webnovel

Sang Jodoh

Tác giả: Titin_Kristina
Thành thị
Đang thực hiện · 109.6K Lượt xem
  • 294 ch
    Nội dung
  • 5.0
    17 số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

“Jangan pernah berharap kamu akan betah tinggal di rumah ini. Aku akan membuat rumah ini menjadi neraka terakhirmu. Aku tidak terima ibumu menikahi ayahku! Belum kering pemakaman Mamiku, dengan mudah ibumu masuk kedalam rumah ini hanya ingin mendapatkan harta instan milik ayahku, benar begitu bukan?” Cerocos Igho tak menerima Alyn menginjakan kakinya di kediaman Manaf Brawijaya. Memang sangat menyesakan hati Alyn, namun ia hanya bisa menelan setitik air liurnya untuk membasahi kerongkongannya yang kesat. Ia berusaha menerima dengan lapang dada semua penghinaan dan tuduhan salah itu, hanya demi membahagiakan ibunya. Meski dalam hati, Alyn harus mengubur jauh perasaan yang tersimpan atas ketertarikannya pada Igho selama ia berada dalam satu kampus dengan pria itu. Alyn bertekad untuk mengubah sikap angkuh Igho, dan ia ingin Igho bisa menerima Ibunya di tempat itu, karena dengan begitu Ibu Alyn yang mengidap penyakit berat bisa mengikuti berbagai terapi di bawah pengawasan Manaf Brawijaya. Apakah Alyn bisa bertahan melihat orang yang ia sukai terus menghina dan menuduhnya yang macam-macam? Apakah Alyn berhasil meluluhkan hati Igho yang penuh dengan kekecewaan? Semua terjadi hanya karena dosa lama sang orang tua yang berbuah menjadi sebuah karma.

Chapter 1Petaka

Brumm! Brumm!

Seorang pria muda melajukan motornya kencang sekilat petir.

Kuda besi itu melaju kencang membelah jalanan yang nampak lenglang. Motor gede dengan kapasitas mesin tinggi itu membuat seseorang yang menungganginya terlihat gagah dan tangguh, saat melajukan motornya dengan lincah dan gesit.

Igho Sbastian namanya.

Ia tak habis pikir betapa kesal harinya saa itu, masih terngiang beberapa percakapan sebelumnya dengan sang ayah tentang kasus ibunya yang meninggal beberapa minggu lalu.

Igho Sangat sulit untuk mencerna semua kata-kata ayahnya beberapa saat itu, sebelum ia pergi.

Dia tidak mau mendengar dengan jelas semua penjelasan sang ayah, karena dalam benaknya hanya berisi tentang kecurangan yang telah di lakukan oleh sosok itu.

"Semua karena ayah! Mami meninggal karena ayah! Ayah selalu sibuk dengan pekerjaan ayah sendiri hingga lupa bahwa aku dan Mami membutuhkan ayah!" ketus Igho beberapa jam yang lalu di rumah mewahnya sebelum ia pergi.

Nampak di balik helm, air mata berkerumun di dalam kelopak mata Igho, sehingga pandangannya seketika buram sulit terfokus pada jalanan.

Di sisi lain, wanita tinggi kecil bermata lentik dengan alis menjuntai runcing tiba-tiba datang tanpa aba-aba menyekat jalanan.

Membuyarkan semua konsentrasi mengemudi Igho yang sedang kencang menarik pedal gas dibatas rata-rata.

Sontak membuatnya terkejut dan harus menarik lalu menekan tuas rem dengan dadakan.

Arrrgggghhh!

Cekiiittt! Brak!

Motor Igho terpental beberapa meter kedepan karena menghindar.

Wanita yang memakai kemeja peach dengan rok payung satu lutut itu sontak terkejut, untung saja ia sempat menghindar dengan mundur beberapa langkah kebelang sambil mendekap buku-buku di dada dengan kedua belah sikut, ia membenamkan mata di telapak tangannya.

Saat ia membuka lebar pelupuk matanya, sudah terlihat pria yang sangat tampan tergeletak di atas aspal sambil mengaduh kesakitan.

Kemudian, dengan sangat panik wanita itu berlari menghampiri pria di depannya dan menurunkan tubuhnya hingga setara dengan pandangan Igho.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Sergah perempuan itu kikuk melihat liar sekujur tubuh Igho.

