webnovel

Selamat Jalan Putra Mahkota Pengkhianat

Tác giả: Chyruszair
Huyền huyễn
Đang thực hiện · 23K Lượt xem
  • 2 ch
    Nội dung
  • 5.0
    10 số lượng người đọc
  • N/A
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

"Luna Lancreyy de Alger, sang putri terhormat yang kehilangan ingatannya, lalu menjadi gelandangan. Malang oh malang nasibmu." -o0o- Luna tidak tahu siapa dirinya, tapi ketika dia mengembara ke Kerajaan Ilios, dia bertemu dengan pria misterius yang menyelamatkannya dari eksekusi kematian akibat dituduh sebagai pemberontak. Jelas-jelas dia hanya pengembara, tapi kesalahpahaman hanya dengan membawa batu permata yang berasal dari Kerajaan Heeiron membuatnya masuk ke dalam masalah. "Batu apa yang kau bawa?" Luna yang polos, dia tidak tahu siapa pria misterius itu sebenarnya, hanya namanya yang ia tahu. Ilkay. Nama yang terdengar tidak asing olehnya. Tapi, dimana ia pernah bertemu dengannya? "Ini dari Heeiron. Seseorang memberikannya kepadaku sebelum ke sini." Tanpa ada alasan yang jelas, Ilkay justru mengurungnya di rumah tua yang semakin lama barang-barangnya berganti menjadi mewah.

Thẻ
6 thẻ
Chapter 1Bab 1 - Eksekusi Mati (1)

Di tempat yang kumuh dan becek ini, hanya aku seorang diri yang berdiri.

Menatap ke jalanan yang ramai dengan pejalan kaki, menyaksikan pakaian yang gemerlap yang mereka kenakan, merasa iri dengan senyum anak-anak yang sebaya denganku.

Aku di sini. Di tempat yang dimana orang-orang menatap rendah padaku. Meremas ujung pakaian yang robek dan kumus, memiliki badan yang bau yang sanggup menutup hidup para bangsawan.

Aku merasa iri setiap kali melihat anak-anak yang sebaya denganku tertawa, meminta sesuatu sambil merengek, lalu mendapati kehendaknya.

Aku iri ….

"Hei, nak."

Aku menengadah. Menatap seorang wanita yang juga berpakaian mewah di depanku.

Senyum terukir di bibir merahnya, matanya menyipit karena senyum lebar tersebut. Sedang apa wanita itu berdiri di depan ku?

Kulihat tubuhnya membungkuk untuk melihatku dengan jelas. Hei, apa Anda tidak merasa sungkan dengan anak kumuh ini?

Tangannya mengulur ke depan wajahku, menganakan sarung tangan yang begitu indah dilihat, tapi … untuk apa? Untuk apa beliau mengulurkan tangan ke aku?

"Ada apa? Tidak mau meraih tanganku? Tanganku sudah pegal mengulur ke depan wajahmu," ucapnya.

"Itu … apa Nyonya tidak merasa jijik denganku?"

Wanita tersebut memiringkan kepalanya. Terlihat kebingungan dengan pertanyaanku.

"Untuk apa? Kita sama-sama manusia, kalau kamu bukan manusia, baru aku akan lari– dan, jangan memanggilku dengan sebutan 'nyonya', aku masih belum menikah, panggil saja aku Nona Fleur," ucapnya panjang lebar.

Suaranya terdengar lembut dan hangat. Dengan penampilan yang rapi, make up seadanya, tapi tetap menambah kecantikannya, lalu rambut coklat yang disanggul rapi dengan manik-manik perhiasan tambahan membuat tubuhku bergerak semaunya.

"Ba– baik …," balasku.

Aku meraih tangan seorang bangsawan, memegangnya dan terasa tangan tersebut begitu lembut.

Meskipun ada rasa tidak enak karena badanku kumuh yang tidak pernah mandi.

"Siapa namamu?" tanya Nona Fleur.

Aku berdiri di hadapannya, menengadah dengan kening mengernyit.

Baru pertama kali aku berbicara dengan orang, aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi, aku dapat mengerti apa yang dia ucapkan.

Namaku?

Aku menundukkan pandangan ketika memikirkan kata nama itu. Menatap ujung kaki sepatu yang usang dan sedikit berlobang. Otakku bekerja keras memikirkan nama yang selama ini tidak kuketahui.

