Sederas Sungai, Setenang Malam
Namaku, Muhammad Dirgantara Al Syaukani. Panggilannya, Syauka. ringkasnya, Uka.
Ini kisah tentang satu gadis yang membuatku penuh dengan tanda tanya, namun bukan karena sikap misteriusnya.
Gadis yang aku maksud memiliki karakter yang unik. ia tergolong manusia aktif, ramah, periang, sedikit ceroboh dan uniknya, dia perasa. sungguh.
Gadis itu selalu mengutamakan perasaannya diatas segalanya. Mungkin itu sebabnya, ia menjadi anak yang cengeng dimataku.
Bicara soal dirinya, ia adalah adik kelasku, di tahun 2012, lalu.
Perasaan yang sengaja ku pendam, namun tetap ingin ku sampaikan, kala itu. Menebak-nebak tentang perasaannya padaku, aku merasa ia pun merasakan hal yang sama.
Kenyataannya, benar. Tak lama setelah aku mengakui perasaan ini pada diriku sendiri, entah koneksi apa diantara kami, ia justru menunjukkan bahwa ia menyukaiku secara terang-terangan.
Seperti derasnya sungai, ia terus maju ke satu tujuan, yakni diriku. Entah apa motivasinya, aku tidak peduli. Sebab, Aku pun menyukainya, jauh sebelum dirinya menyukai diriku.
Perbedaan antara aku dan dia, hanya pada cara kami dalam menunjukkan kasih sayang.
Bila ia sederas sungai, aku justru setenang malam.
Mataku tak pernah berbohong, meski dalam pandangannya pun aku terlihat seakan tidak peduli kepadanya, namun, ketahuilah, kasihmu yang sederas sungai itu, akan selalu menjadi pemenang dalam kisah hidupku.
"Mas. Aku suka kamu." ucapnya penuh percaya diri.
Jantungku seketika penuh dengan kembang api. Meletup kesana kemari, menerangi langit-langit.
Meski terlihat kaku dan terdiam, dalam hati ku berkata, "Ya! Aku juga!"
Andai saja semudah itu, mengatakannya seperti ia yang berulangkali mengatakan itu kepadaku hingga 10 tahun lamanya.
Jangan pergi, aku pasti kembali. Karena sungaimu, hanya bermuara padaku, dan malam ku hanya akan indah bersama sinarmu.
Juli, 2023
Swara_SR · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc 
