webnovel

Psychopathic Love

Tác giả: Meisy_DS
Thành thị
Đang thực hiện · 122.9K Lượt xem
  • 236 ch
    Nội dung
  • 5.0
    25 số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Thẻ
8 thẻ
Chapter 1Prolog

°

°

°

"DIA SIAPA?!." ucap seorang wanita yang tengah mengandung itu, matanya melebar ketika menangkap basah kelakuan suaminya.

Ia berjalan mendekati suaminya yang sedang bermesraan dengan seorang wanita muda dalam keadaan mabuk. Suaminya hanya meliriknya sekilas dan kembali meneguk alkohol yang wanita muda itu sodorkan kepadanya.

"AHGGG! LO LAKI-LAKI SIALAN, GA GUNA! GA ADA TANGGUNG JAWAB SEDIKITPUN!." sambungnya berapi-api.

BRAK...

Laki-laki yang sedang mabuk itu menggebrak meja di hadapannya dan menatap istrinya dengan tajam. Dia berjalan sempoyongan mendekati istrinya itu dan menarik rambutnya. Wanita itu tidak bersuara seakan tak merasakan sakit, ia malah menatap tajam ke arah wanita muda yang bersama dengan suaminya, ia memperkirakan wanita itu berumur 18 tahun.

"LO ITU ISTRI GA GUNA, AHG!." pekik laki-laki itu dan semakin menarik rambut wanita yang tengah mengandung itu.

Karena tak mendengar suara ringisan dari istrinya laki-laki itu mendorong istrinya hingga terhempas ke dinding, wanita muda yang bersama dengan laki-laki itu berdiri dan mendekati wanita yang tengah mengandung itu. Wanita muda itu jongkok dan menarik dagu wanita yang mengandung itu agar menatapnya.

"Ah, kenalin gue Cecil. Dan Haru itu sayang banget sama gue, dan iya gue harap Mbak Riana bisa nerima gue unt- AWW!." ucapan wanita itu yang memperkenalkan dirinya dengan nama Cecil terputus dan malah meringis kesakitan.

Wanita yang sedang mengandung itu tertawa lepas melihat wajah Cecil yang terkoyak akibat ulahnya, ia mengarahkan cutter berkarat itu ke wajah Cecil lagi, spontan saja Cecil mundur meski ia malah terjatuh. Riana berdiri dan berjalan sedikit pincang mendekati Haru yang matanya sedang terbelalak akibat terkejut dengan kejadian barusan.

Sesampainya di hadapan suaminya Riana langsung menancapkan cutter berkarat itu ke leher Haru, setelah menancapkan cutter itu cukup dalam hingga laki-laki itu terduduk lemas, Riana pergi dari kamar itu dan berniat meninggalkan rumah itu.

Sebelum pergi dari rumah itu ia memasuki kamarnya, Riana mengambil sebuah poto dengan ukuran 3×4, pena dan selembar kertas kosong dari laci lemarinya. Ia duduk di tepi ranjangnya, Riana mulai menuliskan sesuatu di kertas itu, dan di akhir tulisannya ia memberikan tanda persetujuannya dengan menggoreskan cutter itu ke jari jempolnya dan langsung menempelkan cap jarinya di kertas itu.

°°°°

2 bulan kemudian...

"Sebenarnya lo ga ada hak, tapi karena gue masih berbaik hati gue masih mau ngasih lo tanggung jawab untuk ngasuh dia. Alena Sasyana, itu nama dia dan jangan coba-coba untuk ganti namanya!. Dan sesuai perjanjian yang gue tinggalin tempo hari anak ini bakal lo urus seumur hidup lo. Paham?." ucap Riana sedikit lirih. Ia menatap bayi manis itu sekilas dan beralih menatap Haru dengan senyumnya yang penuh.

Haru sedikit terkejut dengan cara Riana tersenyum, wanita dihadapannya semakin menjadi-jadi.

