"Halo Sean?"
Entah saking semangatnya atau bagaimana, belum sempat lawan bicaranya dalam telepon ini mengucapkan salam, gadis itu menyerobotnya dengan menyapanya terlebih dahulu.
Sean, sebagai penelpon pun sepertinya terkejut karena panggilannya itu terjawab hanya dengan kurang dari lima detik.
"Eh, iya, halo, Rei."
Setelah keduanya saling menyapa, terjadi keheningan selama tiga detik sebelum Sean akhirnya melanjutkan percakapan.
"Lo gimana sekarang? Udah enakan? Apa masih sakit?"
Pertanyaan tanpa basa-basi dari Sean menandakan bahwa pria itu tahu kondisinya karena tidak menanyakan apakah ia sakit atau tidak.
"Udah enakan kok dari tadi sore. Sakit ginian emang bentar biasanya."
"Iya bentar, tapi tetep sakit, kan? Makanya makan yang bener, Rei."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com