webnovel

Bab 2 Bad Blood

Kejadian itu terulang kembali. Apa yang ditakutkan Ayah Binta terjadi juga, baru saja tadi pagi mengingatkan supaya kejadian yang pernah terjadi itu tidak terulang lagi. Ini semua hal yang tidak disengaja. Jika tadi wanita itu tidak mengajak Binta berantam pasti hal ini tidak terjadi.

Sudah 30 menit Binta belum juga sadarkan diri, kedua orangtuanya sudah berada diruang UKS bersama Fathur. Fathur mendengarkan kabar itu dari teman-temannya.

"Tur, lo tau gak kalau cewe baru yang lagi viral itu sekarang lagi pingsan di UKS" Jelas seseorang kepada Fathur

"Serius lo? Emang ada masalah apa lagi dia?" tanya Fathur kembali

"Katanya sih kena hukum berantem sama temen sekelasnya, katanya sih sama Gavina" sahutnya lagi

"Yaudah gue mau liatin dia dulu ya, lo tungguin disini kalau ada guru yang datang blang aja gue lagi sakit di UKS" ucap Fathur langsung pergi.

***

"Kamu namanya siapa?" Tanya papa Binta kepada Fathur

"Nama saya Fathur om" balasnya

" Makasih ya udah bantuin Binta, kalau gak ada kamu gak tau lagi saya apa yang terjadi kepada anak saya" ucap papa Binta

"Amm, hmm iya sama-sama om" ucap Fathur gugup karena bukan dia yang menolong Binta untuk ke UKS, bahkan dia tidak tau siapa yang membawa Binta kesini.

Gavina mendengar percakapan Fathur dan orangtua Binta itu, ia tidak terima jika Fathur mengaku-ngaku bahwa dia yang membawa Binta sampai Ke UKS.

Gavina menarik tangan Fathur keluar ruangan Binta.

"Lo kok ngaku-ngaku sih bahwa lo yang nolongin Binta? Gak tau malu banget sih?" tukas Gavina tidak terima dengan kelakuan Fathur

"Yakan, gue gak tau siapa yang nolongin. Ya wajar dong gue bilang gitu" Bela Fathur

"Lo gak liat gue disitu? Atau mata lo lagi gak dipake? Setidaknya lo bilang dong kalau bukan lo yang bawa kesitu" terang Gavina

"Lo kok nyolot sih? Lo mau dibayar sama orangtuanya Binta? Kurang duit lo?" tanya Fathur

"Dan lo? Lo mau nyarik muka lo di depan papanya Binta? Lo suka sama Binta? Makanya lo ngelakuin itu didepan orangtuanya?" tegas Gavina

"Sekarang gini deh gue mau nanya susuatu sama lo. Lo kan yang buat makanya Binta kayak gini? Kalau lo sama dia gak berantem pasti hal ini gak terjadi. Jadi kalau orangtuanya Binta tau itu pasti lo kena juga. Mau gue kasih tau hal ini ke orangtua Binta? Ha?" tanya Fathur

Gavina diam tidak mau menjawab. Ia hanya takut jika orangtua Binta akan marah kepadanya. Tampang wajah orangtua Binta yang menyeramkan sungguh ia tidak berani.

"Diam kan lo?" lanjut Fathur

Gavina pergi meninggalkan Fathur, ia tidak berani jika berurusan dengan Fathur yang anaknya nekat sekali.

Binta sudah sadar, orangtua Binta yang menemaninya di dalam ruang UKS sampai ia bangun yang ditemani oleh Fathur juga yang bolos pelajaran. Dan itulah hal kesukaan Fathur.

"Pa, maafin Binta ya. Binta udah buat papa sama mama khawatir sama Binta. Maafin Binta tadi pagi juga ngelawan papa" lirih Binta

"Papa gak pernah marah sama Binta, tapi papa hanya pengen Binta jangan pernah buat papa mama khawatir. Kan Binta udah tau kalau apa yang papa sama mama lakukan ke Binta ada sebabnya. Binta tau itu juga kan?" tanya Papa Binta

Ia mengangguk menandakan ia paham dengan perkataan papanya.