"Jangan mendekat! Kamu sudah bosan hidup? Kalau nyebrang lihat kanan kiri dong!" cecar Igho dengan wajah merah langsung menyampingkan dirinya sambil terus memegangi sebelah tangannya yang terluka ketika ia terjatuh.

"Ma-maaf! Aku benar-benar tidak tahu, tiba-tiba kamu datang dengan cepat. Kamu juga salah! Kenapa melajukan motor sekencang itu? Ini bukan sirkuit!" elak wanita itu terbata-bata.

Mata Igho hanya berkeling sinis melirik sebelah mata wanita di sampingnya sambil memastikan keadaannya.

Igho membuka sebelah jaket tangannya, dan melirik luka bekas seretan jauh saat lengannya mencium aspal dengan tubuh tertindih motor.

"Shhhh, Awww!" Erangnya kesakitan. "Kalau kau tak sempat menghindar, mungkin sekarang kau sudah mati, tahu! Dasar bodoh!" bentak Igho masih kesal dengan kejadian itu.

"Tapi, ini bukan arena balapan! Kau juga mengemudi terlalu kencang!" Elak wanita itu tak mau kalah.

"Alah, bisanya mengelak saja!" Igho kembali melihat lukanya.

Darah segar menetes dari punggung pergelangan tangannya, itu hal yang paling sangat ia sayangkan. Karena profesinya sebagai atlet basket, tangan adalah priotas utamanya.

Wanita berambut ikal itu tiba-tiba khawatir melihat cairan merah segar dan kental itu mengalir cukup deras sekali.

Namun Igho yang keras kepala sempat tak mau tangannya di lihat oleh wanita itu.

"Diam kamu!" Pundak Igho menghentak cepat memunggungi wanita di belakangnya.

"Dasar pria aneh! Kalau kau tetap kukuh tak mau aku obatin, aku akan tarik tangan kamu dengan paksa! Mau?" ancamnya membuat hati Igho sedikit luluh, karena rasanya sakit itu mulai menjalar ke wilayah punggungnya.

Sebenarnya, kejadian itu tidak terlalu buruk bagi Igho, dengan adanya kejadian itu, wanita culun di sampingnya berhasil membuyarkan ingatannya pada masalah ayahnya yang mengerubuni pikirannya hingga penat.

Memang Igho merasa kesakitan di area pergelangan tangannya, tapi sakit yang menyesakkan hatinya lumayan berkurang, dan hijaunya urat yang tegang di atas kepala Igho mulai mengendur.

Dengan cepat wanita berkulit putih itu mengeluarkan sehelai sapu tangan merah muda bertuliskan namanya di ujung jahitan.

Jesslyn Kato.

Igho memperkirakan tulisan itu adalah nama dari wanita culun yang berada di hadapannya.

Wanita sederhana dengan rambut tergerai sedikit ikal, tak terlalu menyukai rambut yang di ikat, hingga helaian rambutnya yang ikal selalu terjuntai menutupi separuh matanya yang berbingkai kaca mata dengan lensa yang tebal.

Memang itu nama dari perempuan yang sedang mengobati tangan Igho. Tapi, ibunya selalu memanggilnya dengan panggilan Alyn.

Saking sayangnya ibu Alyn, dia tak pernah sekali pun marah atau membentak Alyn. Tapi ketika kesalahan Alyn sudah berada di ambang batas, maka Ibunya akan fatal memanggil Alyn dengan tegas 'Jesslyn Kato!' Jeritnya sambil bertolak pinggang.

Dan setelah ibunya marah berat, pasti Alyn terkekeh geli, lalu lari tunggang langgang menjauh dari kejaran ibunya. Selalu seperti itu yang ia lakukan sebagai wanita polos.

"Nah, sudah selesai!" Alyn menarik pipinya lebar tersenyum santai sambil menaikan alis tebalnya setelah selesai mengikat pergelangan tangan Igho menggunakan sapu tangannya. "Gimana? Baikan?"

Sejenak mata mereka saling beradu pandang di atas tangan yang saling berkaitan. Igho bersyukur bertemu wanita itu, meski penampilannya tidak terlalu menarik, entah kenapa hatinya sejuk memandangi bola mata biru yang bersinar bagai langit di tengah hamparan awan putih.

Namun tak lama, Igho menarik paksa tangannya, dan mengontrol diri dari ketertarikannya pada pesona wanita itu.

