webnovel

Prolet

Tác giả: mim_yudiarto
Thành thị
Đang thực hiện · 12.5K Lượt xem
  • 23 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Seorang pemuda dari desa yang lugu, naif dan jujur masuk dan berkubang dalam kehidupan kota metropolitan. Dia harus menemui banyak kejadian yang berada di luar takaran keluguannya. Mulai dari tipu menipu, intrik, kedengkian, hingga kejahatan, singgah dan berlalu lalang di setiap fragmen hidupnya sebagai seorang Office Boy. Muhammad Proletar, nama yang memiliki arti dalam, mesti sanggup bertahan di ibukota dengan segala macam konsekuensinya. Dua hal yang membuatnya berusaha keras untuk survival adalah pesan dari Simboknya dan rasa cintanya kepada Tuan Putri yang merupakan anak gadis dari Bos Besar di kantor tempatnya bekerja. Prolet, panggilan yang unik, aneh, dan langka, terus bertahan berbekal pada kejujuran yang dimilikinya. Drama, tragedi, romantika dan sisi tajam realita diaduk rata dalam keseharian Prolet. Si pemuda lugu yang tidak terjebak dalam borjuisme meski kelak dia mempunyai kesempatan untuk melakukannya.

Chapter 1Episode; Stasiun Manggarai

Perlahan-lahan Prolet meletakkan pantatnya ke bangku panjang Stasiun Manggarai dengan lega. Hari ini sungguh melelahkan. Pekerjaan kantor luar biasa menguras tenaga. Hampir bungkuk rasanya punggung bolak-balik mengangkat galon galon air. Bayangkan, dari basement ke lantai 5.

Lift satu-satunya sedang perbaikan, jadi dia harus naik turun tangga. Syukurlah dia tidak perlu menggunakan pikirannya juga. Dia memang tidak pernah menggunakan pikirannya untuk bekerja. Maklumlah dia hanya seorang office boy. Kalau dia harus menggunakan pikiran, itu adalah saat dia harus berkelit menjawab pertanyaan si bos pantry setelah menghilang beberapa saat untuk merokok di basement.

Prolet mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk menelisik situasi di stasiun Manggarai. Sekarang pukul 18.00. Ini adalah puncak orang pulang kerja. Tidak heran, stasiun Manggarai seperti pasar ikan saat nelayan baru pulang melaut. Bertumpuk-tumpuk orang menunggu Commuter Line yang sebenarnya mondar-mandir setiap 10 menit sekali. Tetap saja, kerumunan orang tidak pernah habis-habis. Biasanya, pukul 21.00 penumpang sudah jauh berkurang. Saat itulah Prolet biasanya memutuskan untuk pulang.

Matanya terbentur pada gerak-gerik mencurigakan seorang pemuda tanggung di sisi utara peron. Pemuda itu terlihat gelisah. Sebentar-sebentar tangannya pindah dari kantong jaket ke kantong celana. Wajahnya ada di antara bingung, takut dan resah. Sebentar-sebentar dia menengok ke keremangan di pojok stasiun yang tak terjangkau lampu. Prolet mengikuti arah pandangan si pemuda tanggung. Tidak ada siapa-siapa di situ. Hanya warna kegelapan yang biasa. Hitam.

Prolet mengalihkan pandangannya. Dia mencoba abai terhadap sikap yang aneh dan mencurigakan itu. Siapa tahu pemuda itu sedang menunggu seseorang, atau tidak punya ongkos untuk pulang. Atau bisa juga seorang pendatang dari kampung yang sedang kebingungan.

"Hati hati Jang, dompet maneh terlalu nongol tuh di kantong belakang. Banyak copet di sini..."

Sebuah suara mengejutkan Prolet. Tergagap dia meraba kantong belakangnya. Benar, dompetnya yang ramping dan sepanjang tas pinggang memang mencuat tinggi seolah-olah menantang. Prolet tertawa dalam hati. Dompet bekas yang dibelinya di pasar ular memang terlihat keren. Tapi semua orang di kantornya juga tahu, isinya adalah nota cashbon dan kertas-kertas jimat yang didapatnya dari Mbah Karmo yang buka praktek dukun di kampungnya.

Tak urung dia mengucapkan terimakasih kepada laki laki paruh baya yang mengingatkannya tadi. Jarang-jarang orang di kota memberikan perhatian kepada orang lain. Apalagi kepada orang sekelas dia yang sama sekali tak punya kelas.

Suara terompet kereta membelah kerumunan di depannya. Seperti laron-laron mendatangi sinar lampu. Berserabutan, berebutan, saling mendahului naik ke dalam gerbong yang separuhnya belum terbuka. Prolet memperhatikan mereka dengan hati tidak terima. Orang-orang berdesakan tidak memperhatikan sama sekali sekelilingnya. Betapa seorang ibu hamil terpaksa terdorong kesana kemari mengikuti arus manusia. Juga seorang kakek tua bertongkat yang hampir saja jatuh terjerembab karena tak kuasa menahan desakan. Prolet bangkit dari duduknya. Orang tua itu perlu dibantu untuk naik kereta.

