun karena dia sudah duduk di dalam taksi, dia hanya bisa terdiam sambil terus mengamati dari spion tengah.

"Kita lewat jalan itu saja!" tunjuk supir pada jalan sepi yang memang mengarah ke hotel yang di tuju wanita muda ini.

"Kenapa tak lewat jalan yang ramai saja?"

"Jalan itu macet, Nona. Aku tak mau kau tiba kemalaman!" tegasnya sambil tersenyum mencurigakan.

Sisi menurut saja, meski perasaannya tak nyaman, dia terus saja mencoba menenangkan diri.

Namun sial, seperti yang dia khawatirkan taksi yang dia tumpangi akhirnya berhenti di sebuah jalan sepi yang jauh dari lalu lalang orang.

"Hey, kenapa kau berhenti di sini?!" tanya Sisi kemudian mencoba membuka pintu yang terkunci.

"Memangnya kau pikir kenapa?" tanya supir dengan senyuman miring lalu turun dari mobil, "Serahkan semua hartamu atau kau tau akibatnya!" supir itu lalu menodongkan belati besar yang membuat mata Sisi terbelalak.

"Kau! beraninya kau!" teriak Sisi yang di tarik keluar dari dalam taksi dengan kuat.

"Serahkan tasmu itu! Cepat!" tunjuk supir lalu menarik tas pinggang yang berisi uang pemberian Mama.

"Tidak mau!" teriak Sisi yang mencoba melawan namun tenaganya hanya setengah pria tinggi besar ini.

Brakk...

Tangan supir itu memukul wajah wanita cantik itu hingga lebam di bagian pipinya.

Ahhhh...

Pukulan itu membuat Sisi ketakutan dan akhirnya menuruti permintaan supir jahat itu, dengan marah disodorkannya tas berisi uang dan ponsel miliknya kemudian pria paruh baya itu bergegas pergi meninggalkannya seorang diri.

"Dasar orang jahat!" teriak Sisi sambil berusaha meraih gagang pintu taksi namun terlambat, mobil melaju kencang dan dia hanya bisa meringis menahan sakitnya pukulan keras di pipinya.

"Aku harus bagaimana sekarang!" gerutunya lalu berusaha berjalan dengan sepatu bootnya menuju keramain.

"Aku harus kemana?" desis Sisi sambil berjalan maju mundur, "Duh, uangku di sana. Bagaimana bisa aku pesan hotel tanpa uang itu!"

Karena kebingungan Sisi akhirnya melangkah kembali ke rumahnya yang jaraknya memang belum terlalu jauh.

Dengan mantap gadis muda itu terus melangakah kembali ke rumahnya, namun saat dia sudah hampir sampai matanya segera mengenali sebuah mobil yang terparkir di halaman rumahnya.

"Sial! Itu mobil Alan!" teriak Sisi, "Aku tak mungkin kembali, kalau sampai dia tau aku kabur dia bisa membunuhku!" gumam Sisi lalu memutar badannya menjauh dari rumahnya.

Dengan langkah tertatih dan rasa sakit dibagian pipinya Sisi terus berjalan, saat langkah membawanya ke sebuah lorong sempit di sekitaran pusat kota, tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras, Sisi yang tak membawa payung akhirnya memutuskan berteduh di samping lorong sempit dan gelap itu.

"Oh, kenapa hidupku seperti ini?" sesal Sisi dalam hati, "Apa aku harus menggelandang begini!" Perlahan air matanya mulai membasahi pipinya.

Dalam batinya Sisi mulai bimbang, harus kembali untuk menikahi pria yang tak dicintainya atau harus terus menggelandang tanpa sepeserpun uang di tangannya.

Hujan malam itu turun dengan deras membuat Sisi mulai kedinginan meski mantel hitamnya cukup tebal menutupi tubuhnya, perlahan matanya mulai mengantuk dan diapun mulai terlelap.

Sebuah mobil berhenti tak jauh dari tempat Sisi meneduh, matanya segera terbuka lebar. Dari lampu mobil, mata Sisi segera dapat melihat seseorang di seret turun dari mobil hitam itu dan di jatuhkan dengan kasar.

Brak...

"Turun kau dasar manusia tak berguna!" teriak seorang pria dari dalam mobil lalu meludahi sesosok pria yang dia lempar tadi.

"Eh, kenapa dengan pria itu!" Tanpa banyak berpikir Sisi segera bangkit dari tempatnya terlelap dan mendekati tubuh pria tinggi besar yang terjerembab.

Wanit muda itu segera membalikkan badan pria itu yang sekujur tubuhnya mengelurakan bau alkohol yang sangat tajam.

"Tuan, kau tak apa, kan?" tanya Sisi perlahan sembari mencoba melihat kondisi pria itu dalam gelapnya.

"Siapa kau?" tanya pria dengan sisa tenaganya.

Saat melihat kondisi pria asing itu, seberkas cahanya membuat mata Sisi berhasil melihat baju pria itu yang ternyata bersimbah darah.