"Namaku …."

Siapa namaku?

Tidak ada seorang pun yang memanggilku, tidak ada satu pun nama yang terlintas dibenakku.

Apa aku memiliki nama sebelumnya?

Ingatan dimasa lalu yang nihil, ketika membuka mata, hanya ada bangunan tinggi dan lingkungan yang kumuh.

Akan tetapi, satu hal yang masih membekas di ingatan anak berumur 8 tahun ini.

Tanganku merogoh baju dalamku, menarik suatu benda yang mungkin saja dapat memberikan jawaban pada Nona Fleur.

Terlihat mengingat liontin yang sejak aku tersadar sudah bertengger di leher, aku menunjukkannya pada Nona Fleur.

"Aku … tidak tahu siapa namaku, tapi aku memiliki ini. Hanya saja … aku tidak bisa membacanya," ungkapku pada Nona Fleur.

Sirat mata Nona Fleur yang semula normal itu menjadi sendu. Dia bahkan mengernyit, dan juga aku melihat rinangan air yang ada di matanya.

"Tidak punya nama …," gumam Nonan Fleur.

Beliau mendekatkan wajah ke liontin yang aku tunjukkan. Liontin ini tampaknya berharga olehku, tapi saat ini aku tidak mengingat apa-apa. Warna batu yang ada di dalam liontin ini ialah berwarna merah, lalu rantai kalungnya yang mengelilingi leherku terlihat seperti emas– itu karena, sampai saat ini, tidak ada karat di rantai ini.

Tidak cukup waktu yang lama, Nona Fleur langsung menunjukkan wajah cerahnya. Wajah ramah yang sedari tadi ditunjukkan padaku.

"Tidak apa! Aku menemukan namamu di liontin ini! Di belakangnya tertulis Luna dan mungkin saja namamu itu Luna!" ucapnya, terkesan ramah.

Mataku melebar ketika aku mendapati nama sendiri. Bagai bunga-bunga berterbangan ke sekitarku, aroma sejuk seperti surga yang dikatakan orang seakan tercium dihidungku.

Katakan saja aku berlebihan, tapi bagiku, aku yang tidak mengetahui diri ini apa-apa hanya mengetahui nama saja mampu membuatku senang.

"Luna …."

Tanpa kusadari, aku menggumam nama Luna yang begitu indah disebut.

-o0o-

Sudah 12 tahun berlalu, tapi hanya sedikit yang berubah.

Kisahku yang begitu pilu, memiliki nasib yang malang setiap kali berjalan ke sana kemari, ditatap benci oleh orang-orang, lalu dituduh sebagai pembunuh.

"Jadi, yang membuat satu daerah menjadi rata itu karena ulah dia?"

Aku berjalan menunduk menghindari tatapan orang-orang yang kulewati. Sesekali tersandung akibat batu, lalu terjatuh. Tangan yang diikat erat dengan tali yang telah disihir itu diseret paksa oleh pria yang mengenakan baju zirah dengan kasar. Pada akhirnya, aku cepat-cepat berdiri, lalu tertatih ketika ditarik.

Sebenarnya, pandangan orang-orang yang menatapku dengan benci dan jijik sudah menjadi hal yang lumrah bagiku. Tapi, tidak kusangka bahwa kematian kali ini juga ikut campur.

Aku menengadah. Menatap punggung dari pria yang mengenakan zirah tersebut.

Hendak ku bicara, tapi tak bisa karena mulutku terasa kelu. Itu dikarenakan, sebelumnya aku disiksa dimalam hari, disayat, diberi garam, bahwa dicambuk cukup keras.

Padahal, aku kemari hanya untuk mengembara. Mencari keluargaku, mencari serpihan ingatan masa lalu, lalu mencari kehidupan yang bergelimang harta.

Hanya itu!

Tapi, apa yang sekarang ku hadapi?

"Dasar penghancur!"

Batu yang sebesar kepalan tangan itu berhasil mengenai pelipisku, membuatku terhenti dan menyaksikan tetes darah jatuh ke atas tanah kering.

Sempat mataku melebar karena darah segar lagi-lagi keluar dari tubuhku, tapi apa daya? Melihat pelaku diantara keramaian hanya sia-sia.

Pada akhirnya, aku menunduk sambil berjalan secara terpaksa menuju tempat eksekusi orang-orang yang telah memberontak pada Kerajaan Ilios.