Langkah Prolet terhenti seketika. Pemuda aneh tadi ada di antara berdesakannya manusia yang berjuang naik gerbong kereta. Prolet memperhatikan dengan seksama. Tangan pemuda itu dengan gemetaran menyusup di tas seorang wanita, lalu terjadilah proses perpindahan kepemilikan yang tidak semestinya terjadi. Prolet terbelalak, copet! Ternyata pemuda kikuk tadi seorang copet!

"copeeeettt!!...copeeeetttt!!"

Suara melengking tinggi wanita pemilik dompet sambil telunjuknya mengarah kepada si pemuda kikuk.

Kontan saja pemuda itu tunggang-langgang mengambil langkah seribu. Prolet memperhatikan dengan was-was. Dia khawatir dua hal. Si pemuda ditangkap dan dihajar massa, dan juga khawatir si wanita kehilangan dompetnya.

Dugaan Prolet salah semuanya. Pemuda itu lari menyeberang ke peron sebelah sana setelah menerobos pintu gerbong yang masih terbuka. Disambut lolong memilukan terompet kereta dari arah Jawa yang menghempaskan tubuhnya ke udara. Mencerai-beraikan hampir seluruh bagian tubuhnya ke segala arah.

Prolet berdiri dengan lemas kehabisan tenaga. Tidak sadar seseorang keluar dari keremangan di pojok stasiun yang tak terjangkau lampu, sambil meludah dan menggeleng gelengkan kepala. Anak didiknya gugur satu lagi hari ini. Besok dia harus cari kandidat lagi....

Bạn cũng có thể thích

TERJERAT OLEH BOS TAMPAN

Warning! Mohon bijak dalam membaca konten ini mengandung konten 21+. Anak di bawah umur dilarang membaca. Gangguan kecemasan yang ditandai perasaan cemas, khawatir atau ketakutan yang berlebihan. Saat itulah yang sedang di alami oleh Banin Kin Danandjaya, seorang CEO muda di perusahan Star Corp. Tidak bisa berinteraksi layaknya manusia lain dan selalu ketakutan bila berada di keramaian. Tidak sengaja bertemu dengan wanita bernama Sea Edrea Auristelle seorang Office Girl yang sudah dipecat karena sudah menumpahkan minuman ke baju Banin sebagai tamu kehormatan. Dan pertemuan yang tidak disengaja itu kembali terjadi ketika Sea melamar pekerjaan di Star Corp. Disaat itu Sea, gadis muda itu bekerja diterima sebagai Asisten Pribadi oleh bosnya, Banin Kin Danandjaya. Selama mempekerjakan Sea sebagai Asisten Pribadinya, Banin merasa nyaman dan anehnya semua alergi yang selama ini dialaminya hilang begitu saja mana kala bersentuhan dengan gadis itu. Berharap Sea adalah gadis di masa kecilnya ketika mereka tumbuh bersama sampe pada akhirnya terpisah oleh kondisi. Orang tua Sea kecelakaan dan meninggal. Menghilangnya Sea membuat Banin lebih menutup diri dan tidak pernah berinteraksi dengan dunia luar. Sampai pada akhirnya ada seorang gadis yang mengaku teman di masa kecilnya bernama Eudrie Lethan. Dengan berbekal segala masa lalunya, Eudrie mendekati Banin dan menjadikan Banin sebagai kekasihnya. Namun pada akhirnya ternyata Eudrie adalah seorang gadis yang sangat jahat dan hanya menginginkan hanya kekayaan Banin. Bekerja sama dengan ibu paman dari Banin mereka berusaha menghancurkan dan merebut Perusahaan Banin. Terlepas dari ada sebuah dendam di masa lalu Eudrie yang diperuntukan untuk seorang Sea Edrea Auriestella. Dan faktanya mereka bertiga sangat erat hubungannya di masa lalu. Berkali-kali Eudrie ingin menghancurkan Sea apalagi diketahuinya ternyata sangat mencintai Sea dan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Eudrie gadis cantik namun licik dan jahat. pada akhirnya sebuah kejahatan akan berakhir mengenaskan. Dan di manapun teorinya, kebaikan akan selalu mengalahkan kejahatan. Sea dan Banin di persatukan dalam ikatan janji suci setelah melewati berbagai cobaan. Yang lebih membahagiakan lagi, Sea adalah gadis kecil masa lalunya yang menjadi obat sakit dari seorang Banin.

Asri_Rahayu_5161 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
320 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
Ôi! Bạn sẽ là người đánh giá đầu tiên nếu bạn để lại đánh giá của bạn ngay bây giờ!

HỖ TRỢ