webnovel

205. Kiai Wungu dan Nyai Wungi Menjemput Pangeran Arya

"Bagaimana kalau yang ke sana itu Romo Wungu dan Bunda Wungu saja, di dampingi prajurit, biarlah Paman Sujali dan Paman Sujatmiko di sini?" kata Pangeran Adipangga sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Nanti bertengkar lagi!, kan gemblung katanya istriku," kata Kiai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Heh! Sudah lama kalau kita gemblung kanda!" kata Nyai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Ha ha ha," tawa Pangeran Adipangga sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Ha ha ha," tawa Putri Sekarwati sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Ha ha ha," tawa Nyai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Ha ha ha," tawa Paman Sujali sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Ha ha ha," tawa Paman Sujatmiko sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

Tawa itu mencairkan suasana ketegangan diskusi di ruang singgasana kerajaan Pringsewu.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com