webnovel

eps 2 ambisi sang putri

suara jeruji besi terbuka, dua pengawal membangunkan ku dari mimpi indah.

satu pengawal berjaga di luar dan lainya mendekatiku.

"hai..!! bangun ratu ingin bertemu dengan mu".

pengawal menggoyangkan badan ku dengan kakinya.

aku tetap pura-pura tidur, walaupun aku satu-satunya tawanan perang, kemungkinan, aku hanya menjadi budak atau di kirim ke tiang gantung, bila aku di suruh memilih aku pilih tiang gantung, bukan apa-apa. ini karena aku sudah tidak punya beban di dunia ini, aku menjadi pangeran karena aku lahir dari rahim seorang ratu, semenjak raja dan ratu meninggal, aku naik menjadi raja, walaupun saat itu aku berumur 11, kerajaan ku damai,rukun dan sejahteran, rakyat tidak ada yang kelamaran, semua boleh pergi ke istana untuk berbicara denganku. aku bahagia.

"cepat bangun ratu ingin bertemu.." pengawal itu menendang perutku. darah keluar dari mulutku,aku di bawa ke sebuah aula besar.

terlihat seorang ratu duduk di singgasana megah berwarna emas, rambut merah panjang di hiasi mahkota, gaun putih khas seorang yang berwibawa, di sampingnya ada tiga wanita berdiri, semuanya berambut merah.

di sampingku ada dua lelaki, di kananku satu lelaki menggunakan pedang di samping pinggangnya, rambut pendek hitam,dia kesatria, di kiriku lelaki menggunakan tongkat sihir, rambut hijau menutupi matanya.

" perkenalkan diri kalian" ratu menghadap kearahku dan dua lelaki di samping ku. lelaki memakai pedang berdiri.

"namaku gilang, aku adalah raja di kerajaan utara, keahlian berpedang, kerajaan ku luas dan..."

" cukup selanjutnya". ratu memotong.

lelaki memakai tongkat berdiri, membungkuk untuk memberi hormat, "namaku gigi, raja di kerajaan selatan, keahlian sihir, dan strategi perang, terima kasih". ia memberi hormat sekali lagi.

orang yang sopan pikirku.

setelah dua orang memperkenalkan diri aku berdiri" aku segan, raja dari kerajaan timur terima kasih." aku memberi hormat.

"apa kamu bisa menggunakan sihir"

"tidak ratu"

"apa kamu bisa menggunakan pedang"

"tidak ratu"

bukannya bangga tapi tidak tau apa keahlianku.

dua wanita di samping ratu saling berbisik, meninggalkan wanita di sebelahnya menundukkan kepala.

"baiklah..pilih salah satu dan laksanakan tugas kalian..!!." ratu melirik ke arah tiga wanita dan ketiganya mengangguk.

sepertinya dugaan ku salah, aku tidak akan dikirim ke tiang gantung, tapi menjadi seorang budak, dari keduan orang di sampingku hanya aku yang tidak berguna, dan dari ketiga wanita itu salah satunya adalah majikanku, semoga majikanku tidak kejam.

salah satu wanita berambut merah, gaun berwarna merah cerah, membawa pedang di tangan nya, mendekat kami bertiga, tanpa berkata ia mengayunkan pedang nya ke arah dada ku, merobek baju dan keluar darah dari kulitku, aku hanya diam mengatur nafas, untung luka ku tidak dalam, tebasan kedua di ayunkan mengarah kepala gigi, namun gigi sudah menyelimuti dirinya sihir berbentuk tameng, wanita itu tersenyum, wanita bergaun merah menatap ratu dan ratu pun mengangguk, tiba-tiba lingkaran sihir berada di bawah kaki gigi dan wanita bergaun merah, dan beberapa detik kemudian dua orang menghilang.

"sekarang giliranku.. aku memilih siapa ya..", wanita rambut merah, ada luka bakar di tangan kananya, dan memegang tongkat,

"aku pilih gilang, ratu kirim aku,"

ratu mengangguk dan lingkaran sihir datang dan dua orang menghilang, tinggal aku dan wanita berambut merah bergaun putih, ia mendekatiku, mengulurkan tangan ke hadapan ku, tangannya bergetar, aku menatap wajahnya, air mata turun membasahi pipinya, aku menggapai tangan wanita itu, dan seperti sebelumnya lingkaran sihir datang dan aku menghilang bersama wanita bergaun putih.