Kilatan tiba-tiba muncul dari samping. Spontan, pandanganku beralih ke sumber tersebut– tepatnya di sisi kiri yang juga diramaikan oleh rakyat Ilios.

Namun, apa yang kudapati adalah nihil, sampai ksatria yang ada di belakangku melesatkan satu cambukan yang tepat ke bagian betis.

"Akh-!"

Aku merintih kesakitan, sedangkan orang-orang di sekitar sini bersorak sambil bertepuk tangan dengan riang.

"A– aku bukan pemberontak!" bantahku sekuat tenaga.

Tapi tak ada yang mau mendengar pembelaanku. Malahan, ksatria yang di belakang itu justru kembali melesatkan cambukannya tepat ke bekas cambukan barusan.

Aku meringis, merintih kesakitan, lalu lagi-lagi terjatuh karena tak sanggup untuk berjalan.

Dapat kurasakan darah yang hangat menjalar di sekitar kakiku. Tak berani kulihat darah itu, karena mengerikan.

"A– aku. Aku tidak tahu … aku tidak di sini kemarin," bela ku lagi.

Ksatria itu seolah menulikan pendengaran mereka. Mereka hanya menjalankan tugas, tapi ke mana rasa iba mereka?

"Jangan membual! Cepat jalan!"

Sedangkan ksatria yang ada di depan; yang sedang memegang tali rantai itu menarik tali itu dengan kuat. Sampai, mau tak mau aku beranjak dengan langkah gontai menuju tempat eksekusi.

