webnovel

Realm Of God

Tác giả: BlackDawn700
Eastern Fantasy
Đang thực hiện · 150 Lượt xem
  • 1 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • N/A
    HỖ TRỢ

What is Realm Of God

Đọc tiểu thuyết Realm Of God của tác giả BlackDawn700 được xuất bản trên WebNovel....

Tóm tắt

Bạn cũng có thể thích

Leveling up by observing legends

It should have been a perfectly normal day for Yun Je-Chae. But it wasn't. Instead, he finds himself in the body of a boy, Bai Yu-Jin, in a completely unknown world after he died by very strange, dangerous, handsome and not exactly human man. The boy whose body he possessed has an older sister who does not take care of him and a younger brother who he takes care of. Their parents died when a dungeon opened in the town where they lived. They were left with only three things from them: a bracelet, earrings and a book. Their older 'sister' tried to sell it, but because of the low price, she ended up giving it to Yu-Jin as a 'gift'. And what a surprise when the book turns into a system thanks to which Je-Chae can levels up. And another surprise! That bracelet and earrings are weapons! So let's get down to it! Level up! ______________________________________________________________________________ Scene from book: "Sang-jun!" I whinned and held tightly to the boy's shoulder. "I hope you won't leave your precious dongsaeng here all alone!" I said, refusing to let go. "Stop acting childish, the dungeon won't clear itself, right dear dongsaeng?" Sang-Jun said in my ear, causing my cheeks turn to a deep red color. Damn him! That pretty bastard knows exactly what he's doing! I cursed my hyung but obediently let go of his arm and followed him into the dungeon. ______________________________________________________________________________ Bl - boy x boy

Lex_Havran · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
2 Chs

Monsters die when they’re killed.

How many unknown mysteries exist in this world of ours? Until one day, those that had passed away returned, those that had fallen silent revived, and those that had once been far away, once again came close to our world. Su Di, a seventeen-year-old high school sophomore, an 'ordinary' person with a penchant for anecdotes and strange stories, was holding his mobile phone, under the July holiday sun, intently replying to a message sent by a forum and a friend. The tour bus travelling through the forest road, the vibrant green scenery of the South East Asian jungle did not attract his attention, it was never these 'ordinary' things that mattered to him, in the midst of the tour guide's pompous introductions, and in the midst of the front seat grandpa's loud snoring, he clicked the 'send button! ' before letting out a long breath and placing the phone on his lap. [Do psychics really exist in this world? Magic nor fairy cultivation, do they really exist?"] Seriously replying to this post, the man who talked so eloquently on the internet would never have imagined that what he said was prophetic, and that what was going to happen next would tear apart all the placid realities, the gentle fantasies. All the mundane, the boring but cosy routines, all the things he had taken for granted would be decisively taken away from him, never to return. On his lap, on his mobile phone, which had not yet switched off the screen, the beginning of a small reply was still displayed. [Of course.] [They definitely exist.]

