webnovel

Queen Seohyun

Tác giả: nhiefeliana
Lịch sử
Đang thực hiện · 14.3K Lượt xem
  • 24 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Shin Yoo Ri jatuh hati pada pandangan pertama kepada seorang pemuda yang dijumpainya saat berteduh dari hujan. Yoo Ri tidak tahu jika pemuda yang disukainya itu adalah sang pewaris tahta, Putra Mahkota Yi Jin. Sejak pertemuan pertamanya dengan Yi Jin, Yoo Ri terus mencari keberadaan pemuda itu namun tidak pernah ia jumpai lagi. Pada akhirnya, Yoo Ri berhasil bertemu kembali dengan Yi Jin saat ia datang ke istana. Pada saat itu juga ia mengetahui jika pemuda yang ia sukai adalah sang pewaris tahta. Sejak saat itu Yoo Ri bertekad untuk menjadi pendamping bagi Yi Jin. Bagaimana kisah selanjutnya dari Shin Yoo Ri? Akankah ia berhasil meraih tekadnya untuk menjadi pendamping bagi sang pewaris tahta?

Thẻ
1 thẻ
Chapter 1Chapter 01

Suasana riuh pasar masih terlihat saat ini walaupun matahari sudah berada di puncaknya. Para penjual yang ada di sana berlomba-lomba untuk menarik orang-orang yang berlalu-lalang untuk membeli barang dagangannya. Di antara orang-orang yang berlalu-lalang, terlihat seorang gadis bangsawan yang memakai jeogori berwarna merah dan chima berwarna putih tulang sedang berjalan seorang diri. Tidak ada pelayan ataupun penjaga yang menemani gadis berwajah manis itu. Ia nampaknya sangat menikmati waktunya dengan berjalan-jalan seorang diri.

Gadis itu adalah Shin Yoo Ri, putri dari Menteri Personalia Shin Min Gyu. Yoo Ri memang sangat suka berpergian sendiri tanpa ditemani pelayannya seperti kebanyakan gadis bangsawan lainnya. Tapi terkadang hal itu membuat ia terkena omelan sang ibu, wajar saja dirinya ini adalah putri tunggal dari keluarga Shin jadi ia sedikit di manja oleh kedua orangtuanya, terutama oleh sang ibu. Dan apalagi dalam aturannya, seorang gadis bangsawan harus ditemani oleh seorang pelayan jika berpergian seorang diri.

Langkah kaki Yoo Ri membawa gadis itu ke salah satu penjual aksesoris yang sepi, tidak seperti penjual aksesoris lainnya yang banyak didatangi oleh pembeli. Maniknya memperhatikan setiap aksesoris cantik yang ada di sana. Sebuah norigae cantik berbentuk kupu-kupu berhasil menarik perhatiannya. Tangan gadis itu hendak mengambil norigae tersebut, akan tetapi ada tangan lain yang lebih dulu mengambil norigae incarannya itu. Yoo Ri mendengus kesal karena benda incarannya diambil lebih dahulu oleh orang lain. Ia menoleh dan mendapati seorang pemuda jangkung berdiri di sampingnya dan tengah memperhatikan norigae itu.

"Halmeoni, berapa harga norigae ini?"

"Dua nyang, Doryeon-nim."

"Baiklah aku akan beli ini."

Lagi-lagi Yoo Ri mendengus kesal karena pemuda itu yang akan membeli norigae cantik tersebut. Tidak mau incarannya menjadi milik orang lain, Yoo Ri menahan tangan pemuda tersebut yang hendak menyerahkan uang bayaran kepada sang penjual. "Tunggu doryeon-nim."

Sontak saja hal yang dilakukan Yoo Ri itu membuat sang pemuda menolehkan kepala kepada gadis itu dan menatapnya kebingungan. "Apa ada masalah agasshi?" tanyanya yang tidak tahu apa-apa.

