webnovel

Perjuangan yang Sengit

Biên tập viên: AL_Squad

'Itu buruk!'

Saat ujung tajam dari kapak yang besar itu hendak membagi Marvin menjadi dua bagian, dia dengan paksa membalikkan tubuhnya di saat-saat terakhir.

[Kekakuan Terangkat!]

Pengalaman bertarung Marvin yang banyak sekali lagi menyelamatkan nyawanya, membuatnya dengan cepat mencondongkan badannya ke samping untuk menghindari serangan mematikan.

BUG!

Sangat jelas bahwa Diapheis menggunakan semua kekuatannya untuk mengayunkan kapak yang besar itu, dan tidak bisa menghentikannya untuk menghantam lantai.

Debu-debu berterbangan.

Sekarang!

Mata Marvin bercahaya saat dia berhasil menghindar, dan secara tiba-tiba segera bergegas berlari ke belakang Diapheis. 19 poin dari keterampilan membuatnya memiliki respons yang luar biasa. Dia selincah burung layang-layang, kakinya mencengkram tubuh bagian bawah dari Diapheis sementara dia mengangkat belati kembarnya secara horisontal!

Potong Tenggorokan!

Sebuah tanda ketakutan muncul di mata Diapheis! Dia tidak berpikir kalau Intimidasi Keberadaan yang begitu kuat hanya memiliki efek yang sedikit terhadap Marvin!

"Ini tidak mungkin!'

Intimidasi Keberadaan dari seorang Barbar biasanya cukup untuk mengejutkan seorang petualang level rendah selama 2 detik, bukan 0.5 detik.

Namun, dia tidak tahu kalau Marvin adalah seseorang yang telah bertransmigrasi dan telah melalui banyak pertempuran, dimana itu membuat dia memiliki tekad yang kuat. Dia bukan lagi seorang pemuda yang pengecut. Walaupun status tekadnya tidak terlalu tinggi, jiwanya sangat kuat itulah yang memiliki peran penting.

Salah perhitungan dari durasi Intimidasi Keberadaan membuat Diapheis menjadi lengah untuk sepersekian detik. Tapi dia juga adalah petarung yang berpengalaman, jadi dia langsung melepaskan kapak besarnya dan dengan cepat menggunakan kedua tanya untuk melindungi lehernya dari Potong Tenggorokan Marvin.

Swuush!

Darah berterbangan, saat tangan kiri dan kanan Diapheis menahan belati melengkung milik Marvin!

Potong Tenggorokan Gagal!

Tapi serangan Marvin belum selesai. Dia menyeringai, dia memutar seluruh tubuhnya di sekitar lengannya dan di atas Diapheis dengan posisi menentang gravitasi sambil memutar belati melengkungnya

"Ow!" bahkan dengan tekad yang kuat dari seorang Barbar, dia masih tidak tahan dengan rasa sakit itu. Dia mendorong belati melengkung itu tapi merasakan sakit yang sangat menyiksa di punggungnya. Dalam waktu sepersekian detik itu, ujung dari belati itu menusuk ke sisi kiri tulang belakangnya.

Tubuh Marvin terbang di udara, tangan kirinya sudah meninggalkan belati melengkung tersebut sementara kaki kanan menendangnya.

"Argh!" Diapheis menjerit kesakitan karena belati itu dipaku di pundaknya, mendekati jantungnya.

Tubuh Marvin berhasil melakukan jungkir balik yang sempurna di udara dan mendarat di lantai dengan stabil.

Elit tim yang berada disisi merasakan dingin di sekitar punggung mereka saat mereka melihat itu. Ini bukan sesuatu yang manusia bisa lakukan! Melatih kontrol tubuh seperti itu, kemampuan itu hanya bisa dibandingkan dengan seorang peri yang legendaris.

Diapheis bukanlah anggota geng biasa. Dia mengenakan baju pelindung yang berat dan terlepas dari tenggorokan dan bagian vitalnya hanya ada sedikit celah di baju pelindung itu yang bisa di eksploitasi.

Marvin bisa menusuk belatinya dengan tepat sementara berada di udara; bahkan untuk seorang Pembunuh Bayaran peringkat 2 tidak berani mengatakan kalau mereka bisa melakukan itu. Ini adalah keterampilan yang alami dan naluri bertarung, ditempa dari pertarungan yang tidak terhitung. Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan itu.

Anggota geng ini sudah mulai bersukacita karena mereka memilih untuk tidak bertarung, karena jika mereka memilih untuk bertarung, mereka sudah dipastikan akan mati.

Kekuatan dari Ranger Pengguna Dua Senjata tidak sesimple kelihatannya. Dia pasti seseorang yang sangat ahli!

"Saya dengar ada beberapa orang yang sangat ahli yang sangat kuat bisa menyembunyikan kekuatan mereka, membuat mereka terlihat seperti seseorang yang memiliki level rendah."

