webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
201 Chs

Playboy

"Terus, besok kamu nggak akan kerja?" tanya Siska.

"Nggak tau, lah. Bawaannya lagi males, nnih," keluh Mariia.

"Kamu tuh, ya. Aku aja kangen banget kerja, loh?! Kamu malah enak-enakan bilang males. Pokoknya, nggak mau tau besok kamu harus kerja, ok?!" perintah Siska.

"Kalau nggak?" ledek Maria.

"Kalau nggak, lo gue end,"

Candaan mengakhiri percakapan mereka. Sebelum tidur, keduanya ingin menonton drama korea bersama terlebih dahulu. Baru saja episode pertama dimuali, Hp Maria bergetar.

Drrrtt ….

"Hadehh, ganggu aja, deh! Baru juga mau nonton," gumam Maria kesal.

"Matiin aja kali datanya," balas Siska.

"Iya, aku lupa. Eh, tuhkan, ini si Farhan yang WA," kata Maria.

"Mana-mana, coba liat."

Siska menolehkan kepalanya ke hp Maria sambil menekan tombol pause di remot yang ia pegang.

'Lagi apa, Mar?' isi pesan dari Farhan.

"Bales nggak ya, Sis?" tanya Maria.

"Bales aja coba. Aku penasaran, hahaha," usul Siska.

"Males, ah. Besok juga kan ketemu kalau aku kerja."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com