Tiga pulu menit menunggu, tapi Papa Galih belum juga kembali. Di manakah sebenarnya pria itu mengurus administrasi? Apa dia lupa menggunakan nama besarnya sampai harus mengurus administrasi dalam waktu lama.
"Yah, Om Galih ke mana, sih?" tanya Dimas dengan begitu gelisahnya.
Om Satya hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban dia juga tak tahu ke mana perginya Papa Galih. Kepala Om Satya mendadak puyeng melihat putra semata wayangnya sibuk mondar mandir di hadapannya sambil menggigit jarinya. Hal itu menandakan bahwa Dimas akan segera mencapai titik tersabarnya.
"Mas, pening kepala Ayah lihat kamu seperti ini," gerutu Om Satya. Namun ucapan sang ayah mental di telinga Dimas.
Sosok yang dinantikan kehadirannya akhirnya muncul juga dengan raut wajah yang tidak terbaca oleh Dimas maupun Om Satya. Tak beberapa muncul pula sosok Bayu Rianto yang mengatakan bahwa segala administrasi Mama Kinanti telah dia urus.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com