"Ah lucu banget bayinya, can-." kata Cecil yang kembali dipotong oleh Riana seperti biasanya. Wajahnya memucat ketika mendengar ucapan menohok dari Riana.

"Dia cantik, semoga ga gatel." ucap Riana dengan enteng dan membuang pandangannya dengan kasar.

"Maksud lo apa?!." wajah Haru memerah seakan menahan amarahnya akibat ucapan Riana yang dinilainya terlalu kasar untuk diucapkan di lingkungan ramai orang asing seperti sekarang.

"Gue rasa jahitan ini ga bakal mempengaruhi gue untuk bergerak." jawab Riana, ia mencoba untuk mengganti posisinya menjadi duduk.

"Mak-." saat Haru mencoba menjawab lagi Riana mengulangi kebiasaanya.

"Saya harap kalian tidak mengganggu saya lagi, silahkan keluar." ucap Riana dengan suara yang memberat dan penuh penekanan.

Tanpa alasan yang jelas, mendadak tubuh Cecil menjadi gemetar. Ia menarik tangan Haru dan menggendong bayi lucu itu serta mengajak keduanya keluar dari ruangan Riana, selangkah sebelum mereka keluar terdengar suara tawa Riana menggema di ruangan itu.

°°°°

"Kenapa keluar?." tanya Haru heran saat Cecil semakin mempercepat langkahnya menuju parkiran.

"Keknya dia sak- AWWW!." Cecil dan bayi yang digendongnya terjatuh karena tanpa sengaja ia menabrak seorang nenek.

Haru langsung membantu Cecil untuk berdiri tanpa menghiraukan bayinya yang menangis dan tergeletak di lantai. Mendengar suara tangisan bayi, nenek itu sedikit berlari dan mengambil bayi itu, ia mengusap-usap kepala bayi itu berusaha meredakan tangisannya . Melihat itu, Haru langsung mendatangi nenek itu dan merebut bayinya dengan kasar.

"Jalan itu pake mata!." bentak Haru ke nenek itu hingga membuatnya dalam sekejap menjadi sorotan orang-orang di sekitar sana.

"Jalan itu pakai kaki." jawab nenek itu dengan entengnya dan berlalu pergi.

Haru dan Cecil menatap punggung nenek itu yang belum jauh dari hadapannya, beberapa detik kemudian nenek itu berhenti dan membalikkan badannya.

"Bayi itu harusnya normal, tapi ini masih sebuah awal." ucap nenek itu dan beranjak pergi.

°°°°

Beberapa tahun kemudian...

Seorang gadis kecil tengah duduk di ayunan depan TK nya, ia hanya sendirian di sana. Semua teman-temannya sudah dijemput, berulang kali ia mencoba menelpon Papanya tapi sia-sia saja.

"Aku bosan, huft...." ucap gadis kecil itu lirih.

"Alena sayang."

Gadis kecil itu menoleh karena merasa namanya dipanggil oleh seseorang, ia turun dari ayunan itu, matanya menyusuri halaman luas yang terlihat kosong namun ia tak menyerah sekali lagi ia mencoba menyusuri halaman luas itu dengan teliti. Matanya menyipit ketika menyadari ada seseorang di balik pohon beringin besar yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia berjalan mendekati pohon itu. Saat berada tepat di belakang pohon itu, gadis kecil itu memberanikan diri untuk menyapa orang itu duluan.

"Siapa di sana?." tanyanya pada orang itu.

Di balik pohon, orang itu tengah tersenyum penuh seakan merasa menang hanya dengan mendengar suara gadis kecil yang tadi ia sebut Alena.

"Huh, menyebalkan!." gerutu Alena dalam hati.

Ia mencoba mendekati orang itu dan berniat untuk menanyakan darimana orang itu tahu namanya. Baru saja Alena mendekat 3 langkah orang tersebut keluar dan menampakkan wajahnya yang tengah tersenyum penuh, Riana.

