webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
201 Chs

Demam Tinggi

"Gimana keadaan kamu sekarang, Vin?" tanya Keysha.

"Ya gitu. Seperti yang aku bilang ke kamu, pusingnya udah lumayan hilang tapi badan masih kerasa lemes. Mual juga masih ada. Sampai tadi pagi aku masih muntah-muntah," jawab Devin.

Apa yang dikatakan Devin memang benar adanya. Wajah cowok itu terlihat pucat pasi dan tubuhnya lemas. Namun, Devin terlihat menutupi kesakitannya dan berusaha keras agar tak terlihat sakit.

"Kalian kok nggak ngabarin sih kalau.au datang? Kalau Rafi sama Dimas sih udah biasa, kalau kamu, Key, sama Hani, kenapa ikut-ikutan?" tanya Devin sedikit kesal.

"Aku emang mau jenguk kamu, Vin. Pas denger Dimas dan Rafi mau jenguk kamu, ya aku ikut juga. Kamu sakit setelah pulang dari rumah aku, kan?" ucap Keysha.

"Oh, gitu. Hmm, iya tapi bukan berarti karena nganter kamu aku jadi sakit. Ya emang udah waktunya sakit aja," jawab Devin.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com