webnovel

RANI

Tác giả: Yogi_Fernando_0309
Thành phố
Đang thực hiện · 8.4K Lượt xem
  • 5 ch
    Nội dung
  • 5.0
    18 số lượng người đọc
  • N/A
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Novel Rani ini dengan detail menguraikan seluk-beluk keadaan tiga macam keluarga: keluarga Uda Boby Tornado dan Mutia, di mana sang suami menyeleweng, keluarga Karenin di mana sang istri, Anna, tak mampu mengekang perasaannya dan memilih untuk memutuskan tali perkawinan mereka, dan akhirnya...." Lansung saja baca keceritanya ya gais

Chapter 1BAB1

Keluarga yang bahagia yang mirip antara satu dengan lainnya, dan keluarga yang tak bahagia dan tidak bahagia dengan jalannya sendiri-sendiri. Semuanya menjadi kacau-balau di rumah Tornado. Sang istri telah memergoki suaminya punya hubungan asmara dengan bekas guru bahasa Inggris di rumah mereka, dan lalu ia menyatakan tak sudi lagi hidup serumah dengan sang suami.

Keadaan rumah tangga yang kacau-balau itu sudah berlangsung empat hari lamanya, dan terasa sangat menyiksa sekali bagi pasangan suami-istri itu sendiri maupun bagi seluruh anggota keluarga dan orang-orang lain yang tinggal di rumah itu. Semua sudah merasa, bahwa tak ada lagi gunanya mereka hidup bersama, dan bahwa orang-orang yang kebetulan berkumpul di tempat penginapan saja bisa lebih saling terikat ketimbang mereka, anggota keluarga dan orang-orang lain yang berada di rumah Tornado. Sang istri hanya berdiam diri saja di dalam kamarnya, sedangkan sang suami sudah lima hari tak juga pulang ke rumah. Anak-anak berlarian di pekarangan rumah seperti anak ayam yang kehilangan induknya; perempuan berdarah jawa bertengkar dengan pengurus rumah tangga dan menulis surat kepada teman akrabnya, ia minta dicarikan tempat kerja lain; kepala dapur sejak kemarin sore sudah pergi dari rumah, sewaktu makan siang; juru masak, yang berkulit putih, dan sopir pun minta keluar.

Di hari ketiga setelah bertengkar, anak sultan yang bernama Boby Tornado-biasa dipanggil Uda Boby di kalangan bangsawan-pada jam seperti biasanya, pukul setengah delapan pagi, ia terbangun dari tidurnya bukan di kamar tidur istrinya, melainkan terbangun di kamar kerjanya, di atas sebuah dipan yang beralaskan kulit biri-biri. Ia membalikan badannya yang berisi dan terawat baik itu di atas dipan berpegas tersebut, seolah ia ingin tidur nyenyak lagi, dan memeluk erat-erat bantal dan menekankannya ke pipinya; tapi tiba-tiba ia terkejut dan terperanjat, duduk di atas dipan dan membuka mata.

"Ya, ya, seperti apa dan bagaimana itu tadi?" dia mengingat-ingat akan mimpinya barusan. "Ya, bagaimana itu tadi? Ya, ya! Si Udin menjamu makan siang di Rumah makan; bukan, bukan di Rumah Makan Gumarang, tapi terdengar seperti nama Kota Padang. Ya, tapi Rumah Makan Gumarang itu di kota Padang Panjang Sumatera Barat. Ya, Si Udin menjamu makan siang di atas meja-meja kaca dan meja-meja itu menyanyi: kutang babendo, ah, bukan kutang barendo, tapi sesuatu yang lebih baik daripada itu, dan ada juga beberapa kendi-kendi kecil, dan kendi-kendi itu semuanya wanita," demikian yang diingatnya.

Mata Boby Tornado berbinar-binar dan gembira, dan sambil meng-ingat-ingat semua itu ia pun tersenyum-senyum. "Ya, sangat menyenangkan sekali, sungguh menyenangkan sekali. Dan masih banyak lagi yang sangat menyenangkan di sana. Dalam keadaan sadar tak mungkin semua itu diungkapkan dengan kata-kata atau sebatas pikiran." Dan ketika diintipnya cahaya menerobos masuk dari salah satu celah kain gorden, dengan perasaan gembira ia pun menurunkan kakinya dari atas dipan, dan dengan kaki itu ia mencari-cari sendal jahitan istrinya sendiri (hadiah hari ulangtahunnya pada tahun lalu), sendal yang dilapisi kulit biri-biri berwarna keemasan. Dan sesuai kebiasaannya yang sudah berjalan sepuluh tahun lamanya, langsung saja ia julurkan tangannya ke tempat gantungan di kamar kerjanya. Seketika itu ia pun jadi teringat bagaimana dan mengapa ia tak tidur di kamar tidur sang istri, tapi malah tidur di kamar kerjanya; senyuman pun langsung lenyap dari wajahnya; ia mengerutkan dahinya. "Ah, ah, ah! Aa!. .. " lenguhnya begitu ia mulai teringat semua yang telah terjadi. Dan dalam ingatannya itu tergambar kembali semua rincian akan pertengkarannya dengan sang istri, buntunya semua jalan penyelesaian, dan yang paling menyiksa adalah kesalahan yang dilakukan oleh dirinya sendiri. "Ya! Ia tak bakal memaafkan, dan benar-benar tak sudi untuk memaafkan. Dan yang paling mengerikan lagi, dalam semua urusan ini akulah yang keliru-akulah yang keliru, tapi tak bersalah. Di titik inilah letak dramanya," demikian pikirnya. "Alt, ah, ah!" ucapnya dengan putus asa, sambil mencoba mengingat semua kesan pertengkaran yang paling berat bagi dirinya itu.