"Si Pedang Kembar Bertopeng ini sudah pasti adalah seseorang yang sangat ahli."

"Dia sudah selesai! Kita seharusnya tidak mengganggu orang yang sangat ahli itu! Siapa yang tahu berapa banyak yang dibayarkan oleh si bangsawan itu untuk menyewa seseorang yang sangat kuat ini?"

Beberapa anggota elit dari Acheron sudah gemetar ketakutan.

...

Tapi Marvin tidak peduli, karena dia tidak bisa membunuh Diapheis dengan gerakan tersebut.

'Tidak ada serangan kritis yang ditimbulkan,' Marvin melihat sekilas informasi pertempuran, agak kecewa. Gerakan tersebut sudah mendekati batas yang tubuhnya bisa lakukan. Dia sudah menggunakan cukup banyak daya tahan.

Diapheis telah kehilangan lebih dari 60HP dan masih mengalami pendarahan. Dengan kesakitan dia menutupi punggungnya sambil terengah-engah. Setiap menit, setiap detik, belati yang tertancap di tubuhnya akan mengurangi HP dan Tekadnya.

"Ranger sialan!" Dia dengan getir menahan rasa sakit yang sangat menyakitkan itu, menunjukkan tekad dari seorang Barbar yang tidak biasa. Dia mengambil kapak besarnya sekali lagi dan melakukan sapuan rendah yang kuat.

Pupil Marvin membesar saat dia dengan terampil menghindar dengan berguling. Tapi Diapheis telah belajar bahwa saat ini dia tidak akan memberikan Marvin kesempatan. Dia hanya akan menggunakan sebagian dari kekuatannya jadi dia terus menyerang. Kapak besar yang berayun-ayun itu melukiskan bayang yang kasar dan tidak teratur di halaman belakang yang luas itu. Rasanya cukup dingin dan tidak bernyawa di bawah sinar rembulan.

Marvin mundur menjauh jangkauan dari kapak besar itu, sambil kadang-kadang mencoba untuk menyerang, tapi Diapheis tidak memberikannya kesempatan sehingga memaksa Marvin untuk mundur. Diapheis bisa menggunakan salah satu pukulannya tapi Marvin tidak berani untuk mencoba mendapatkan satu pukulan dari kapak besar itu.

Kedua sisi berada dalam sebuah pertarungan yang sengit. Ini adalah pertarungan dari tekad masing-masing. Stamina Marvin dengan cepat berkurang sementara HP Diapheis juga dengan cepat berkurang.

Belati itu memainkan peran penting dalam pertarungan ini. Sayang sekali, Marvin tidak punya waktu untuk mengolesi belati tersebut dengan racun jika iya pertarungan ini akan berjalan dengan lancar. Tapi untuk mendapatkan racun itu tidaklah mudah.

Mereka berdua berharap pada kekuatan tekad dan insting untuk bertarung, dan situasinya menemui jalan buntu.

Lima orang anggota elit tadi saling memandang dan tiba-tiba maju ke depan mengelilingi Marvin.

Gadis kecil itu bersembunyi di sudut kehilangan harapan.

Mereka ingin melawan Marvin karena mereka melihat stamina Marvin akan segera habis.

Dia mulai terengah-engah. Menghadapi kapak Diapheis menguras daya tahan Marvin. Jika mereka menyerang sekarang, mereka pasti akan mengalahkan Marvin. Tidak penting seberapa kuatnya dia, tanpa daya tahan seseorang tidak bisa melakukan apa-apa.

Ancaman dan penindasannya tidak berlaku lagi.

"Apakah anda yakin ingin melakukan itu?" Sambil meluncur menghindari serangan dari Diapheis, Marvin bertanya "Mungkinkah anda ingin mati?"

"Dia hanya banyak bicara!" Seorang Pencuri diantara mereka berkata, "Mari kita kelilingi dia dan dorong dia hingga bos bisa menyerang dia!"

Setelah dia berkata seperti itu, kelima orang itu datang dari belakang Marvin.

Musuh di kedua sisi!

Diapheis yang pucat menyeret kapaknya, mengutuk para bajingan ini yang hanya berani disaat seperti ini di dalam hatinya, namun demikian, mereka bekerja sama untuk menyingkirkan Marvin.

"Cepat kabur!" Gadis kecil itu tidak bisa membantu dan akhirnya lari dari sudut ruangan itu. Pada saat ini dia melihat Marvin menoleh dan memberinya senyum yang indah.

Detik berikutnya, Marvin tiba-tiba bergegas ke arah lima orang tersebut. Kelima orang tersebut segera menjadi gugup, lalu menaruh senjata mereka kedepan. Tapi Marvin tidak menyerang mereka, melainkan dengan terampil menggunakan peti yang ada di lantai untuk melompat.

Marvin menghabiskan semua staminanya untuk satu lompatan ini, meninggalkan mereka berlima di belakangnya.