"Iya, sebuah masalah besar," jawab Yoo Ri yang masih menahan tangan pemuda itu. Sebelah tangannya yang leluasa menunjuk ke arah norigae yang digenggam oleh pemuda itu. "Kembalikan norigae itu. Aku yang pertama kali melihatnya."

Kali ini sang pemudalah yang berdengus kesal setelah mendengar ucapan Yoo Ri tadi. Dengan gerakan sedikit kasar, ia menghempaskan tangan mungil Yoo Ri. "Ah, jadi itu masalah besarnya?" tanyanya. Ia sedikit mendekati wajahnya pada Yoo Ri, bahkan sedikit membungkuk agar bisa sejajar dengan gadis tersebut. "Tapi sayang, aku yang pertama kali mengambilnya, jadi ini adalah milikku, Agasshi." Dengan cepat, pemuda itu meyerahkan uang pembayaran norigae-nya dan setelah itu, tanpa merasa bersalah sedikitpun ia berlalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

"DORYEON-NIM!" teriak Yoo Ri sangat kesal, membuat orang-orang yang berada di sekitar sana dengan kompak menoleh ke arah Yoo Ri.

Nenek penjual aksesoris itu tertawa kecil melihat Yoo Ri yang terlihat kesal. "Agasshi, tidak perlu kesal seperti itu. Saya masih memliki banyak norigae yang lebih cantik dari norigae tadi," ujarnya.

"Benarkah halmeoni?" tanya Yoo Ri bersemangat.

"Tentu saja. Tunggu sebentar ya." Nenek penjual itu berjongkok untuk mengambil persediaan norigae yang dimilikinya saat ini, setelah mendapatkan norigae cantik yang ia miliki, wanita tua itu tentu saja menunjukkan benda tersebut pada Yoo Ri. "Nah, lihat. Lebih cantik dari sebelumnya bukan?"

Kedua mata Yoo Ri berbinar saat melihat beberapa norigae baru yang memang lebih cantik dari yang dibeli pemuda itu. Ia memperhatikan norigae-norigae itu lalu akhirnya memutuskan untuk membeli norigae berbentuk bunga berwarna merah muda. "Aku beli yang ini."

~"~

Kasim Kang---pelayan pribadi dari Putra Mahkota Yi Jin---berjalan sedikit terburu-buru sembari membawa beberapa buku yang semuanya cukup tebal dan memasuki kediaman sang putra mahkota. Pria berbaju giok itu sedikit mengatur napasnya sejenak sebelum meminta ijin masuk pada sang putra mahkota.

"Jeoha, hamba sudah membawakan buku-buku yang Anda minta," ujarnya namun sama sekali tidak mendapatkan respon apapun dari dalam sana. "Jeoha, hamba sudah membawakan buku yang Anda minta," ujarnya sekali lagi tapi tetap saja tidak ada respon apapun dari dalam sana. Kasim Kang mengembuskan napasnya kasar. "Jeoha hamba akan masuk."

Kasim Kang memberikan kode kepada dua dayang yang berdiri di samping pintu untuk membukakan pintu tersebut. Belum juga kaki sang kasim melangkah masuk ke dalam, Kasim Kang dikejutkan dengan kondisi kamar putra mahkota yang kosong, tidak ada sosok sang putra mahkota di sana, bahkan ia melihat jubah biru milik sang putra mahkota tergeletak di atas meja.

"Jeoha!"

~"~

Putra Mahkota Yi Jin tersenyum lebar saat kakinya berhasil mendarat dengan sempurna di atas tanah di luar istana. Ia akhirnya berhasil melarikan diri dengan aman setelah beberapa kali percobaan di hari-hari sebelumnya. Pemuda yang saat ini memakai pakaian biasa berwarna biru langit itu mulai melangkahkan kakinya, untuk mencari kesenangan yang ada di luar istana. Ia menelusuri setiap jalan, berpapasan dengan orang-orang yang berlalu-lalang dan tak jarang ia mengumbar senyumannya saat beberapa gadis bahkan wanita tersenyum ke arahnya.