" Oh iya, ini temen kamu yang bawa kamu tadi kesini sayang, namanya Fathur. Atau kamu udah kenal?" tanya papa Binta

"Binta belum kenal pa" ucap Binta pura-pura tidak kenal dengan Fathur. Padahal tadi pagi mereka sudah berkenalan sekilas

Fathur heran dengan pernyataan Binta." Apa dia gak ingat kalau gue sama dia tadi udah kenalan?" batinnya

"Fathur" ucapnya kesal dengan Binta, ia kesal dengan pernyataan Binta tadi

"Binta" singkatnya

"Fathur apa kamu tidak masuk kelas? Bukannya sekarang jam pelajaran ya? Tanya Papa Binta

"Tadi udah izin keguru om," bohongnya, yang diangguki oleh papa Binta

Sudah hampir 20 menit Fathur menemani orangtua Binta diruang UKS itu, rasanya ia sudah bosan. Fathur berencana untuk pergi kekantin

"Om, saya mau kekelas dulu ya, udah waktunya masuk nih om" pamit Fathur kepada orangtua Binta, ini kali kedua ia bohong. Bisa dibilang Fathur adalah anak yang hanya bisa dilihat baik oleh orang baru saja. Tapi, makin lama orang-orang akan tau apa sifat buruknya.

Fathur juga termasuk most wanted disekolahnya, bisa dibilang ia lebih diminati daripada Akala. Sayangnya, Fathur anak yang nakal. Nakal sekali. Tapi, malah hal itu yang membuat wanita-wanita disekolah makin menggandrunginya.

Pernyataan Fathur kepada Binta soal bahwa dia tidak setenar Akala, ia melakukannya supaya Binta tidak takut untuk dekat kepadanya.

"Ta, kamu gak suka sama Si Fathur tadi? Dia kelihatannya baik lo Ta. Dia aja tadi nemenin papa sama mama dari sebelum kamu sadar" kekeh papa Binta

"Apasih pa, Binta lagi sakit malah dicengcengin sama cowok" kesal Binta

"Iya maaf sayang, yaudah kita pulang aja ya?" tanya papanya

"Enggak pa, Binta masih mau sekolah. Ini hari pertama Binta masuk sekolah masa sih udah langsung izin aja" jawab Binta

"Iya kan, tergantung sayang. Inikan kamu lagi sakit, ya gapapa dong" ucap papanya

"Enggak, pokoknya Binta gak mau," tegasnya

"Yaudah papa sama mama bakal nungguin kamu diparkiran, tapi papa sama mama bakal nganterin kamu kekelas dulu" pasrah papanya

"Yaudah iya"

Binta termasuk orang yang keras kepala. Ia tidak pernah memikirkan tentang kesehatannya. Dengan kesabaran orangtuanya yang full bisa menyanyangi Binta. Tapi dia termasuk orang yang sangat menjaga perasaan orang lain sampai-sampai perasaanya tidak pernah dihargai orang lain. Binta juga termasuk orang yang insecure nya tingkat dewa. Ia selalu merasa ia tidak ada apa-apanya dengan kemampuan yang dimiliki orang lain. Binta juga orang yang selalu menanggung bebannya sendiri, ia tidak mau membuat orang lain ikut terbebani oleh masalahnya.

Orangtua Binta akhirnya mengantarkan Binta kekelasnya. Terlihat bahwa teman-temannya seperti ada rasa takut kepada orangtua Binta. Mungkin, semua orang mengira Binta anak orang yang terlahir dari keluarga biasa. Dari tampilan Binta, yang terlihat lebih sederhana. Binta terlahir dari keluarga yang sangat berkelimpahan. Tapi itu tidak membuat Binta menjadi anak yang sombong, bahkan orangtuanya juga tidak terlihat sombong sangat ramah, Ramah sekali.

Tapi jika teman-teman Binta melihat dari raut wajah orangtua Binta terlihat menyeramkan. Mungkin seperti itulah yang terlihat dari raut wajah papa Binta. Menyeramkan. Bahkan sangat menyeramkan.

wajah orang batak memang seperti itu. Tapi hatinya lembut.

Chương tiếp theo