Tingdong_Bai · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
7 Chs

You Broke My Heart

Pagi itu adalah pagi yang sangat buruk untuk Jeje. Di awali dari bangun yang kesiangan, terjebak kereta barang, terjebak lampu merah dua kali, sampai yang paling parah ini sih. Menolong seorang siswa yang dianggapnya satu sekolah dengannya. Niat awal Jeje memang pure membantu sesama. Selain itu juga Jeje melihat kalau dia tampan. Makanya dia tidak sungkan untuk menolongnya. Hitung-hitung nanti bisa kenalan lah ya. Namun semua bayangan indah itu sirna begitu saja kala lelaki itu langsung turun dari motor Jeje dan pergi begitu saja tanpa mengatakan kata terima kasih. Demi Tuhan, Jeje rasanya ingin memukul kepala dia saat itu juga. Sudah dipertemukan dengan pagi yang buruk, lebih buruk lagi ketika dia harus menghadapi tingkah usil dari teman sekelasnya yang bernama Jevano atau kerap disapa Jevan. Lelaki itu selalu membuat Jeje naik pitam dengan segala tingkah lakunya. Benar-benar buruk. Hari Senin ini adalah hari terburuknya Jeje, semoga hari esok tidak buruk. Jeje sangat berharap akan hal itu. Esok harinya Jeje kembali dipertemukan dengan lelaki yang ditemuinya kemarin. Sama-sama bertemu dalam keadaan kendaraannya yang mogok. Sampai Jeje heran sendiri, kalau sudah tahu selalu mogok kenapa tidak pakai alat transportasi lainnya saja. Bukankah jaman sekarang sudah canggih ya bisa memesan alat transportasi dari smartphone mereka masing-masing? Kalau motornya mogok terus kan malah membuat biaya pengeluaran yang banyak. Hari itu Jeje kembali menolongnya, meskipun keduanya sempat adu mulut. Dan seperti yang kalian ketahui, kejadian kemarin terulang kembali. Begitu sampai di tempat bengkel, lelaki itu langsung turun menemui mas tukang bengkelnya dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata terima kasih. Jeje benar-benar dibuat kesal olehnya. Kali ini dia ingin menjambak rambutnya saking kesalnya dengan lelaki itu. Cukup kesal menghadapi tingkah laku manusia tak dikenalnya itu, kali ini Jeje dibuat makin kesal dengan ulah gebetannya sendiri. Jadi hari ini Reihan sengaja mengajak Jeje untuk makan malam bersama. Tidak cuma berdua, tapi dengan satu keluarga Reihan juga. Awalnya Jeje benar-benar merasa spesial karna ini pertama kalinya Reihan mengajaknya untuk makan malam bersama. Namun siapa sangka jika malam itu ternyata menjadi momen patah hati pertamanya Jeje. Kalau saja Jeje menolak ajakan Reihan, pasti sampai kapanpun Jeje akan mencintai Reihan. Harusnya Jeje menolaknya, atau bisa saja harusnya Jeje menyatakan cintanya ketika mereka dalam perjalanan menuju rumah Reihan. Sayang sekali, semuanya sudah berlalu. Kalau saja dia tahu akan berakhir seperti ini hubungannya dengan Reihan, sudah dari jauh-jauh hari dia memilih mencintai orang lain. Namanya saja takdir, Jeje tidak membencinya. Tapi dia menyalahkan dirinya sendiri yang sudah terlalu jatuh ke dalam pesona Reihan. Sejak saat itu juga Jeje berubah menjadi pribadi yang lebih cuek dari sebelumnya. Dia jarang merespon omongan dari laki-laki, ketika diusilin Jevan pun dia hanya diam saja. Paling ya berdebat sedikit. Hari demi hari telah berlalu, bahkan sekarang sudah berganti bulan dan hampir satu tahun lamanya. Puncaknya ketika akhirnya Jeje jatuh hati pada lelaki itu. Iya, lelaki yang selalu membuatnya naik pitam. Abiyya namanya. Entah cara apa yang telah dia lakukan untuk meluluhkan hati seorang Jesslyan. Dengan segala drama lika-liku yang telah dilaluinya, akhirnya mereka berhasil disatukan untuk menjadi sepasang kekasih remaja pada umumnya. Cerita ini tidak berakhir sampai sini saja. Kisah percintaan Jeje dan Biyya berjalan cukup lancar selama hampir 3 tahun. Jeje bersyukur bisa mempertahankan hubungan ini sampai di titik ini. Dia sangat mengharapkan untuk selalu berada di sisi Biyya. Namanya saja menjalin sebuah hubungan, pasti ada saja badai yang menerpanya. Hubungan mereka berdua kian merenggang ketika Biyya sibuk mengurus organisasinya, dan Jeje yang sibuk dengan kegiatan kuliahnya. Akankah hubungan mereka akan berhenti sampai sini karena kesibukan masing-masing?

zeazola · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
25 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá

HỖ TRỢ

empty img

Sắp ra mắt

Về tác phẩm

Báo cáo