webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
201 Chs

Diasingkan

Langit mendung seakan berkata kalau hari ini bukanlah hari yang baik. Hati seseorang yang sedang berdiri sambil menangis di depan jendela kamarnya sedang tak karuan. Apakah ia akan pergi ke sekolah pagi ini, atau tidak? Ia berperang melawan dirinya sendiri untuk tak bolos sekolah. Namun, kedua kakinya terasa sangat berat untuk melangkah meskipun sudah menggunakan seragam lengkap yang melekat di tubuhnya.

"Tas! Hayu atuh?! Nanti, kamu kesiangan!" teriak bapak Gugun ayahnya Tasya.

"I-iya, Pak!" sahut Tasya dari dalam kamar.

Suaranya sedikit gemetar. Air mata pun ia hapus dengan terpaksa agar tak ada yang tau kalau ia sedang menangis terutama bapaknya.

"Tumben, lama pisan siap-siap nya, biasanya jam segini kita udah berangkat, loh."

Tasya menundukkan kepala di depan bapaknya yang sedang mengenakannya helm. Tanpa menjawab, ia pun segera naik ke boncengan motor jadul milik bapaknya tersebut.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com