Langkah kakinya rupanya membawa ia ke sebuah pasar yang masih ramai saat ini. Jujur saja, ini adalah kali pertama ia pergi seorang diri ke luar istana, tapi sebelumnya ia pernah ke luar istana, walaupun di temani oleh Kasim Kang. Yi Jin menghampiri salah seorang penjual aksesoris yang terlihat sepi dari pengunjung. Ia mengamati setiap aksesoris yang di jual oleh seorang wanita tua itu.

"Silakan, Doryeon-nim," ujar sang penjual ramah.

Yi Jin tersenyum sebagai respon dari ucapan sang penjual. Manik hitamnya lalu tertarik pada sebuah cincin yang cantik. Melihat cincin tersebut, ia menjadi teringat kepada seseorang. "Halmeoni, berapa harga cincin ini?" tanyanya seraya menunjukkan cincin yang di maksudkannya.

"Harganya dua nyang, Doryeon-nim," jawab sang penjual.

Yi Jin menganggukkan kepalanya. Ia kembali melihat-lihat ada barang apa lagi yang bisa menarik perhatiannya dan rupanya ada satu barang lagi yang menarik manik hitamnya itu. Sebuah binyeo giok yang sangat indah. Ia mengambil binyeo tersebut dan juga dengan cincin yang menjadi incarannya. "Aku akan membeli dua benda ini, jadi berapa harganya?"

"Cincin itu dua nyang dan binyeo lima nyang, jadi totalnya lima nyang, Doryeon-nim."

"Baiklah, ini uangnya. Terima kasih halmeoni."

"Sama-sama, semoga hari Anda menyenangkan doryeon-nim."

Yi Jin memasukkan kedua benda tersebut pada kantong yang ada pada lengan bajunya. Setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanannya yang entah akan pergi ke mana. Dirinya sekarang benar-benar bingung harus pergi ke mana, tidak ada tempat yang bisa ia tuju saat ini. Baiklah sebenarnya ada, ia bisa saja pergi ke rumah kakaknya---Pangeran Jaehyang---tapi ia sangat malas untuk pergi ke sana, lagi pula tidak ada yang bisa dibicarakan dengan kakaknya itu.

Setetes air tiba-tiba mengenai hidungnya, membuat ia menengadahkan kepalanya. Langit yang sebelumnya cerah sekarang berubah menjadi gelap dan detik selanjutnya awan menurunkan hujannya, membuat para penjual bergegas melindungi barang jualannya dan orang-orang bergegas mencari tempat berteduh, begitu juga dengan Yi Jin yang segera berlari mencari tempat berteduh.