Ia pun tak mau di cap sebagai lelaki yang banyak beredar di pasaran, melihat wanita manapun langsung kepincut nakal.

"Baikan apanya? Sakit ya sakit saja!" Ketus Igho langsung membuang muka memasang wajah palsu dengan sikap dinginnya.

Ekor matanya menyelinap masuk menyelidiki wanita yang so'perhatian hendak menolongnya.

Sebenarnya rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit sebelumnya yang di goreskan oleh ayahnya. Igho mengibas pandangannya lagi, ia tak habis pikir kenapa harus mengingat tentang kebaikan wanita itu.

Sedangkan gara-gara wanita itu, Igho harus merelakan motornya cacat akibat goresan aspal yang panas tertusuk oleh teriknya matahari.

Entah mimpi apa semalam, hingga Alyn merasa sehari ini dia terus mengalami nasib sial. Mungkin dewi fortune sedang tidak berpihak padanya.

Dari mulai ia bangun, ia harus disibukkan dengan mengantar ibunya ke klinik, karena beberapa minggu ini ibunya sering mengalami sakit di setiap persendian tulangnya hingga membuatnya repot harus mondar mandir ke klinik untuk berobat. Bahkan ia merasa klinik sudah jadi rumah keduanya saking keseringan bersinggah.

Sampai ia harus repot bekerja paruh waktu selang tugas kuliahnya usai, hanya untuk menutupi semua keperluannya dengan Ibu Alyn.

Alyn menarik nafas panjang, masih menyisakan rasa syukurnya. Untung masih di berikan Ibu yang menyayanginya meski sampai sebesar itu ia tak pernah tahu siapa ayah kandungnya.

"Maaf! Aku 'kan sudah minta maaf. Jadi, jangan marah lagi!" pinta Alyn pada Igho tak mau menambah masalah hidupnya.

Bersambung ...

Bạn cũng có thể thích

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
520 Chs

Setelah Bercerai, Keluarga Besar yang Berkuasa Menyambutnya Kembali ke Rumah!

Setelah Tan Ming hamil, suaminya menyerahkan surat cerai padanya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, Tan Ming masih merupakan anak yatim piatu yang tidak ada yang menginginkan. Orang tua angkatnya mengadopsinya dari panti asuhan karena mereka kesulitan memiliki anak sendiri. Namun, nasib sial Tan Ming tidak berubah karena hal itu. Dalam waktu satu bulan, ibu angkatnya hamil. Setelah adiknya, Tan Si, lahir, Tan Ming menjadi orang yang paling tidak disukai di keluarga. Sejak kecil, dia harus mengalah pada Tan Si dalam segala hal. Orang tuanya hanya menyukai Tan Si karena Tan Ming bukan anak biologis mereka. Tiga tahun lalu, Keluarga Tan memaksanya menikah dengan seorang pria yang koma demi kepentingan bisnis mereka. Selama dua tahun penuh, Tan Ming hidup sebagai seorang janda. Hingga setahun yang lalu, ketika suaminya yang koma tersebut bangun secara tidak terduga, Tan Si jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Kali ini, Tan Ming memutuskan untuk tidak mengalah lagi. Dia dengan tegas berusaha memutus hubungan dengan Keluarga Tan. Namun, dia tidak menduga bahwa pada akhirnya dia akan dihadapkan dengan surat cerai. Untuk kepentingan anak-anak dalam kandungannya, Tan Ming dipaksa oleh suaminya untuk menandatangani surat-surat tersebut. Ketika anak-anaknya lahir, ayah biologis mereka sedang menemani wanita lain untuk tes kehamilan. Saat dunia Tan Ming berada dalam kegelapan terdalam, kerabat kandungnya muncul. Mereka adalah keluarga yang sangat kaya hingga Keluarga Tan pun memandang mereka dengan hormat, dan mereka menyambutnya kembali ke rumah! Setelah kembali ke rumah, dia tidak lagi menjadi anak yang tidak diinginkan. Tidak hanya dia memiliki orang tua yang memanjakannya, tetapi dia juga memiliki tiga saudara laki-laki yang sangat memperhatikannya! Kemudian, mantan suaminya menyesali keputusannya dan datang untuk meminta maaf secara langsung. "Tetap jauh dari hidupku," kata Tan Ming.

JQK · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
500 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
1010 Chs
Mục lục
Âm lượng 1

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