Yang paling tak menyenangkan dia adalah saat-saat pertama, ketika pulang dari seni bermain peran dengan rasa gembira dan puas, sambil menggenggam buah pir besar yang segar untuk sang istri, ia tak menemui istrinya itu di kamar tamu; dengan rasa heran ia pun juga tak menjumpai dia di kamar kerja, dan akhirnya ia melihat sang istri berada di kamar tidur tengah sedang memegang surat bencana itu, yang mengungkapkan segalanya.

Dia, Mutia yang menurut penilaiannya selalu penuh dengan perhatian, sibuk, dan tidak berpikiran jauh, yang saat ini sedang duduk bergeming sambil memegang sepucuk surat, dan dengan wajah seram, putus asa, dan marah menatapnya.

"Apa ini? Apa?" tanyanya sambil menunjukkan surat itu.

Dan mengenangkan hal itu, seperti sudah sering terjadi, dan yang menyiksa Boby Tornado bukanlah peristiwa itu sendiri, melainkan caranya menjawab kata-kata sang istri. Yang terjadi saat itu adalah keadaan yang lazim menimpa orang lain juga, ketika sekonyong-konyong rahasia yang sangat memalukan mulai terbongkar. Wajahnya benar-benar tak siap menghadapi situasi ketika berhadapan dengan sang istri setelah kesalahannya itu terbongkar. Ia bukannya merasa terhina, membantah, berdalih, meminta maaf, atau bersikap masa bodoh-dan semua itu tentu lebih baik ketimbang yang telah dilakukannya!-tapi wajahnya, tanpa disengaja sama sekali ("refleks otak," demikian pikir Boby Tornado yang suka fisiologi), benar-benar tanpa disengaja, kontan memperlihatkan senyumannya yang biasa itu, senyuman yang baik hati itu, dan senyuman itu jadi tampak terlihat bodoh.

Terhadap senyumannya yang terlihat bodoh itu, ia sendiri pun tak bisa memaafkannya. Melihat senyuman itu Mutia terhenyak, seolah ia seperti orang yang terserang nyeri fisik, dan kemudian mulailah kobaran yang memang sudah jadi sifatnya, banjir dengan kata-kata keji, dan ia pun langsung lari keluar kamar. Sejak itu Mutia tak sudi lagi melihat suaminya.

"Ini salahnya senyuman yang bodoh itu," pikir Boby Tornado. "Tapi apa akal? Apa aka!?" katanya dengan putus asa pada diri sendiri, tapi tak kunjung juga ia menemukan jawabannya.

Boby Tornado ialah orang yang jujur pada dirinya sendiri. Ia tak bisa menipu diri sendiri atau berusaha mendorong dirinya betapa ia sangat menyesali perbuatannya. Tak bisa untuk sekarang ini ia menyesal bahwa sebagai lelaki yang berusia tiga puluh lima tahun, berwajah tampan, dan mudah jatuh cinta, ia tak pernah jatuh hati kepada sang istri, ibu dari empat anaknya yang hidup dan dua sudah meninggal, yang usianya pun setahun lebih muda daripada dirinya. Ia menyesal terus karena tak bisa menyimpan rahasianya dari sang istri dengan lebih rapi. Tapi ia masih merasakan ...

Bạn cũng có thể thích

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Thành phố
4.9
1020 Chs

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Thành phố
5.0
529 Chs

KEINGINAN ISTRI CEO UNTUK BERCERAI!

Shen Feiwan dan Fu Shiyan dipaksa menikah karena satu malam yang ceroboh. Tiga tahun setelah pernikahan mereka, Shen Feiwan diperlakukan seperti orang ketiga. Sampai mantan kekasih Fu Shiyan kembali ke kota, Shen Feiwan mengumumkan bahwa dia tidak bisa lagi mentoleransi kehidupan seperti ini. Jadi sementara Fu Shiyan memanjakan mantan kekasihnya, dia "dengan patah hati" mengundang sepuluh model pria untuk bergabung dengannya minum-minum dan bersenang-senang. Seseorang tidak senang tentang ini. Dia mengejarnya dan berkata, "Shen Feiwan, kamu bertingkah seolah aku sudah mati?" "Apa bedanya hidup seperti janda dan menjadi janda?" "......" Memang. Menyingkirkan ayah untuk menjaga anak, bukan hal yang sepenuhnya tidak dapat diterima! Setelah perceraian, Shen Feiwan sepenuhnya fokus pada karirnya dan karirnya menanjak. Dia memiliki puluhan juta pengikut di siaran langsungnya, menjadi desainer perhiasan terbaik di dunia, mendapatkan uang sampai tangannya kram, dan menerima begitu banyak penghargaan sampai tangannya mulai gemetar. Dalam sebuah wawancara pers, seseorang bertanya, "Saya dengar mantan suami Anda mengejar Anda ke seluruh dunia untuk menikahi Anda lagi?" Dia menjawab dengan tenang, "Saya sudah membaca peruntungan." "Dia bukan orang yang tepat untuk Anda?" "Dia mempengaruhi keberuntungan finansial saya." Fans: Biarkan dia pergi ke neraka! Fu Shiyan: ?

En's Cozy Haven · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
359 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất
Yogi_Fernando_0309
Yogi_Fernando_0309Tác giả

HỖ TRỢ