Panic Time 10
Script cadangan.
****
Setelah gue dan Raf berbicara, atau lebih gampangnya disebut dengan membujuk—gue langsung meminjam sopir Eyang untuk mengantar gue ke tempat Sabri.
Kami mengetuk pintu, dan dibuka oleh muka songong adiknya Sabri yang tadi siang gue tonjok.
"Aku mencari Sabri."
Si muka lebam membukakan pintu setelah melihat anak kecil yang ada di belakang gue tampak tidak sabar.
"Sabri!" Raf langsung menerjang Sabri dan meminta pelukan. Gue memandang mereka dengan perasaan sedih. Banyak hal yang kami miliki dan harus diakhiri.
"Kok kamu nggak siap-siap?" Sabri mengingatkan, "jam tujuh Derri jemput kamu ke hotel kan?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com