webnovel

Rahim Sewaan : Istri Bayaran Sang Bos

Fabian Wijaya adalah pemuda berusia 34th, dia merupakan seorang yatim-piatu yang telah ditinggal semua keluarganya. Hidup sendirian di salah satu pedesaan yang ada di kawasan Jakarta Utara dan mengabdikan diri sebagai pekerja serabutan di salah satu kebun jengkol, tanpa sengaja Fabian Wijaya menjalin hubungan dengan Kenny Alfaro—putri dari keluarga Alfaro yang terkenal terpandang juga kaya-raya. Hubungan keduanya tak direstui, hingga membuat Doni Alfaro—Ayah Kenny dan Keyra, menghalalkan berbagai cara untuk menyingkirkan Fabian dari dunia ini. Hingga akhirnya, sebuah insiden pun datang, di mana Fabian harus mengalami kemalangan, dan kehilangan belahan jiwanya di tangan Doni Alfaro. Merasa dendam Fabian pun memutuskan untuk balas dendam dengan apa yang telah dilakukan Doni kepadanya. Tak lama setelah itu, sebuah kecurangan terjadi hingga membuat keluarga Alfaro tidak hanya bangkrut, hingga Keyra harus menanggung biaya rumah sakit, beserta dengan hutang ayahnya yang belum bisa terlunasi dengan habis. Dalam kondisi seperti itu, Fabian pun datang bak seorang malaikat. Menawarkan sejumlah uang kepada Keyra sebagai jawaban dari segala kemalangan Keyra. Namun dengan syarat, Keyra harus menjadi budaknya dalam hal apa pun itu. Termasuk mengandung benih Fabian, juga memuaskan nafsu bejat Fabian. Akankah Keyra bisa melepaskan diri dari jeratan Fabian yang memang memiliki niatan balas dendam kepada keluarganya melalui dirinya? Ataukah Keyra akan benar-benar jatuh ke dalam pelukan Fabian untuk selamanya?

PrincesAuntum · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
131 Chs

Hal Yang Membingungkan -2

Dan Selena setiap kali melihat lelaki itu memandang Keyra dengan tatapan penuh cinta malah semakin kesal bukan main, bagaimana tidak, sebab selama ini Selena selalu berusaha mendapatkan perhatian dari lelaki itu tapi lelaki itu nyaris tak mempedulikannya sama sekali.

"Diamlah, Mario. Apakah sebegitu cintanya kau dengan Keyra? Sampai kau selalu membelanya di mana pun dan kapan pun itu, benar-benar menjijikan!" kesal Selena.

"Ya, tentu! Aku memang mencintai Keyra, apa yang salah dengan itu? Aku hanya menunggu Keyra membalas cintaku, itu saja," jawab lantang lelaki yang tak lain bernama Mario tersebut. Untuk kemudian, Mario duduk dengan manis di kursi depan Keyra, memandang Keyra dengan tatapan dalamnya kemudian dia mengerutkan keningnya dengan sempurna. "Ya Tuhan, Keyra. Apa yang terjadi denganmu? Kenapa ujung bibirmu memar dan bagian dalam pundakmu juga? Apakah kau telah dihajar orang atau bagaimana? Kenapa kau bisa memar-memar seperti ini, Keyra?" Mario langsung menarik tangan Keyra, kemudian dia menyibak kemeja Keyra sampai atas lengan, dan betapa kaget Mario saat tahu jika lengan Keyra bahkan penuh dengan luka memar seperti luka cambukan yang dilakukan oleh seseorang. Mengetahui jika saat ini dia menjadi bahan perhatian, Keyra langsung menarik tangannya, menutupi semua bagian tubuhnya dengan sempurna kemudian dia berangsut mundur.

"Aku tidak apa-apa, Mario, sungguh! Aku hanya tidak sengaja terjatuh tadi saat hendak menolong seorang anak kecil menyeberang jalan, itulah sebabnya aku sampai seperti ini, aku ditabrak mobil dan terjatuh beberapa kali, tubuhku juga beberapa kali terbentur, jadi—"

"Jadi, kau bercerita seperti itu seolah kau ingin meminta simpati kepada Mario? Ck! Menjijikkan!" ucap Selena. Keyra pun kembali diam, tak pernah terpikirkan sama sekali di dalam hati Keyra untuk meminta perhatian atau apa pun itu.

"Apakah kalian selesai berdebat? Aku bahkan tak bisa konsentrasi sama sekali!" seru Laura dari dalam ruangannya, dia lantas keluar sambil bersedekap memandang semua orang yang ada di sana dengan sempurna. "Selena, ucapanmu benar-benar terlalu pedas dan lantang, apa yang dikatakan oleh Mario adalah benar, ini bukan perusahaanmu dan kamu bukan atasan, jadi berhentilah mendesak dan bertingkah seolah-olah kalau kau adalah atasan dan menindas karyawan yang lain, dan kamu, Keyra. Aku harap untuk besok kau tidak telat lagi, karena baru kali ini kau telat tentu aku akan memberimu dispensasi untuk itu, mengingat aku tahu jika semua yang terjadi pada keluargamu sekarang ini pastilah membuat dirimu benar-benar pusing, banyak pikiran, dan bingung membagi waktu. Namun aku harap, kau bisa tetap professional menjadi karyawan, Keyra. Sebab ini juga bukan perusahaanmu,"