"Main sama Eomma dulu, ayo." pinta Riana tanpa menghilangkan senyumannya.

"Eomma?." tanya Alena memastikan.

Riana menarik tangan Alena dan mengajaknya masuk ke dalam mobil, Alena hanya menurut saja ia bahkan bingung untuk pertama kalinya ia tidak memberontak ketika seseorang mengajaknya pergi, apalagi itu orang asing.

Saat berada di dalam mobil Alena bertemu dengan seorang laki-laki kecil seumurannya, laki-laki itu tampak dekil karena wajah dan bajunya penuh akan tanah. Alena hanya mampu menghela nafasnya dan memilih tidak melihat laki-laki itu lagi.

Setelah beberapa menit akhirnya Riana ikut masuk ke dalam mobil itu, ia duduk di kursi supir namun ia membalikkan badannya agar mampu melihat Alena. Ia mengunci semua pintu mobil itu dan mulai membuka suara.

"Saya ingin menjelaskan sesuatu, harap sabar dan cermati." ucap Riana dengan suaranya yang berubah menjadi berat.

°°°°

Alena merebahkan dirinya di atas kasur kesayangannya, mencoba mencerna tiap kata-kata yang dilontarkan Riana, ia sedikit bingung dengan arti 'keluarga, kuasa dan cinta'. Ia memiringkan badannya dan memeluk bantal gulingnya.

"Eomma?, dia kok tahu ya. Padahal Eomma Riana ga pernah ke sekolah, bahkan dia ga ngurusin aku. Terus lagi, kok dia bilang aku ini seperti keluarga dan kuasa diwaktu yang bersamaan, sedangkan Eomma Riana seperti cinta. Kok aku ga ngerti ya, atau aku tanya aja sama Appa?, tapi keknya Appa ga bakal jawab pertanyaan aku dan pasti nuduh aku lagi bohong tentang Tante yang ngaku-ngaku sebagai Eomma kandung aku, tapi… poto itu." Alena mengakhiri ucapannya dengan gelengan kepala.

Alena menghela nafasnya panjang dan mencoba menutup matanya.

"Selamat malam!, semoga mimpiku indah." ucap Alena sambil tersenyum.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Assalamualaikum.

Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam.

Happy reading

Instagram : @meisy_sari

@halustoryid

Maafkan bila terdapat typo🙏🏻

Tinggalkan saran kalian❤

Bạn cũng có thể thích

MANJA OLEH TIGA SAUDARAKU: KEMBALINYA SANG PUTRI YANG TERLUPAKAN

Penny memiliki tiga saudara laki-laki: satu adalah CEO miliarder, yang kedua adalah letnan militer termuda, dan yang terakhir adalah aktor yang sukses. Ketiga pria sukses ini hanya memiliki satu kesamaan: menggertak Penny, adik perempuan yang menjadi incaran mereka. Adik perempuan yang mereka tidak pernah inginkan, dan yang mengaku sebagai saudara kandung mereka, sementara adik perempuan yang selama ini mereka hargai ternyata palsu. Setelah menjalani kehidupan yang penuh penindasan di rumah bibinya, beberapa orang yang berpengaruh datang kepada Penny dengan berita tentang asal-usul kandungnya yang sebenarnya. Dia mengira ia akhirnya terbebas dari cengkeraman bibinya, tanpa menyadari bahwa yang menunggunya justru lebih buruk. Pada usia 13 tahun, Penny hanya menginginkan satu hal: agar saudara-saudaranya mencintainya dan memperlakukannya seperti keluarga, sama seperti mereka mencintai adik perempuan palsu mereka. Dia bekerja dan belajar sepuluh kali lebih keras dari siapapun agar diterima oleh mereka. Dalam keputusasaannya, dia secara bodoh terjebak dalam perangkap yang telah diatur oleh seseorang yang berbahaya, tanpa mengetahui tindakannya itu akan menyebabkan kejatuhan saudara-saudaranya dan dia berakhir di penjara dengan hukuman mati. Pada hari eksekusinya, Penny hanya memiliki satu pikiran: Jika dia bisa kembali ke masa lalu, saudara-saudaranya bisa memanjakan adik perempuan palsu mereka sepuasnya! Dia tidak ingin ada hubungan lagi dengan mereka! Dan yang mengejutkan, Penny menemukan dirinya kembali ke hari itu semua dimulai: hari dia lahir. Seperti yang dia janjikan, kali ini, dia tidak akan bodoh mencoba mendapatkan cinta dan kasih sayang saudara-saudaranya. Lupakan keluarga! Dia akan menghasilkan banyak uang, hidup mewah, dan membentuk keluarga sendiri! Tapi tunggu, mengapa sekarang ketika dia tidak ingin ada hubungan dengan saudara-saudaranya, mereka malah terus mengusik urusannya? Bukankah mereka seharusnya memanjakan adik perempuan palsu itu? Mengapa mereka tidak membiarkannya sendiri?! Dan bagaimana mungkin dia menikah di kehidupan ini? Untuk mempersulit keadaan, suami yang tidak pernah dia miliki di kehidupan pertamanya tiba-tiba berinisiatif menjadi ayah dari anak-anaknya?!

