Memastikan

Seharian Theo hanya menghabiskan waktunya di apartemen, Theo sesekali hanya membaca buku bacaannya. Sakya sempat menelpon lewat Safira dan Theo bilang jika dia sibuk, padahal nyatanya tidak.

Suara telpon mengalihkan fokus Theo dari bukunya, itu telpon dari Farel, tanpa menunggu lama Theo segera mengangkat telponnya.

"Ya."

[Tuan, suratnya akan segera tiba.]

"Ya terima kasih."

[Sama-sama Tuan.]

Theo memang menyuruh Farel untuk mengantarkan surat penting, dan surat itu akan datang sebentar lagi, melihat cuaca, tak terasa malam sudah tiba. Theo segera makan malam, selesai makan malam, Theo kembali duduk di sofa sambil menunggu paket tiba.

Tak berselang lama, suara bel berbunyi, Theo membuka pintu.

"Selamat malam Tuan." Sapa seorang kurir.

"Malam."

"Ini ada paket untuk anda." Kurir memberikan kotaknya kepada Theo.

Theo mengambil kotak tersebut, "Ya."

Setelah menerima paket, Theo menutup pintu lalu duduk lagi di sofa sambil membuka paketnya.