Bạn cũng có thể thích

Cinta Seorang Lycan

``` SELESAI! Potongan: Setahun yang lalu Raine keluar dari lembaga kejiwaan dan harus tinggal di panti asuhan. Itu bukan tempat terbaik. Paling tidak, tidak untuk seseorang sepertinya. Hingga satu malam yang menentukan dia bertemu dengannya. *** Ia menghentikan mobilnya. Cengkeraman pada selimut itu semakin kuat saat Raine bertanya-tanya apakah dia telah melakukan sesuatu yang salah. Ia bisa merasakannya ketika Torak mengulurkan tangannya kepadanya. Apakah dia akan memukul saya? Raine menggigil dengan pemikiran itu. Torak menarik kap hoodie Raine sehingga terbuka dan dengan lembut merapikan rambutnya ke belakang telinganya. "Jangan." Katanya tegas, "Aku ingin melihatmu, jangan menyembunyikan dirimu…" ************** “Roh dari malaikat pelindung akan meniupkan kehidupan baru ke dalam anak manusia. Tiga malaikat pelindung akan terlahir kembali ke dunia duniawi dan kalian bertigalah yang akan menjadi penjaga mereka.” “Penjaga!!?” Jedrek terkejut. Akhirnya, ia berhenti berjalan dan berbalik untuk memandang dewi bulan dari kejauhan, matanya berkilat merah dalam kemarahan. Serigala dalam dirinya sangat marah. “Kenapa kau pikir kami akan membantu?” tanya Kace sambil menyempitkan matanya yang serupa obsidian hitam, serigalanya mengambil alih dirinya. Dia adalah yang termuda di antara mereka bertiga dan yang paling bisa mengendalikan amarahnya. Mereka bertiga dikutuk oleh Selene karena tindakan buas mereka dalam mencari kekuasaan dan kekuatan tertinggi. Dewi bulan tidak memberkati mereka dengan pasangan sebagai hukuman atas cara mereka yang kejam dan memaksa mereka untuk terlibat dalam perang mematikan ini dengan para iblis. “Kau akan menjadikan kami budak bagi makhluk-makhluk sakit itu!?” Torak bertanya tidak percaya. “Tidakkah kau takut bahwa kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Malaikat pelindung sangat rapuh dan mereka sebagai lycanthrope tidak menghargai kelemahan. “Tidak, kalian tidak akan.” Selene berkata dengan sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka atau menyakiti mereka, kalian akan menghargai mereka dengan setiap cara yang mungkin.” Jedrek tertawa mengancam mendengar ini, mereka tidak peduli tentang kebangkitan si binatang buas, sekali mereka melewati wilayah mereka, dengan atau tanpa malaikat pelindung, dia akan merobek-robek tubuh mereka. "Saya akan menjadi orang terakhir yang mereka lihat, begitu saya menemukan mereka.” Ia mengacu pada malaikat pelindung dan iblis tersebut. Namun, suara berikutnya dari Selene dipenuhi dengan ceria saat dia berbicara. “Kalian tidak akan menyakiti pasangan kalian.” ============================ Sesi 1 (bab 1 - 394) : Torak Donovan - Raine (selesai). Sesi 2 (bab 395 - 628) : Kace Donovan - Hope (selesai) Sesi 3 (bab 629 - 1083) : Jedrek Donovan - Lilac (selesai) Sesi 4 (bab 1084 - berlanjut) : Cerita Sampingan ============================ Ini adalah cerita manusia serigala dan tentu saja sebuah fantasi! Karena setiap orang memiliki versi mereka sendiri tentang kehidupan supranatural, di sinilah saya mencoba menulis versi saya. Jika Anda telah membaca cerita manusia serigala lainnya, Anda akan sadar ada kemiripan dan perbedaan. ============================ ***Perhatian! Bahasa Inggris bukanlah bahasa pertama saya, jadi ada kemungkinan Anda akan menemukan kesalahan tata bahasa (saya tidak melakukannya dengan sengaja sih), jika itu membuat Anda tidak nyaman, tolong beritahu saya agar saya bisa memperbaikinya. *Anda telah diperingatkan ^^ Kritik konstruktif sangat saya tunggu! .......................................................................................... ##Temui saya di instragram : jikan_yo_tomare ##Cover oleh: @Gisel.arts Lihat cerita-cerita lain saya: **PURPLE DAWN TILL DUSK: dearest through the time **THE STORY OF DUSK ```

jikanyotomare · Huyền huyễn
Không đủ số lượng người đọc
1043 Chs

Si Aneh Kawanan: Misteri yang Akan Terungkap

Di dunia para manusia serigala, penyihir, dan vampir, Aadhya, seorang manusia, selalu bertanya-tanya apakah ini benar-benar tempat dia berada. Tidak peduli berapa kali dia mengajukan pertanyaan itu, jawabannya selalu tetap sama... YA Orang tuanya adalah salah satu pasangan beta terkuat (kedua dalam komando) pada masanya di seluruh benua. Namun, meskipun memiliki darah beta dalam pembuluh darahnya, Aadhya tahu bahwa dia berbeda dari semua manusia serigala yang telah dia temui sepanjang hidupnya. Dia tidak memiliki indera tajam seperti manusia serigala, dia bahkan tidak berubah menjadi serigala saat dia beranjak dewasa yang secara otomatis menjadikan dia 'aneh di antara kawanan'. Meskipun diperlakukan sebagai orang buangan, diganggu oleh anak-anak serigala lainnya, dan bangun setiap hari dengan tawa menyeramkan dan mimpi buruk yang selalu terasa terlalu nyata untuk sekedar menjadi mimpi, dia tidak pernah membiarkan dirinya merasa lemah. Dia mendorong dirinya semaksimal mungkin dan melatih dirinya seperti setiap serigala di kawanan mereka dilatih. Ini adalah hari ulang tahunnya yang kedua puluh ketika dia tiba-tiba merasakan 'getaran jodoh' dari sentuhan Ethan Smith, pengganggunya nomor satu yang akan menjadi alfa dari kawanan mereka. Dia tahu bahwa tidak ada yang akan normal sejak dia merasakan getaran pertama itu tetapi dia tidak tahu bahwa tidak ada yang normal dalam hidupnya sejak dia lahir ke dunia ini. Akankah Ethan menerima hadiah ikatan jodoh dan meninggalkan pacarnya yang seorang pemegang pangkat demi manusia? Akankah Aadhya mampu bertahan dari semua hal yang akan segera datang menghadangnya? Ikuti perjalanan Aadhya yang penuh dengan misteri, aksi, romansa, dan banyak liku-liku.. Baca 'Si Aneh Kawanan: Misteri yang Akan Terungkap' untuk menjadi saksi rollercoaster emosi dan melihat bagaimana kehidupan manusia biasa 'Aadhya' terungkap di dunia para manusia serigala. Sudah dicintai dan dihargai oleh ribuan pembaca di seluruh dunia di berbagai platform ebook. Karya pertama yang ditandatangani oleh penulis Mudita Upreti

Mudita Upreti · Huyền huyễn
Không đủ số lượng người đọc
93 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