Bạn cũng có thể thích

Not a Classic Wedding

Adult Romance (21+) _____________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding _________________________________________ Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] "Menikahlah denganku," ujar pria itu masih dengan nada dinginnya. "Apa?" Lona begitu terkejut dengan ucapan pria itu. Perempuan itu berusaha menormalkan degub jantungnya yang tiba tiba menggila. "Oke, tenang, Lona. Mungkin saat ini kau masih terjebak ke dalam skenario yang kau ciptakan sendiri," ujarnya dalam hati. "Sadarlah!" "Menikahlah denganku, Nona Hilona Anpuanra." Pria itu samakin menajamkan pandangannya dan Hilona nyaris tenggelam karenanya. "Kenapa? Kenapa aku harus menikah denganmu?" tanya Hilona setelah tersadar jika lamaran yang di utarakan pria itu bukan dialog dalam skripsi imajinasinya. "Karena saat ini, kau sudah terlibat ke dalam skenario hidupku dan mau tidak mau kau harus menerimanya." Salah satu alis tebal milik pria itu terangkat ke atas. Ada senyum yang tertarik dalam sudut bibirnya yang penuh. "Tunggu! Apa maksudmu aku harus menerimanya?" tanya Hilona masih tak mengerti dengan skenario yang tiba tiba saja terjadi. "Anggap saja, pertemuan kita kemarin malam adalah skenario Tuhan untuk mempertemukan kita. Aku akan menjelaskan lebih lanjut setelah kita resmi menikah." Setelah mengatakan hal tersebut, pria itu pergi meningalkan Lona begitu saja. Gila! Ini benar benar skenario yang gila! Bagaimana bisa tiba tiba ada seorang pria melamar Hilona? Menyatakan seolah tidak ada skenario lain selain menikah. Wait! Pria itu mengatakan tentang pertemuan kemarin malam? Pertemuan apa? Hilona berusaha untuk menggali ingatannya tentang pertemuan yang di maksud pria itu. Ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi. Dia sedang menceritakan kisah kelamnya dan tiba tiba saja salah satu skenario yang ia bayangkan terjadi di hidupnya. Perempuan itu menoleh ke samping, ia baru tersadar jika saat ini tidak sedang berada di apartemen lusuhnya. Semua perabotan di ruangan ini terlihat mahal dan berkelas. Hilona menatap pantulan dirinya yang terlihat sama, ia kemudian menatap ke arah satu titik. Ke arah kalung yang saat ini ia pakai. Perempuan itu tak ingat pernah memiliki kalung ini sebelumnya. Lalu tiba tiba sekelebat ingatan muncul di ingatanya. Tentang kejadian malam itu. Kejadian yang membuatnya terjebak dengan pria yang baru saja melamarnya. Pria rupawan dengan jabatan tinggi dan sangat terpandang. "Sial! Aku benar benar harus menikah dengan Kalan Arusha Adhyasta!" Hilona mengusap rambutnya frustasi.

seinseinaa · Lịch sử
4.8
323 Chs

The Story of Dusk -Indonesia-

Dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Dia mengambil jalan yang seharusnya tidak diambilnya. Dan… Dia mencintai seseorang yang seharusnya tidak dia cintai. ******** Dia dikirim kepadanya untuk mengambil informasi, tetapi nasibnya berubah ketika dia jatuh cinta padanya… ******* SNIPPET ******* "Luna." Dia berkata. Mata gadis itu begitu menawan sehingga Xiao Tianyao tidak bisa mengalihkan perhatian darinya, seolah-olah ada sesuatu yang merasuki jiwanya. "Cantik ..." Dia terus mengulangi kata yang sama dalam lamunannya. "... Semua orang istana dari Kerajaan Xinghe akan dihukum mati," seorang Kasim menambahkan beberapa informasi sebelum dia mengakhiri keputusan itu. Setelah itu, seorang prajurit melangkah maju dan hendak meraih tangan Luna dengan niat untuk menyeretnya pergi. Namun, secara mengejutkan Xiao Tianyao memegang tangannya sebelum dia bisa menyentuhnya. "Jauhi dia," Xiao Tianyao berkata dengan dingin. Dengan ekspresi bingung dia bertanya. “Tapi, Jenderal… keputusan itu mengatakan kita harus membunuhnya.” "Aku menginginkannya." Dia berkata dengan final. "Tapi, Pangeran Xiao Tianyao tindakanmu bertentangan dengan keputusan Kekaisaran..." balas sang kasim itu. Xiao Tianyao tidak mengatakan apa-apa lagi ketika dia membantu Luna untuk berdiri, mengabaikan semua mata yang bertanya-tanya saat dia membawanya pergi. Sikap Xiao Tianyao yang tak terduga membuat bingung semua orang yang hadir di sana. ************************ Update setiap Senin dan Selasa Pkl. 10.00 wib. ************************ ##Meet me on instragram : jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture is from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **Cinta sang Monster **MARRIED TO A STRANGER

jikanyotomare · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
165 Chs

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
119 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
Ôi! Bạn sẽ là người đánh giá đầu tiên nếu bạn để lại đánh giá của bạn ngay bây giờ!

HỖ TRỢ