webnovel

Moments 1

Tok tok tok..

"Shaa.. Bangun, sudah siang nihh. Nanti kesiangan kamunya nanti" teriak Ibunya.

"Mmm.." jawab Sha sambil berguling dikasurnya.

Sha pun mencari handphonenya dan melihat bahwa hari telah siang. Otaknya pun bekerja secara kencang dan diawali lah dengan teriakan Sha yang sangat indah.

"Mati! Mati sudah siang banget nih. Astagaaaaa, kemarin malam kenapa malah nonton drama korea? Jadinya kesiangan nihhh!" Sambil mengambil perlengkapannya dan berlari ke dalam kamar mandinya.

Setelah selesai bersiap-siap, Sha kemudian berlari menurun tangga dan menuju ke ruang makan. Ibunya telah menyiapkan sarapan paginya yang saat ini telah dingin. Sha pun terburu-buru menghabiskan sarapannya. Sha langsung berlari dan bersiap memakai sepatu dan jaketnya. Saat Sha akan membuka pintu rumah, ibunya muncul dalam keadaan menahan tawa " Sha, coba kamu lihat dulu hari ini hari apa? "

Sha langsung mengeluarkan handphonenya dan melihat hari apakah saat ini. Minggu, Sha terdiam tidak bisa berkata-kata. Ibunya telah mengerjai dirinya. Sha berlari mengejar Ibunya yang telah kabur dan hari minggu pagi di awali dengan canda dan tawa Ibu dan Sha.

Keluarga yang kecil dan sederhana ini menjalani kehidupannya dengan tawa dan canda. Keluarga kecil ini hanya terdiri antara Sha dan Ibunya. Sha dan Ibunya selalu berusaha untuk maju ke depan dengan senyum diwajah mereka. Ibunya yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan kebutuhan anaknya. Sha yang menjadi anak yang mandiri dan pengertian dengan selalu berusaha tampil sempurna dihadapan Ibunya. Sha tidak ingin Ibunya sedih dan perjuangan Ibunya menjadi tersia-sia kan. Sha yang merupakan pribadi normal dengan kecerdasan biasa saja, kelebihan dan kelemahan yang umum dimiliki. Di sekolah, Sha selalu berusaha agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dengan kecerdasan pas-pas an yang dimilikinya. Sha merupakan pribadi yang pekerja keras. Ibunya mengerti dengan keadaan Sha sehingga tidak menuntut banyak kepada Sha. Ia hanya ingin Sha menjalani masa-masa sekolah dengan teman seusianya dan tidak menjadi pribadi yang tertutup. Mereka saling berjuang demi kebahagian orang yang mereka sayangi.