Sesuai dengan janji, sesuai dengan tekad, hari ini Reva ikut pergi bersama Kelvin. Sebetulnya Reva sangat bosan bertemu Kelvin, apa lagi pria itu sangat menjengkelkan. Akan tetapi, lagi-lagi Reva harus bersabar, karena tidak ada orang lain yang bisa Reva andalkan.
"Tolong banget ini mah ya, nanti jangan buka aib gue."
"Soalnya kalau di kampus, gue itu jadi manusia kalem."
Reva tidak menggubris semua ocehan Kelvin, matanya masih asik menatap sekitar. Mereka memang sudah sampai kampus sejak tadi, maka dari itu Reva sibuk menata hati dan fikiran.
"Sebenarnya lo ikhlas ga buat kuliah?"
"Engga," jawab Reva dengan santai. Perlahan Reva melepaskan tangan Kelvin, lalu dia berjalan lebih dulu beberapa langkah. Jawaban Reva tadi memang benar, dia tidak bohong sama sekali. Reva memang tidak ikhlas.
Andai bukan karena Ayu, Reva sudah tidak mau kuliah, dia ingin kembali bekerja seperti dulu. Mungkin mau kuliah, tapi tidak sekarang. Karena keputusan ini, keputusan besar yang menyulitkan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com