webnovel

bab 5

      

Zahir di taman kota dengan Sherly meskipun mereka duduk santai tetapi Zahir sangat grogi sangat berbeda dengan adiknya Sherly melihat itu lalu ditanya.

"Abang memang mikirin apa sih sampai sebegitu grogi kelihatannya?" tanya Sherly.

"Enggak... aku ini sebenarnya suka dengan kamu tetapi aku akan mengatakan terus terang tidak enak jangan-jangan kamu menolak." kata Zahir berhati-hati.

"O….begitu kalau Abang suka dengan aku apakah Abang mau memegang kesetiaan untuk aku?" tanya Sherly.

"Akan aku usahakan Sherly janji." jawab Zahir.

"Tidak usah janji abang yang penting kenyataannya itu yang Sherly butuhkan." ucap Sherly tersenyum.

"Jadi kamu menerima aku sebagai kekasih?" tanya Zahir.

"Ya." kata Sherly sambil tertawa.

"Terima kasih Sherly." ucap Zahir sambil mencium pipi Sherly.

"Sudah kita ngobrol lain lagi tentang kita."

ucap Sherly.

"Apa yang akan kamu katakan kepada aku Sherly katakan apa yang tidak suka dari aku?" tanya Zahir sambil merangkul Sherly.

"Aku belum tahu kebiasaan Abang besok kalau sudah tahu baru aku bicarakan." ucap Sherly.

Mereka mulai pengenalan sifat masing-masing mulai mengobrol dari soal pelajaran di kampus sampai watak teman-teman di kampus sepertinya mereka mulai asyik kalau sedang ngobrol sudah bisa nyambung kalau mengobrol.

Sementara itu Kurana di cafe sedang mengobrol dengan seorang wanita kelihatannya sudah akrab mungkin teman SMA atau teman kencannya.

"Hai Nana kamu lama tidak kesini memang kamu pergi kemana?" tanya wanita itu.

"Biasa aku baru pdkt dengan teman kuliah aku cewek itu siiip." ucap Kurana sambil mengacungkan jempolnya.

"O….jadi gadis itu belum tahu kalau kamu mempunyai gebetan dimana-mana dan mempunyai teman curhat di cafe 

ini?" tanya gadis itu.

"Belum tahu dia yang dia tahu aku kalau dengan teman di kampus senang merayu dan menggoda." jawab Kurana tertawa.

"Hati-hati kamu kalau menyukai gadis yang belum tahu sifat kamu pasti kalau sudah tahu kamu ditinggalkan." ucap gadis itu.

"Kurana…..ditinggal satu cari yang lain masih banyak yang mau dengan aku." ucap Kurana bangga.

"Iya sekarang kamu bilang begitu kamu belum merasakan ada wanita yang benar-benar kamu cintai tanpa dia kamu tidak bisa hidup." ucap gadis itu.

"Kurana tidak akan begitu hilang satu tumbuh seribu." ucap Kurana.

"Sebentar Nana ada orang pelanggan setia. "kata gadis itu meninggalkan Kurana.

Kurana memang belum merasakan apa yang dibilang wanita tadi makanya dia selalu bersikap acuh kalau diberitahu.

***

Zahir setelah mengatakan isi hatinya kepada Sherly dia sudah lega sekarang dia sudah mempunyai kekasih tambatan hati, sampai dirumah dia terus masuk rumah dilihat maminya masih duduk di ruang keluarga sambil menonton tayangan televisi.

"Mami sendirian papi apa belum pulang?"

tanya Zahir.

"Belum sayang makanya mami masih belum mengantuk tidak ada teman ngobrol jadi matanya tidak mau diajak tidur." ucap maminya Zahir.

"Sekarang ngobrol dengan Zahir saja." kata Zahir terus duduk dengan maminya.

"Kurana juga belum datang kemana dia?"

tanya maminya Kurana.

"Mami tidak usah mikirin Kurana nanti juga pulang sendiri." kata Zahir.

Baru mereka berhenti ngomongin Kurana dia telah memarkir mobilnya di garasi.

Kemudian Kurana masuk ke dalam rumah melihat mami dan kakaknya sedang ngobrol Kurana ikut juga ngobrol.

"Abang berhasil tidak mendekati Sherly?" tanya Kurana.

"Berhasil dong ternyata dia juga suka pada aku." kata Zahir.