"Oh, Tuan. Kau berdarah!"

Bạn cũng có thể thích

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
703 Chs

Menikah dengan Saudara Tiriku yang Miliarder

``` Pada hari pernikahannya dengan kekasih masa kecilnya, Natalie Ford menerima hadiah yang tidak terduga: sebuah sertifikat pernikahan. Ternyata ia sudah menikah dengan seorang yang sama sekali tak dikenal—Aiden Handrix. Sementara para tamu pernikahan terus mengejek dan menghina, kekasihnya Ivan memutuskan untuk meninggalkannya, memilih untuk menikah dengan saudara tirinya Briena. Untuk menambah cobaan, ia diusir dari rumahnya sendiri. Untuk membuktikan kepolosannya, Natalie Ford hanya bisa mengambil satu tindakan - ia harus menemukan Aiden Handrix yang misterius ini dan menuntaskan semua ini! Keesokan harinya, ada berita yang trending di TV. Justine Harper, ahli waris keluarga terkaya di Bayford kembali ke rumah. Mata Natalie menyipit ke layar TV. 'Mengapa pria ini tampak persis seperti pria di foto sertifikat pernikahan saya?' Dalam usahanya menguak misteri pernikahan yang dikatakan itu, ia memutuskan untuk mengikutinya dan bertanya secara langsung. “Apakah kamu sudah menikah?” “Tidak.” “Apakah kamu punya saudara kembar?” “Tidak?” “Kebetulan kamu pernah mendengar nama Aiden Handrix?” “Tidak.” “Lalu, siapa sebenarnya kamu ini?’ “Adikmu.” “Tunggu, apa?” “Ya. Sekarang kemas barang-barangmu dan pulang bersamaku.” Pertama-tama mendapatkan suami secara tiba-tiba dan sekarang seorang saudara dengan wajah yang sama? Apakah tuhan menciptakan klon dan menawarkannya pada dia dengan hubungan yang berbeda? ```

Sera_b17 · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
464 Chs

Hati yang Terlahir Kembali: Istri Setia Sang Miliarder

``` Kendall, seorang pembunuh terkenal yang menimbulkan teror di hati musuh-musuhnya. Kendall dikenal sebagai yang terbaik dari yang terbaik, dan nama samarannya 'Phoenix' dibisikkan di seluruh skena bawah tanah. Namun, kejayaan Phoenix tidak bertahan lama dan berakhir karena ulahnya sendiri. Hal yang mengerikan untuk kehilangan orang yang paling dicintai, terlebih dalam cara yang tragis. Sepertinya dia didorong oleh depresi yang mendalam karena tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa untuk hidup. Oleh karena itu, dia memberikan segalanya dan menghancurkan orang-orang yang merebut adik perempuannya darinya. Namun, setelah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan adik perempuannya. seseorang tidak akan mengharapkan seorang pembunuh dilahirkan kembali sebagai ulat atau bahkan kumbang kotoran, tetapi di sini kita memiliki Kendall. Mungkin dia telah menyelamatkan sebuah negara di kehidupan sebelumnya. Atau apakah itu karma baik karena menghancurkan organisasi pembunuh, dia menemukan dirinya bereinkarnasi sebagai gadis sekolah tinggi desa yang penakut dan patuh. Diganggu oleh teman sekelas? Sikap ganda dari guru? Diremehkan oleh tunangannya? Saat tantangan muncul dan tekanan meningkat dari konglomerat yang kuat, dia bertemu Damien Knight, seorang pria dengan kepribadian yang sangat lugas. Ia bertemu seseorang seperti Kendall dan tidak bisa mengendalikan rasa ingin tahunya tentang dia. Gadis muda itu merupakan misteri lengkap baginya dan segala yang dia lakukan selalu membuatnya terkejut. Kedua kepribadian mereka cukup serupa sampai batas tertentu. Meskipun permintaannya bisa membuat siapa saja kesulitan untuk menjaga wajah tetap lurus. Dia dengan tenang mengusap pergelangan tangannya dan memberikan peringatan, "Saya harap Anda tidak akan menyesal telah memprovokasi saya." Dari belakangnya, seorang pria bangsawan dan tampan muncul dari mana-mana, bersedia melakukan apa saja untuk melindungi dan mendukungnya."Kenapa?" dia bertanya. "Anda telah menyelamatkan kakek saya, jadi saya menawarkan diri sebagai ganti. Ada masalah?" dia menjawab sambil terkekeh pelan. ```

black_flowertrend · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
436 Chs
Mục lục
Âm lượng 1 :Pertemuan Owen dan Sisi Hingga Mereka Menikah
Âm lượng 2 :Identitas Baru Owen Di Italy
Âm lượng 3 :Kisah Owen Del Monte Di Inggris
Âm lượng 4 :Karma Untuk Alan Purple
Âm lượng 5 :Balas Dendam Untuk Kematian Alan
Âm lượng 6 :Reinkarnasi Keluarga Grey

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