"Dia mencoba untuk lari!"

"Cepat! Tangkap dia!"

"Idiot, cepat kejar dia! Dia sudah berada di ujung pertarungan ini!"

Diapheis mengutuk dengan kuat, dan kelima beserta Diapheis sendiri mendekati Marvin membentuk sebuah formasi seperti kipas.

Pada saat itu, gadis kecil tadi yang bersembunyi tiba-tiba muncul dan berdiri di depan Marvin. Dia memegang sebuah belati yang sangat kecil sambil menunjukkan ekspresi pantang menyerah.

Dia dan Marvin akan hidup atau mati bersama!

"Terima kasih, Isabelle." Marvin tiba-tiba melempar ke samping belati melengkungnya dan membelai kepala gadis kecil itu.

"Hanya ini yang bisa aku lakukan." Suara gadis kecil itu bergetar tapi tidak takut. "Tuan Bertopeng… bolehkah aku memanggil kamu begitu?"

"Tentu saja." Marvin tersenyum.

Gadis kecil itu kemudian menutup matanya. Tangan kanan Marvin membentuk kepalan dan ditunjukkan ke arah enam orang itu yang datang mendekat.

"Vs'bon!"

Sebuah kata aneh keluar dari mulut Marvin seperti guntur yang menyambar di halaman belakang. Ini adalah bahasa Peri Turin. Ada kurang dari lima puluh orang di dunia manusia yang bisa berbahasa ini, dan lebih dari setengahnya bergelar Penyihir Hebat.

Sebuah lingkaran cahaya yang memiliki tujuh warna muncul di jari Marvin.

Isabelle membuka matanya hanya untuk melihat aliran pelangi keluar dari tangan Marvin.

Itu sangat indah seperti sebuah kembang api. Tapi juga sangat mematikan.

Ini adalah salah satu sihir yang paling menakutkan, [Pancaran Pelangi]!

Keenam orang yang mengejar semuanya berada di bawah pengaruh Pancaran Pelangi. Tubuh kelima petualang peringkat satu terkena sinar pelangi dan tubuh mereka mulai menjadi kristal dari tubuh manusia menjadi kristal dengan tujuh warna.

Dalam sekejap, kristal-kristal ini hancur menjadi berkeping-keping satu persatu, meledak menjadi sejumlah besar darah dan tulang belulang, terbang ke segala arah.

Ini adalah sebuah adegan yang penuh dengan darah!

Hanya Diapheis yang sedikit lebih baik karena dia sempat menghindar dan hanya dadanya yang terkena sinar pelangi tersebut. Meskipun begitu, HPnya juga turun dan dia hanya memiliki sisa HP sebanyak 30.

Lima orang yang lain sudah dipastikan mati.

"Tidak!" Diapheis berteriak dengan sedih. Kedua tangannya mulai menjadi kristal dan dia secara bertahap kehilangan kemampuan untuk mengayunkan kapaknya.

"Pinjamkan belati itu kepadaku," Marvin berkata.

Gadis kecil itu segera menyerahkannya. Marvin menimbang di tangannya sebelum tiba-tiba menyerang.

BUG!

Tepat berada diantara alis mata!

Mata Diapheis terbuka lebar tidak percaya saat dia jatuh ke belakang bersama dengan kapak besarnya.

"Menakutkan?"

Hanya Marvin dan Isabelle yang tersisa di halaman belakang.

Isabelle memiringkan kepalanya ke salah satu sisi dan secara mengejutkan, sebuah senyuman muncul dari wajahnya, "Sangat cantik."

"Ingat, jangan menyentuh mereka. Orang yang terkena Pancaran Pelangi akan membawa energi kristal tersebut selama dua jam dan ini bisa menular ke orang lainn." Marvin memperingatkan.

"Tuan Bertopeng, apakah kamu seorang Penyihir?"

"Tidak, Aku hanyalah seorang Ranger" Kata Marvin. "Tapi sihir benar-benar alat pembunuh yang kuat saat ini."

Dia diam-diam melanjutkan dalam hatinya, 'Aku takut itu akan terjadi sekitar setengah tahun lagi.'

Setelah bencana besar itu, sejumlah besar Penyihir meledak karena menyerap terlalu banyak aliran mana dari dunia, sementara beberapa dipaksa untuk menurunkan peringkat dan yang lain yang tersisa berubah menjadi monster dikarenakan mana yang kacau.

Ini adalah bencana yang mengerikan. Era Keempat dari Penyihir hancur dalam waktu yang singkat. Setelah waktu yang lama, manusia-manusia yang bijak mulai bisa menggunakan sihir, tapi itu jelas merupakan sistem sihir yang benar-benar baru.

"Ayo pergi ke ruang bawah tanah."

Marvin menarik tangan Isabelle dan mereka mulai memasuki sebuah lorong.