"Memang makanya aku selalu mengajak dia kesini." ucap Kurana.

"Sebaiknya kamu jangan mendekati wanita dulu deh sebab kamu akan selesai kuliah mikirin dulu skripsi kamu hasilnya biar bagus." ucap maminya.

"Lho mami itu bagaimana mengapa kalau Kurana tidak apa-apa kalau dengan aku saja dibatasi soal perempuan." ucap Zahir protes.

"Ya memang kamu akan mami carikan orang dari negara kita." kata mami tegas.

"Enggak-enggak mami jangan aku biar memilih kesenanganku sendiri." ucap Zahir.

Walaupun Zahir diberitahu maminya itu dia anggap candaan maminya dia tidak menanggapi dengan serius sebab setahu Zahir maminya bebas dengan pilihan anaknya.

"Mami hidup jaman modern kok masih dicarikan teman hidup biarlah abang Zahir mencari teman hidupnya sendiri." kata Kurana membela abangnya.

"Terserah mami dong." kata maminya terus meninggalkan mereka berdua.

"Bahaya bang kalau mami berkata seperti itu biasanya beneran ini." ucap Kurana.

"Yang penting aku dengan Sherly akan bersama dulu soal mami dipikir belakangan. "ucap Zahir.

Kurana setuju pendapat abangnya sebab dia tahu bagaimana rasanya orang sedang jatuh cinta sampai kapanpun pasti akan dikejar.

Adik dan kakak ini selalu kompak dan saling membantu apabila salah satunya ada masalah soal apappun.

"Abang sudah jangan dipikirkan tentang mami berpikir yang positif saja." kata Kurana.

"Aku selalu menurut apa yang mami bilang masa soal kesenangan hati mami juga harus ikut mengaturnya." kata Zahir.

***

Esok paginya Zahir akan ke kampus dia berencana akan mengajak Sherly ke rumah karena maminya tidak ke kantor.

Dia ingin memperkenalkan Sherly dengan maminya biar akrab, tujuan Zahir maminya agar tertarik kepada Sherly dan dia disetujui pacaran dengan Sherly.

Sudah rapi Zahir terus masuk ke mobilnya langsung dijalankan ke rumah Sherly agar dia tidak membawa mobil sendiri, nanti akan Zahir jemput dan diantar pulang.

Zahir sudah siap berdandan rapi terus masuk ke dalam mobil langsung menuju rumah Sherly.

Dalam perjalanan Zahir memberitahu Sherly bahwa dia akan menjemput Sherly agar Sherly jangan berangkat dulu selesai memberitahu Sherly lalu Zahir membawa mobilnya agak cepat biar Sherly tidak menunggu telalu lama.

Sampai di rumah Sherly mamanya yang sedang menemani Sherly menunggu Zahir lalu berkenalan dengan Zahir.

"Ini yang namanya Zahir?" tanya mamanya Sherly.

"Iya Bu saya Zahir teman Sherly." ucap Zahir.

"Zahir hati-hati membawa anak ibu." pesan mamanya Sherly.

"Baik Bu akan Zahir jaga anak ibu." ucap Zahir tersenyum.

"Sudah kenalannya?" tanya Sherly.

"Sudah sana berangkat nanti ketinggalan kuliahnya !!!… " ucap mamanya Sherly.

Kemudian mereka berdua masuk mobil lalu Zahir menjalankan mobilnya menuju kampus.

Sebelum sampai ke kampus Zahir memberitahu Sherly.

"Nanti selesai kuliah ke rumah aku ya Sherly." ucap Zahir.

"Ada apa ini langsung ngajak aku ke rumah kamu aku sudah sering ke rumah kamu bang." kata Sherly.

"Kamu sering kerumah tapi belum tahu wajah mami aku." kata Zahir.

"Lagian mami kamu kerja mana bisa ketemu bang Zahir." ucap Sherly.

"Hari ini mami cuti makanya kamu aku ajak kesana biar kenal mamiku." kata Zahir.

"Okelah nanti selesai kuliah langsung kerumah kamu." ucap Sherly.

Tak begitu lama mereka sudah sampai di kampus kemudian Zahir memarkir mobilnya di tempat parkir mobil, selesai parkir sejoli ini terus berjalan menuju kelasnya masing-masing karena kelas Zahir ada dibawah sedang kelas Sherly ada di tingkat dua jadi Sherly berjalan naik tangga ke atas.

Bersambung...