BAJJ · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
400 Chs

Tuan, Bagaimana Dengan Pernikahan?

Pada puncak karirnya, aktris A-list Song Ning mengumumkan pengunduran dirinya dari industri hiburan demi cinta, menggemparkan seluruh negara. Semua orang berpikir bahwa dia pasti telah menemukan rumah idamannya. Itulah mengapa dia begitu bertekad. Semula, Song Ning juga berpikir demikian. Untuk sisa hidupnya, dia tidak akan menjadi seorang selebriti. Dia hanya akan menjadi wanita yang baik dan berbudi luhur yang akan merawat suami dan anak-anak di rumah. Namun, pada malam sebelum pernikahannya, dia mengetahui bahwa tunangannya berselingkuh dengan sahabatnya. Dalam amarah, Song Ning menemukan seorang pria secara acak untuk mendaftar pernikahan mereka di pintu masuk Biro Urusan Sipil. Dia awalnya ingin membalas dendam pada tunangan bajingannya itu, tetapi dia tidak menyangka bahwa pria yang mendaftarkan pernikahannya dengan dia adalah pewaris grup keuangan terbesar di negara itu, Mu Chen. Setelah mereka menikah, Mu Chen sangat menyayangi Song Ning dan melindunginya dengan segala cara yang mungkin. Dia tidak mengizinkan siapa pun untuk mengganggunya. Song Ning selalu berpikir bahwa dia akan bahagia seumur hidupnya dan menjalani kehidupan terbaik yang dia inginkan. Benar, dia mendapatkannya. Hanya saja sedikit berbeda dari apa yang dia bayangkan semula. Orang yang memberikan segalanya kepadanya adalah orang lain. Bertahun-tahun kemudian… Song Ning menatap Mu Chen dengan penuh kasih sayang. "Aku benar-benar beruntung. Terima kasih Tuhan aku bertemu denganmu dan menyelamatkanku dari neraka." Mu Chen tersenyum lembut. “Ya, bersyukur kepada Tuhan.” Namun, Song Ning tidak akan pernah tahu. Mu Chen tidak berbicara tentang berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan dia bertemu Song Ning. Dia berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan tunangan Song Ning berselingkuh sehingga dia memiliki kesempatan. Tidak ada yang namanya pertemuan yang tidak disengaja. Itu hanyalah sebuah pengejaran yang direncanakan sebelumnya. Hari itu, dia menunggu Song Ning di luar Biro Urusan Sipil selama sepuluh jam…

Mountain Springs · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
506 Chs
Mục lục
Âm lượng 1

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